Divonis Hampir Mati, Pria Ini Sembuh Berkat Donor Kulit Kembarannya

Mungkin ini namanya kekuatan saudara

Mungkin ini yang dinamakan kekuatan saudara. Memiliki ikatan darah yang kuat, tentu saja membuat setiap saudara siap melakukan apapun untuk menyelamatkan saudaranya yang lain. Hal itu yang dilakukan Eric Dufourmantelle.

Untuk menyembuhkan saudara kembarnya, Franck yang mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, Eric rela mendonorkan lebih dari setengah kulitnya agar Franck bisa melewati masa-masa kritisnya dan bertahan hidup. Usaha itu pun berhasil. Franck perlahan menunjukan perubahan yang positif.

Franck terbakar saat bekerja. Ia menderita 95 persen luka bakar di tubuhnya

Divonis Hampir Mati, Pria Ini Sembuh Berkat Donor Kulit Kembarannyathesun.co.uk

Dilansir telegraph, Franck menderita 95 persen luka bakar di sekujur tubuhnya setelah beberapa bahan kimia yang dipegangnya terbakar di tempat kerjanya. Sekujur tubuhnya pun dilahap api.

Sesampainya di rumah sakit, dokter pun mengatakan peluangnya untuk bertahan hidup hanya satu persen. Namun setelah tahu Franck memiliki saudara kembar identik yakni Eric, dokter mulai optimis Franck bisa melewati masa-masa kritisnya itu. 

Harapan hidup itu muncul setelah dokter tahu Franck memiliki saudara kembar identik

Divonis Hampir Mati, Pria Ini Sembuh Berkat Donor Kulit Kembarannyatheguardian.com/

Seorang ahli bedah plastik yang menangani Franck, Profesor Maurice Mimoun mengatakan pasien luka bakar yang parah akan meninggal saat kulitnya menjadi racun bagi tubuhnya sendiri.

"Namun ketika saya tahu Franck punya saudara kembar identik, harapan itu kembali muncul," ujarnya. Karena kembar indentik, kulit Eric bisa digunakan menjadi kulit Franck. 

Saudara kembarnya, Eric tidak ragu untuk mendonorkan lebih dari setengah kulitnya untuk Franck. Dokter pun melakukan operasi setelah mendapatkan lampu hijau dari agen biomedis Perancis

Divonis Hampir Mati, Pria Ini Sembuh Berkat Donor Kulit Kembarannyathesun.co.uk

Setelah kecelakaan itu, Franck pun dibuat koma oleh pihak rumah sakit. "Saya hanya punya satu persen kesempatan untuk hidup, tapi saudara saya menolak untuk mempercayai hal itu. Dia yang memberi tahu dokter kalau dia ingin memberi saya kulitnya," ujar Franck.

Para ahli di rumah sakit Saint-Louis, Paris Timur pun melakukan operasi itu setelah mendapat lampu hijau dari agen biomedis Perancis. Franck pun menganggap kembarannya sebagai pahlawan di hidupnya. "Saat melihat saudara saya, saya tidak ragu," ujar Eric. 

Karena kembar identik, tubuh Franck tidak melakukan penolakan terhadap kulit Eric

Divonis Hampir Mati, Pria Ini Sembuh Berkat Donor Kulit Kembarannyathesun.co.uk

Tujuh hari setelah kecelakaan itu, dokter mengambil kulit paha kiri dan kepala Eric. Pada hari kesebelas, kembali diambil kulit dari paha kiri dan punggungnya. Petugas medis mengambil lapisan tipis kulit dari 5 sampai 10 cm. Dokter memindahkan sekitar 50 persen kulit Eric untuk Franck.

Kemudian kulit Eric itu diregangkan di mesin khusus dan meletakkannya di tubuh Franck. Karena kembar identik, tubuh Franck tidak melakukan penolakan. Kulit Eric dan Franck pun beregenerasi lebih cepat. Empat bulan kemudian, Franck pun diperbolehkan pulang dari rumah sakit. 

Eric mengaku tidak masalah harus mendonorkan setengah dari kulitnya untuk saudara kembarnya. Baginya, kulit yang diambilnya hanya menyisakan luka dan kemudian sembuh. Hal itu, kata dia, tidak sebanding jika dibandingkan dengan penderitaan saudaranya. 

Kini Franck sudah mulai sembuh dan bisa berjalan. Ia pun sudah tidak merasakan sakit yang disebabkan oleh luka bakarnya

Divonis Hampir Mati, Pria Ini Sembuh Berkat Donor Kulit Kembarannyathesun.co.uk

Dikutip the guardian, Franck harus menjalani sekitar 12 kali operasi diikuti dengan 5 bulan rawat inap dan rehabilitasi fisik. Saat ini, Franck sudah hampir sembuh. Ia sudah bisa berjalan bahkan bermain pingpong. Dia pun masih memulihkan kondisi tangannya.

Tangan kirinya yang cukup mengalami luka parah sudah bisa mencubit-cubit kecil. Sementara tangan kanannya sudah sembuh total. "Ini sudah tidak menyakitkan lagi," ujarnya. Franck pun kini sudah berhenti meminum obat penghilang rasa sakit. Meski sudah tidak merasa sakit, Franck tetap menjalani terapi intensif. 

IAKT Photo Verified Writer IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya