5 Pola Asuh Toksik di Drama Crash Course in Romance, Jangan Ditiru!

Pola asuh seperti ini akan merusak perkembangan anak

Alur drakor Crash Course in Romance kini semakin menarik. Salah satunya menyoroti perjuangan untuk masuk ke perguruan tinggi bergengsi. Di drama ini, bukan hanya murid-murid yang terlihat berjuang, para orangtua juga berusaha keras membantu anaknya mencapai tujuan tersebut.

Dari berbagai tokoh ibu, ada yang mendidik anaknya dengan cara yang positif. Namun, ada juga yang memperlakukan anaknya dengan keras dan menjadi orangtua toksik. Simak di bawah ini, perilaku apa saja yang harus dihindari ketika mendidik anak khususnya remaja dari karakter orangtua di drama Crash Course in Romance!

1. Terlalu mengatur kehidupan anak dan tidak memberi mereka kebebasan menentukan masa depan

5 Pola Asuh Toksik di Drama Crash Course in Romance, Jangan Ditiru!cuplikan drama Crash Course in Romance eps. 1 (dok. tvN/Crash Course in Romance)

Sudah sewajarnya dan menjadi tugas orangtua untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Terutama hal yang berkaitan dengan masa depan mereka. Namun jika hal tersebut dilakukan tidak dalam porsi yang tepat, akan berdampak buruk bagi anak-anak.

Seperti yang dilakukan ibu Lee Sung Jae (Jang Young Nam) yang menuntut Sung Jae (Lee Chae Min) untuk memenuhi ekspektasinya menjadi seorang dokter. Untuk merealisasikan tujuannya, ibu Sung Jae merencanakan jalan yang harus ditempuh anaknya. 

Sung Jae harus mendapatkan nilai sempurna, mengikuti les, hingga mendaftarkannya ke kelas intensif jurusan kedokteran. Obsesi ini bahkan membuat sang suami kesal. Akibat tuntutan tersebut, kakak Sung Jae memilih mengisolasi diri dan menjadi pribadi yang tertutup.

Sekarang, Sung Jae merupakan satu-satunya harapan ibunya yang tersisa. Ia tetap menuntutnya untuk kuliah di jurusan kedokteran meskipun tahu bahwa Sung Jae tidak menginginkannya.

2. Mengabaikan emosi anak

5 Pola Asuh Toksik di Drama Crash Course in Romance, Jangan Ditiru!cuplikan drama Crash Course in Romance eps. 3 (dok. tvN/Crash Course in Romance)

Kehidupan sekolah dengan persaingan akademis yang ketat ditambah dengan keadaan emosi yang labil menjadikan remaja lebih sensitif. Ketika menemui hal yang membuat mereka stres, emosinya akan gampang tersulut.

Pada episode 3, ibu Sung Jae marah mengetahui Sung Jae mengirimkan soal simulasi ujian seleksi kelas intensif kepada Nam Hae Yi (Roh Yoon Seo). Sebagai respons emosinya, Sung Jae mengutarakan unek-unek kepada ibunya. Terkadang ia merasa ibunya menjadi sosok menyeramkan dan menakutkan. Saat Sung Jae marah, ibunya tidak merespons apa-apa. Suasana canggung di antara mereka pun tak terhindarkan.

Untuk menciptakan hubungan sehat antara ibu-anak, hal yang harus diperhatikan oleh ibu Sung Jae adalah mengajak Sung Jae berdiskusi tentang semua yang dirasakannya dan menemukan solusi bersama-sama. Meskipun Sung Jae terlihat kalem, jika emosinya terus diabaikan, sewaktu-waktu ia bisa meledak dan menyebabkan konflik yang lebih besar.

3. Terlalu memanjakan anak

5 Pola Asuh Toksik di Drama Crash Course in Romance, Jangan Ditiru!cuplikan drama Crash Course in Romance eps. 4 (dok. tvN/Crash Course in Romance)

Setiap orangtua pasti menginginkan semua kebutuhan anaknya terpenuhi. Namun, jika semua permintaan mereka dikabulkan, justru akan membuat mereka menjadi pribadi yang manja. Ibu Bang Su Ah (Kim Sun Young) contohnya. Ia selalu mengiyakan keinginan anaknya tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.

