7 Kesalahan Terparah Millennials yang Pernah Dilakukan di Dunia Kerja
planetradio.co.uk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dunia kerja sejak zaman dahulu sebenarnya memiliki etika yang sama, hanya saja keperluan berkomunikasi saat ini dipermudah dengan perkembangan teknologi. Millennials adalah generasi yang paling lekat dengan teknologi dan mereka adalah prosentase terbesar populasi tenaga kerja sekaligus pencari kerja. Terkait hal tersebut, inilah tujuh kesalahan umum millennials yang cukup parah di dunia kerja dan profesional!
1. Berbagi terlalu banyak persoalan di akun media sosial
myoneamor.comBaik itu momen nakal atau keluhan soal kantor, kamu harus belajar untuk menyensor apa yang kamu unggah di media sosial, kalau kamu ingin sukses secara profesional. Terkadang seseorang di kantormu akan memeriksa media sosialmu dan hal tersebut bisa menjadi masalah besar kalau kamu tidak menyeleksi konten media sosialmu.
2. Enggan meminta maaf atau bahkan terlalu banyak meminta maaf
hbr.orgKamu harus selalu bersedia mengakui kesalahanmu setiap kali itu terjadi. Bertanggung jawab atas tindakanmu sendiri adalah kunci pembuktian bahwa dirimu memang layak dimaafkan.
3. Menyebutkan ayah dan ibumu, baik apa yang mereka katakan maupun siapa mereka
incarabia.comKecuali kamu sedang di dalam percakapan yang 100 persen personal, yang biasanya terjadi di luar jam kerja, jangan menjadikan ayah atau ibumu sebagai referensi. Ketika wawancara kerja, ini adalah hal yang sangat fatal, menandakan bahwa kamu tidak kompeten sepenuhnya sebagai orang dewasa.
4. Lebih memilih perfeksionisme daripada hasil yang tepat waktu atau cepat
Editor’s picks
careercontessa.comMillennials sering kali merasa terlalu spesial dengan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka, yang kadang bisa berdampak tidak baik. Meskipun perekrut atau atasan memilih karyawan yang serius di pekerjaannya, bisa menyelesaikan tepat waktu tetap menjadi yang terpenting.
5. Meremehkan dan menyebelahmatakan pekerjaan kasar atau yang di luar tanggung jawabnya
huffingtonpost.comMillennials kebanyakan ingin merasa ada yang berbeda dan spesial di pekerjaannya, sehingga akan cenderung kaku pada spesialisasi mereka. Sejak dulu, pekerjaan kasar atau yang di luar tugas utama justru bisa membentuk profesionalisme seseorang. Karena tugas seperti itu akan membentuk karakter, yang belum tentu bisa didapatkan melalui penugasan keahliannya.
6. Menghabiskan masa usia 20-an mereka dengan sia-sia
housingwire.comMeskipun awal usia 20-an dapat membuka kebebasan millennials dalam menjelajahi minat, sebaiknya jangan lupakan juga kesempatan pengembangan karir. Justru dengan pikiran yang masih fresh dan ambisi yang masih besar, perlu dibarengi dengan tanggung jawab yang bertambah. Seiring berjalannya waktu, tanpa disadari, kamu akan memiliki banyak keahlian dari yang pernah kamu bayangkan sebelumnya.
7. Terlalu bergantung pada chat di segala kondisi
bluleadz.comMillennials sangat suka chatting. Walaupun kadang cara berkomunikasi yang paling efisien memang dengan chat, banyak rekan kerja dan klien yang lebih memilih e-mail, telepon atau pertemuan langsung. Kamu perlu mengembangkan kemampuan berbincang secara profesional melalui telepon maupun langsung.
Di antara kesalahan di atas, yang mana yang kamu merasa melakukannya? Demi perkembangan karir yang berarti, coba untuk mengurangi hal-hal di atas ya. Nanti semua akan biasa karena terbiasa, tiba-tiba tanpa kamu sadari profesionalitasmu sudah sangat terbentuk matang.
Berita Terkini Lainnya
