Rayakan May Day, Ini 8 Pengalaman Suka dan Duka Pernah Dirasakan Buruh

Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tahun oleh para buruh di seluruh dunia tepat pada tanggal 1 Mei. Meski secara umum sama dengan pegawai, buruh biasanya lebih identik mengandalkan kekuatan fisik karena bekerja di perusahaan bagian produksi.
Banyak suka dan duka menjadi buruh yang merupakan pengalaman berharga.Bagi kamu yang merayakan May day, ini beberapa suka duka yang pasti dirasakan saat berjibaku dalam pabrik dengan mesin-mesin dan produk yang dihasilkannya.
1.Keseruan saat masuk dan keluar pabrik secara bergerombol dan masalah tepat waktu

Tidak seperti pegawai kantoran saat masuk dan pulang kerja, buruh biasanya akan masuk dan keluar pabrik tepat waktu secara bergerombol. Dengan seragam khas masing-masing perusahaan, riuh suara diringi dengan serunya tawa menjadi pemandangan yang cukup menarik.
Di beberapa perusahaan (pabrik), masuk kerja telat memiliki sangsi tertentu. Satu detik bagi mereka merupakan waktu yang cukup berharga untuk menghasilkan target produksi sebanyak-banyaknya.
2.Rentan habis kontrak, PHK, dan demostrasi

Meski tak selalu, buruh biasanya kerap diidentikan dengan kerentanan terhadap habis masa kontrak, PHK, dan demo. Tak hanya pada tanggal 1 Mei, demostrasi dilakukan para buruh saat merasa kesejahteraan tidak sebanding dengan pekerjaan. Dan karena perusahaan rentan kebangkrutan, maka PHK merupakan salah satu hal yang cukup menakutkan bagi banyak buruh.
3. Memiliki fisik yang kuat

Karena buruh memang bekerja dengan mesin-mesin yang berjalan non-stop, maka otomatis mereka harus bergerak terus-menerus sebelum tiba waktu istirahat dan jam pulang kerja. Terbiasa bekerja tanpa henti, kebanyakan buruh memang memiliki fisik yang kuat karena ditempa beban kerja.
4.Harus kuat menahan rasa kantuk saat kena shift malam

Bukan hanya mengandalkan kekuatan fisik, menjadi buruh pun harus terbiasa menahan rasa kantuk. Karena mesin pabrik yang bergerak 24 jam non-stop, maka pembagian shift biasanya akan berlaku bagi seluruh buruh secara bergantian. Terutama shift malam, mereka harus rela begadang bergelut dengan mesin-mesin pabrik bersama para buruh lainnya.
5.Tiba-tiba gak sadar waktu cepat sekali berlalu

Buruh biasanya menghabiskan sebagian besar hidupnya di pabrik. Saat pulang ke rumah, mereka sudah lelah fisik dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. Karena siklus kehidupan yang sama dari hari ke hari, mereka biasanya tidak menyadari bahwa waktu cepat sekali berlalu.
"Padahal baru kemarin gua ikut tes kerja, eh ternyata udah puluhan tahun kerja di sini," ujar seorang buruh kaget saat menyadari usianya sendiri.
6.Kekeluargaan lebih kental terasa

Bukan berarti pekerja kantoran minim rasa kekeluargaan, namun di pabrik suasana kebersamaan memang lebih kental. Terbiasa bekerja bersama-sama dalam satu lingkup pekerjaan yang sama setiap hari siang dan malam menjadikan mereka dekat satu sama lain. Tak hanya di pabrik, kebersamaan itu biasanya akan berlanjut di luar pabrik saat mereka tidak sedang dalam keadaan bekerja.
7.Kalau ngobrol harus dengan suara yang keras

Karena mesin-mesin pabrik mengeluarkan suara yang keras, maka ketika ngobrol dengan sesama buruh biasanya akan saling teriak agar bisa terdengar. Kebiasaan ngobrol sambil berteriak biasanya terbawa keluar pabrik dan menjadi kewajaran bagi para buruh.
8.Bahagia mendapat slip gaji di akhir bulan dan bonus akhir tahun serta membandingkan jumlahnya dengan rekan buruh lainnya

Nah, ini nih yang bikin semangat para buruh bekerja setiap hari saat mendapatkan slip gaji. Tak hanya gaji bulanan, mereka pun biasanya mendapat tambahan penghasilan lain berupa uang lembur, uang bonus akhir tahun, uang THR saat lebaran, bonus ulang tahun perusahaan, dan lainnya. Saat menerima slip gaji, mereka biasanya akan membandingkan jumlah gajinya sendiri dengan gaji rekan-rekannya yang sudah pasti akan berbeda nominal.
Selamat Hari Buruh. Semoga kesejahteraan bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah karena buruh menjadi salah satu bagian penggerak roda perekonomian nasional.