Seperti saat Su Ah (Kang Na Eon) menangis karena hanya mendapat level 2 untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Ia mengatakan pada ibunya jika semua itu terjadi dikarenakan ulah Hae Yi. Ibunya beranggapan bahwa Hae Yi menjadi penghalang keberhasilannya dan anaknya.

Agar Su Ah tidak lagi stres, ibunya bersekongkol untuk dengan orangtua murid lain untuk mengeluarkan Hae Yi dari kelas intensif. Keinginan Su Ah yang terlalu mudah didapat menjadikannya melunjak. Jika ada satu keinginannya yang tidak terpenuhi, ia akan meluapkan kekesalan dengan emosi yang tidak terkontrol.

4. Membiarkan perilaku buruk sang anak

5 Pola Asuh Toksik di Drama Crash Course in Romance, Jangan Ditiru!cuplikan drama Crash Course in Romance eps. 4 (dok. tvN/Crash Course in Romance)

Lee Young Min (Hong Yoo Jun) adalah siswa yang masuk ke kelas intensif jurusan kedokteran setelah Hae Yi didepak dari kelas tersebut. Young Min memiliki kepribadian yang buruk. Ia berlaku tidak sopan kepada Choi Chi Yeol (Jung Kyung Ho) saat di kelas. Ia juga suka merokok ketika masih mengenakan seragam sekolah.

Pada saat ibunya (Choi Hee Jin) melobi ibu Su Ah untuk memasukkannya di kelas intensif, ia meyakinkan bahwa Young Min merupakan anak yang pintar. Namun, Young Min gagal dalam ujian level karena temannya membuatnya kesal. Dari pemaparan karakter Young Min, dapat diketahui jika ia adalah anak yang bermasalah.

Saat berbincang dengan temannya, Young Min mengatakan bahwa ibunya menyeramkan. Ia bisa melakukan semua hal yang tak mungkin. Alasannya masuk kelas intensif pun atas kemauan ibunya. Dari penjelasan Young Min, dapat disimpulkan bahwa ibunya terobsesi dengan ujian masuk perguruan tinggi.

Tersirat juga jika ibunya mengetahui dan membiarkan perilaku buruknya. Ibunya hanya peduli dengan prestasinya tanpa menghiraukan kepribadian anaknya baik atau buruk, yang terpenting ambisinya untuk sukses menguliahkan anaknya di jurusan kedokteran universitas ternama dapat terwujud.

5. Mengajari anak untuk selalu mementingkan kesuksesan dibanding hal lain

5 Pola Asuh Toksik di Drama Crash Course in Romance, Jangan Ditiru!cuplikan drama Crash Course in Romance eps. 5 (dok. tvN/Crash Course in Romance)

Berita kematian Young Min menggegerkan akademi hingga para orangtua murid. Akibatnya, akademi memilih meliburkan seluruh kegiatan belajar-mengajar sementara.

Namun, para orangtua murid kelas intensif merespons kabar itu sebagai penghalang kegiatan belajar anak-anaknya dan dapat mengganggu mereka. Ibu Su Ah bahkan mengadakan rapat dengan wali murid lainnya dan meminta kepada pihak akademi agar kelas intensif tidak diliburkan.

Padahal dalam keadaan seperti ini, seharusnya para orangtua mengajarkan bagaimana anak-anaknya harus berempati atas kematian temannya. Berempati membuat anak-anak belajar mengontrol emosi dan membantu mereka bersosialisasi dengan orang lain. Perilaku yang dicontohkan para orangtua ini justru akan membuat anak-anaknya menjadi pribadi yang selalu mementingkan kesuksesan dan egois.

Penting sekali untuk memerhatikan pola asuh kepada anak terutama pada remaja. Pada usia remaja, mereka mengalami perkembangan emosi sehingga diperlukan pendekatan dan skill yang ekstra.

Cara mendidik anak juga akan membekas pada karakter mereka seumur hidup. Nah, karakter orangtua siapa nih yang membuatmu kesal? Tuliskan di kolom komentar, ya!

Baca Juga: 5 Misteri Crash Course in Romance Episode 5 dan 6, Makin Bikin Kepo!

Nunik Restiana Photo Writer Nunik Restiana

Dream high. Expect less.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya