Gerakan #RayakanPerbedaan Ajak Kita Meningkatkan Semangat Persatuan
www.twitter.com/adimasnuel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak bisa dipungkiri dalam beberapa tahun terakhir situasi sosial di negara kita tengah memburuk. Kedamaian yang sudah tercipta dalam masyarakat bhinneka perlahan-lahan digerus berbagai berita provokatif yang bersifat mengadu domba atau hoax. Kecemburuan sosial dan diskriminasi antar SARA kembali ramai terdengar. Rata-rata isu perpecahan ini berhembus kencang ketika sedang berlangsung event politik seperti PEMILU. Namun, bak bola salju, topik tak mengenakkan ini terus bergulir dan semakin membesar.
Sebagian dari masyarakat sudah mulai termakan isu perpecahan yang marak bertebaran, baik lewat media sosial maupun pergaulan. Itu ditandai dengan pertikaian tanpa henti di berbagai sosial media maupun kolom-kolom komentar media online. Di kenyataan pun mulai ada bentrokan-bentrokan antar golongan yang membuat prihatin. Namun syukurlah tidak sedikit masyarakat yang masih menjunjung persatuan dan berusaha kembali membangkitkan semangat persatuan lewat berbagai kampanye, baik di dunia maya maupun di keseharian nyata.
Salah satu contohnya adalah gerakan #RayakanPerbedaan di Instagram. Kamu bisa turut serta mengunggah foto disertai latar belakangmu dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
www.instagram.com/explore/tags/rayakanperbedaanBaru-baru ini ada gerakan sederhana yang menggugah kembalinya semangat persatuan via sosial media Instagram. Alih-alih berlomba memposting konten berisi kebencian dan hasutan, sejumlah pengguna Instagram berinisiatif membuat perubahan.
Caranya dengan mengunggah foto diri yang disertai riwayat singkat hidup mereka yang sangat heterogen untuk menunjukkan betapa meskipun berasal dari latar belakang berbeda, kita semua tetapi satu jua.
Hingga saat ini sudah ratusan pengguna yang ikut serta dalam campaign bertema persatuan dalam perbedaan ini, para publik figur tak ketinggalan...
www.instagram.com/dindakanyaaDinda Kanya Dewi adalah salah satu peserta gerakan #RayakanPerbedaan ini. Dari postingannya kita bisa tahu latar belakang Dinda yang begitu majemuk. Ia juga mengajak masyarakat luas untuk mengikuti jejaknya demi menunjukkan bahwa kebhinnekaan bukan hanya slogan semata. Sejumlah publik figur lain seperti news presenter Stela Nau dan penyanyi Rizky Inggar juga turut serta meramaikan.
Editor’s picks
Baca Juga: Jangan Panggil Aku Cina, Pribumi, Arab ataupun Pendatang. Panggil Aku Indonesia!
Dengan menelusuri hashtag #RayakanPerbedaan kita bisa tahu bahwa tidak selamanya SARA harus dikotak-kotakkan karena Indonesia terbentuk dari perpaduan keberagaman.
www.instagram.com/natashasjahrirDari menelusuri foto-foto yang diunggah dalam hashtag tersebut diharapkan kita bisa sadar bahwa pada akhirnya kita rakyat Indonesia harus bersatu. Sebab, jika ingin terus mencari-cari perbedaan saja maka tidak akan ada akhirnya. Justru perbedaan itulah yang membuat kita Indonesia.
Contohnya tak sedikit etnis Tionghoa yang beragama Muslim dan bukan mustahil bagi suku asli Jawa untuk memeluk katolik. Namun hal ini sering dilupakan oleh orang-orang yang matanya sudah digelapkan oleh hasutan dan provokasi bahwa semua harus dibagi dalam golongan hitam dan putih, bahwa suku atau agama tertentu pasti jahat dan lainnya pasti baik. Padahal tak harus begitu pada kenyataannya.
Semangat persatuan yang ditunjukkan lewat gerakan ini diharapkan bisa menginspirasi masyarakat Indonesia untuk menghomati perbedaan.
www.instagram.com/rouflineKemerdekaan yang kita kecap sekarang ini mungkin tidak akan tercapai jika para pejuang dan pendiri awal negara kita sibuk memperdebatkan perbedaan. Sibuk saling tuding tentang siapa yang ras dan agamanya lebih mulia dibanding yang lain atau gemar saling menyalahkan. Mereka berusaha menerima perbedaan sebagai bagian yang memperkuat bangsa Indonesia dibandingkan bangsa-bangsa lainnya. Kebhinnekaan sudah lama jadi kelebihan Ibu Pertiwi yang dikagumi oleh negara-negara lain.
Diharapkan dengan adanya gerakan #RayakanPerbedaan dan sejenisnya kita terinspirasi untuk mengurangi kebencian, berusaha melihat segala hal dengan pikiran terbuka dan positif. Merangkul perbedaan dengan semangat persatuan dan jangan mau terpecah belah oleh hasutan serta bisikan provokasi radikal. Lagipula tak ada satu pun agama yang mengajarkan kita untuk saling melempar kebencian dan saling menyakiti. Ayo, kapan kamu juga ikut mengunggah ceritamu dengan hashtag #RayakanPerbedaan?
Baca Juga: Siapa Pribumi Asli Indonesia yang Sebenarnya?
Berita Terkini Lainnya
