Jangan Sedih! Ini 7 Cara Menghadapi Teman Sekantor yang Resign
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika kamu menghabiskan waktu dengan teman kantor lebih sering daripada dengan keluarga, maka kamu akan merasa sedih saat mereka harus pergi. Terbiasa makan bersama, mengobrol, bercanda bahkan sampai bertukar masalah pribadi. Tidak heran jika kepergiannya akan membuat kamu merasa kehilangan.
Yang namanya kehilangan akan selalu membawa kesedihan. Dan semua orang pasti merasakan itu. Tapi kamu tidak perlu berlarut dalam kesedihanmu, karena beberapa tips ini akan membantumu.
1. Meski berat, kamu harus menerima keputusannya
Yang pertama kamu lakukan adalah menerima keputusan dan kepergiannya. Percayalah mungkin temanmu butuh berpikir berkali-kali ketika akhirnya memutuskan untuk resign. Meninggalkan lingkungan kerja yang nyaman, harus mencari pekerjaan baru, beradaptasi lagi, itu bukanlah hal yang mudah. Dan sebagai temannya, sudah seharusnya kita menghargai keputusannya.
2. Mendukungnya, tak peduli apa pun yang terjadi
What is coming is better than what is gone.
Akan selalu ada pengganti yang lebih baik. Dengan keluar dari kantormu, itu artinya temanmu sedang membuka jalan untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik. Jadi daripada kesedihanmu malah membuatnya semakin sedih, berikan saja semangat untuknya. Karena sekali lagi, keputusannya pasti bukanlah hal yang mudah untuknya.
3. Mendoakannya agar mendapat kehidupan yang lebih baik
Kekuatan sesungguhnya adalah doa. Doakan dengan tulus untuk kesuksesan pada jalan yang diambilnya. Dengan memastikan temanmu berhasil, itu akan mengurangi kesedihanmu. Bukankah kamu akan tambah bersedih jika mengetahui temanmu nantinya jadi pengangguran?
4. Membenahi ruangan
Editor’s picks
Setelah kamu melakukan hal-hal yang terbaik untuknya, sekarang giliran kamu melakukan untuk dirimu sendiri. Kamu pasti sedih melihat mejanya yang kosong. Ruangan menjadi lebih dingin dari biasanya. Tidak ada lagi teman yang akan bertanya "akan makan apa kita siang ini?".
Daripada kamu malah sedih melihat barang-barangnya, lebih baik kamu singkirkan semua yang mengingatkanmu padanya. Kamu bisa menyimpan barang-barangnya, atau memulangkan padanya Kamu juga bisa mengganti posisi mejanya, atau meletakkan sesuatu yang baru sehingga tidak terlihat sama seperti sebelumnya, setidaknya sampai ada yang mengisinya lagi.
Baca Juga: Baru Resign Dari Kantor? 5 Hal Ini Akan Membuatmu Tetap Semangat
5. Keluarkan kesedihanmu, semua manusia wajar jika merasa kehilangan
Jika kamu dan temanmu terbiasa pulang bareng, atau mampir ke suatu tempat setelah pulang kantor, pasti sedih rasanya saat kamu tidak melakukannya lagi. Jangan khawatir, kamu akan terbiasa nantinya. Kamu hanya sedang melalui proses transisi dari bersama menjadi tanpa temanmu, dan sedih karena hal itu merupakan hal yang alami. Kamu bisa meluangkan waktu untuk jalan-jalan sendiri.
Kamu juga bisa menghabiskan waktu untuk bersedih ria dengan mendengarkan musik, menulis buku harian bahkan menangis. Jangan membiarkan kesedihanmu mengendap di hatimu, itu hanya membuat kesedihanmu semakin sulit untuk dihilangkan.
6. Buat janji bertemu untuk menghapus rindu
Meskipun sudah tidak satu kantor lagi, tapi silaturahmi harus tetap dijaga. Buatlah jadwal untuk bertemu. Sekedar makan siang atau menikmati weekend bersama, misalnya. Kalian pasti akan menghabiskan banyak waktu hanya meski hanya untuk bertukar kabar!
7. Buat pertemanan baru biar hidupmu makin seru
Hilang satu tumbuh seribu, begitu kata orang tua zaman dulu. Tapi itu memang ada benarnya. Jangan terus bersedih karena kehilangan. Buka mata, telinga dan hatimu untuk menerima orang baru menjadi temanmu. Mungkin ini adalah waktunya untuk lebih dekat dengan temanmu yang lain. Mempunyai banyak teman yang berbeda pasti akan membuat hidupmu semakin berwarna.
Baca Juga: 7 Hal Paling Penting yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Resign!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.