Kronologi Viralnya Safa, Berawal dari Perseteruan Fandom KPop 

Ini duduk perkara nama Safa sampai viral di Twitter

Sejak Rabu (18/5/2022) malam, nama Safa jadi trending topic di sosial media Twitter. Tak pelak banyak netizen yang penasaran siapa sosok tersebut. Usut punya usut, hal ini berkaitan dengan konflik di sebuah komunitas fans KPop, lebih khususnya penggemar NCT Dream.

Semakin ramai diperbincangkan hal ini bahkan memunculkan beberapa trending topic baru. Baik penggemar KPop maupun netizen awam ikut penasaran. Seperti ini kronologinya nama Safa di Twitter.

Baca Juga: 10 Komentar Warganet Terkait Viralnya Keributan Safa dan KPopers

Berawal dari tweet Safa tentang NCT Dreams yang dianggap bernada kebencian

Kronologi Viralnya Safa, Berawal dari Perseteruan Fandom KPop 

Perseteruan ini rupanya berawal dari cuitan yang pernah ditulis oleh seorang pengguna Twitter dengan alias Safa. Dalam kumpulan tangkapan layar, terlihat Safa menuliskan kata-kata bernada membenci kepada member NCT Dream, yaitu Jaemin. Beberapa juga mengungkit nama member Renjun. 

Diketahui konflik ini sudah diperbincangkan para penggemar boy group asal Korea Selatan itu sejak 4 Mei 2022. Safa pun menerima kritik hingga ancaman akan didatangi ke rumahnya. Ia sempat menulis permintaan maaf di Twitter. Namun, ternyata masalah tersebut masih bergulir hingga 18 Mei 2022.

Safa diundang oleh beberapa netizen yang mengatasnamakan fans Jaemin dan Renjun NCT Dream di percakapan Space Twitter

Pada 18 Mei 2022 malam, Safa kembali dikonfrontasi oleh sejumlah penggemar idol yang pernah dihina. Mereka menggelar Space, sebuah fitur forum percakapan di Twitter yang bisa didengarkan oleh siapa pun.

Rekaman ini sempat tersedia dan bisa didengarkan secara umum, namun belakangan tak lagi bisa karena sang host mengunci akunnya. Meski begitu, sejumlah salinan rekamannya sudah beredar luas di Twitter.

Dalam Space tersebut, ada sekitar 10 sampai 11 akun  Twitter fans selain Safa yang menjadi speaker. Namun, bukannya menemukan perdamaian dari sini awal viralnya perkara tersebut hingga ke telinga netizen awam. 

Secara garis besar, Space Twitter yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam 30 menit itu berisi tuntutan para akun tersebut kepada Safa. Selain tidak mengulangi perbuatannya lagi, Safa diminta membuat permintaan maaf berupa video dan surat bermaterai. Tak sampai di situ, para akun tersebut juga meminta orang tua Safa ikut direkam dalam video permintaan maaf. 

Para akun penggemar ini juga mengancam akan memperkarakan masalah Safa ke polisi dengan pasal UU ITE. "Saya sudah panggil advokat saya untuk bawa kasus ini ke meja hijau, jadi kamu jangan macam-macam ya," ujar salah satu akun dalam Space Twitter tersebut. Pernyataan ini pun ditimpali akun lainnya yang juga berniat sama.

Argumen Safa di Space Twitter

Safa menolak tuntutan para akun tersebut untuk membuat video permintaan maaf. "Kalau misalnya kalian minta video aku, itu namanya kalian melanggar privacy aku. Aku gak mau ya," responsnya.

Hal ini memicu reaksi dari para akun lain di Space tersebut. Salah satunya berbicara dengan nada tinggi dan berkata bahwa "Tidak ada privacy namanya untuk pelaku kejahatan. Paham gak, kamu itu belajar hukum dulu."

Tak pelak tanggapan tersebut menuai reaksi dari para netizen yang mengikuti permasalahan itu. Sebagian besar merasa tuntutan para akun ini kepada Safa berlebihan. Netizen juga menyebut bahwa ada asas praduga tak bersalah di hukum Indonesia.

Baca Juga: [QUIZ] Kami Tahu Kamu Bakal Ketemu atau Gak Sama NCT Dream di Jakarta

Safa juga merasa bahwa para akun tersebut tidak berhak menuntutnya secara hukum. Ia hanya bersedia menulis surat permintaan maaf.

"Kalau misalnya mau dituntut, ya udah Na Jaemin sama Renjun yang nuntut aku. Kenapa kalian segininya?" ujarnya. Argumennya ini turut menimbulkan reaksi tak terima dari para akun speaker lainnya.

Beberapa kata ikonik seperti Saya 29 dan Meja Hijau ikut trending

Perdebatan semakin sengit ketika salah satu speaker di Space tersebut terus mengkritik sampai membawa-bawa profesi orang tua Safa. Beberapa kali profesi orang tua Safa disebut.

Netizen pun menuduh akun tersebut 'mengancam' tentang pekerjaan ayah Safa. Hal ini kembali menimbulkan reaksi, sebagian besar warganet merasa para akun penggemar idol tadi sudah keterlaluan dan bahkan termasuk doxxing.

Lebih lanjut akun yang sama juga membawa-bawa status orang tua dan beberapa anggota keluarganya sendiri. Ia juga membahas dosennya yang disebut sebagai kader salah satu partai politik ternama dan advokat. 

Tak sampai di situ, akun salah satu pembicara di Space Twitter ini juga menyebut profesinya sendiri. "Saya gak main-main, kamu paham gak? Saya ini 29 tahun dan saya aktivis HAM. Paham!"

Tak heran jika beberapa trending topic seperti Saya 29 dan Umur 29 jadi viral. Saat berlangsung Space Twitter yang membahas Safa sempat mencapai kurang lebih 50 ribu pendengar dan terus bertambah selama rekamannya tersedia. Walau berawal dari konflik idol KPop, banyak netizen awam yang ikut menyoroti perkara tersebut.

Beberapa menyebut tindakan membela idol ini berlebihan, menyerupai bela negara. Meme-meme berkaitan pun ramai beredar. Sementara dari kalangan fans NCT Dream sendiri reaksi terbagi, ada juga yang mengaku tak setuju dengan hasil Space tersebut meskipun sama-sama marah dengan tindakan Safa. Kalau menurutmu gimana?

Baca Juga: [QUIZ] Kami Tahu Kamu Bakal Dikasih Tiket Konser Gratis atau Gak dari NCT Dream

Topik:

  • Triadanti
  • Stella Azasya
  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya