5 Masalah Sosial yang Disorot di Drakor My Dearest Part 2

My Dearest part 2 adalah lanjutan dari cerita drakor My Dearest yang telah berakhir pada September 2023 lalu. Drakor sageuk ini menceritakan tentang situasi setelah berakhirnya peperangan antara rakyat Joseon dan tentara Qing. Drakor ini sukses menggambarkan keadaan Joseon pada masa penjajahan Dinasti Qing tahun 1637.
Seperti drakor saeguk lainnya, drakor ini juga menampilkan situasi masyarakat dan pemerintahan Joseon kala itu. Penggambaran cerita yang realistis dan didukung dengan dialog yang tajam sukses menyorot permasalahan dan situasi Joseon saat itu. Efek samping invasi Qing terhadap Joseon menjadi tema utama drakor ini.
Yuk, simak masalah sosial yang menjadi efek samping penjajahan Dinasti Qing terhadap Joseon pada tahun 1637 yang tergambar di My Dearest! Banyak yang relatable dengan kondisi saat ini, lho.
1. Efek samping penjajahan Dinasti Qing di Joseon
Drakor My Dearest part 2 menceritakan tentang masa setelah bangsa Qing menyerang Joseon. Selama masa tersebut, rakyat dan pemerintah Joseon mengalami kerugian yang sangat besar. Banyak rakyat Joseon yang ditangkap dan dijadikan budak oleh masyarakat Qing di Simyang. Bangsa Qing pun gak segan untuk meminta hasil bumi dari Joseon.
Selain itu, Putra Mahkota So Hyun (Kim Mu Jun) beserta istrinya (Jeon Hye Won) juga disandera di Simyang oleh pemerintah Qing. Bangsa Qing menganggap dengan disanderanya penerus kerajaan Joseon, maka pemerintah Joseon akan selalu menuruti permintaan mereka. Bahkan, jika Joseon dalam keadaan krisis sekalipun, mereka harus memenuhi permintaan pemerintah Qing.
2. Perdagangan manusia
Seperti yang digambarkan dalam drakor My Dearest part 2 di episode 11, Yoo Gil Chae (Ahn Eun Jin) dan Jong Jong (Park Jeong Yeon) diculik para tentara Qing. Mereka dibawa ke Simyang untuk dijadikan calon budak. Di Simyang, terdapat banyak rakyat Joseon yang menjadi tawanan dan akan diperjual belikan pada masyarakat Qing untuk dijadikan budak mereka.
Bahkan dalam drakor My Dearest part 2, digambarkan situasi saat pelelangan budak masyarakat Joseon. Gak sampai di situ saja, jika tawanan tersebut melarikan diri. Mereka gak akan diterima kembali di Joseon karena dianggap sebagai pembangkang. Jika tertangkap, pergelangan kaki mereka akan disayat sehingga gak bisa melarikan diri lagi.
Baca Juga: Arti 6 Poster Karakter Utama Drakor My Dearest Part 2
3. Pemerkosaan dan pelecehan seksual
Editor’s picks
Bagi perempuan yang telah menjadi budak masyarakat Joseon, mereka akan bekerja di kediaman tuannya. Di awal episode, kejadian ini dialami oleh perempuan Joseon yang menjadi pelayan di kerajaan Qing. Mereka terpaksa melayani Kaisar Hong Taiji (Kim Joon Won) agar nyawa mereka selamat. Namun, yang terjadi malah sebaliknya, istri kaisar, Hwayu (Yoo Ji Yeon), cemburu karena Kaisar lebih memilih menghabiskan waktu dengan pelayannya dari pada dirinya.
Hal ini menjadi alasan para istri yang cemburu bisa menyiksa perempuan Joseon seenaknya. Selain itu, potret kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual juga terjadi pada In Ok (Min Ji A).
In Ok diselamatkan oleh Lee Jang Hyun (Nam Goong Min) dalam keadaan hamil. Hal ini pernah disinggung oleh Goo Yang Chun (Choi Moo Sung) jika bayi yang In Ok lahirkan adalah hasil hubungannya dengan salah satu lelaki Qing yang menjadi tuannya di masa lalu.
4. Patriarki yang masih kental
Potret masyarakat Joseon masih menganggap bahwa kedudukan perempuan di bawah laki-laki. Hal ini bisa dilihat dari jajaran petugas pemerintahan Joseon saat itu mayoritas laki-laki. Selain itu, para cendekiawan pemikir isu bangsa juga didominasi oleh laki-laki.
Para perempuan mayoritas berada di rumah mengerjakan pekerjaan dan keperluan rumah tangga. Perempuan pekerja seperti Yoo Gil Chae biasanya dianggap pembangkang. Hal ini digambarkan di episode ke 13, di mana salah satu pengrajin besi yang bekerja di bengkel Gil Chae, berkata jika penyebab Yoo Gil Chae diculik adalah terlalu sering berkeliaran di luar rumah.
5. Diskriminasi perempuan Joseon yang diperbudak Qing
Di episode 16 dan 17, gambaran perlakuan diskriminasi masyarakat Joseon terhadap perempuan yang kembali ke Hanyang setelah menjadi budak di Simyang. Yoo Gil Chae dianggap memalukan perempuan Joseon karena bisa kembali dengan selamat meskipun telah dimanfaatkan oleh laki-laki Qing. Masyarakat juga mendiskriminasi perempuan bangsawan yang bisa kembali.
Selain itu, para perempuan ini gak hanya didiskriminasi oleh masyarakat saja, namun juga keluarganya sendiri. Perempuan yang telah kembali setelah diperbudak Qing juga gak diterima dan diusir dari rumahnya sendiri. Bahkan mereka bisa diceraikan suaminya karena dianggap memalukan.
Masalah sosial yang digambarkan di drakor My Dearest part 2 ini sukses menjadi gambaran peristiwa yang terjadi saat itu. Selain itu, masalah sosial di drakor My Dearest part 2 ini juga patut diambil sisi positifnya.
Baca Juga: 7 Benda Ikonik di My Dearest, Saksi Bisu Percintaan Jang Hyun-Gil Chae
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.