10 Drama Korea Ini Ajarkan Kita agar Tidak Terjebak Toxic Positivity
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat menghadapi situasi sulit, ada kalanya kita berusaha untuk tetap bersikap positif. Namun, bahaya besar bila perilaku ini malah menekan emosi yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental. Nah, inilah gambaran toxic positivity. Seseorang yang terjebak toxic positivity kerap menunjukkan sisi baik dalam hidupnya, padahal ada pertarungan hebat dalam hatinya untuk menahan emosi negatif yang keluar.
Toxic positivity telah menjadi masalah yang besar di generasi kita. Hal ini kemudian menginspirasi sederet drama Korea berikut untuk menyelipkan pesan agar penonton tidak terjebak dalam sikap tersebut. Mau tahu apa saja judulnya?
1. Because This Is My First Life (2017) mengingatkan setiap orang punya masalah hidup, sehingga tidak perlu membanding-bandingkan
2. Chicago Typewriter (2017) menyoroti manusia memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghadapi masalah. So, kita harus berempati!
3. Menyemangati tanpa menghakimi memberikan ketenangan jiwa. Inilah yang dirasakan Park Hae Soo saat menjadi napi di Prison Playbook (2017)
4. Berdamai dengan diri dan mendengar isi hati jadi langkah awal terbebas toxic positivity, mirip kisah IU dan Lee Sun Kyun di My Mister (2018)
Baca Juga: 10 Rekomendasi Drama Korea untuk Kamu yang Sedang Patah Semangat
5. Park Seo Joon di Itaewon Class (2020) mampu mengatasi emosi negatif dengan strategi berpikir positif tanpa menyangkal rasa sakitnya
Editor’s picks
6. Sesuai judulnya, It's Okay to Not Be Okay (2020) menyiratkan pesan agar kita tak merasa bersalah saat dilanda kondisi yang buruk
7. "Jika sulit, bertindaklah seperti hal-hal sulit. Jangan bertingkah kuat sepanjang waktu, oke?" kata Seo In Guk di Doom at Your Service (2021)
8. Sosok tangguh nan ceria seperti Kim Seon Ho di Hometown Cha-Cha-Cha (2021) pun pernah mengalami trauma akibat menyangkal emosinya
9. Pernah bergumam "Mengapa hidupku biasa saja?" saat scrolling medsos? Inilah yang memicu benih toksik, seperti kisah Shadow Beauty (2021)
10. Alih-alih menyangkal, Kim Tae Ri mengelola emosinya dengan baik di Twenty-Five, Twenty-One (2022). Hal ini membuat hidupnya jadi lebih rileks
Sebagai manusia, kita boleh, kok, untuk mengekspresikan emosi, seperti marah, sedih, kecewa, dan senang agar batin tidak tertekan, asalkan dalam batas normal, ya. Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Obat yang notabene untuk menyembuhkan penyakit seketika dapat menjadi racun bila kelebihan dosis, lho.
Baca Juga: 9 KDrama Coming-of-Age yang Ajarkan Pantang Menyerah Meraih Mimpi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.