Seni Bernegosiasi di Dunia Kerja, Tak Asal Berkomunikasi dan Bicara

Putri Tanjung membagikan pengalaman membesarkan bisnisnya

Jakarta, IDN Times - Peran perempuan semakin masif di dunia kerja. Perempuan tak lagi menjadi orang yang dipandang sebelah mata ketika memimpin atau memangku peran penting di perusahaan. Kemampuan bernegosiasi yang baik dan komunikasi yang penuh dengan empati menjadi salah satu kunci kesuksesan perempuan untuk menduduki posisi puncak perusahaan. 

Dalam stage Feature is Female, pada sesi 'Women in The Workforce: The Art of Negotiation', Putri Tanjung selaku CEO TransMedia Digital Lifestyle Group membagikan bagaimana ia membangun negosiasi dalam perusahaannya. Acara yang digelar pada Jumat (30/9/22) dalam acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 turut membicarakan peran perempuan dan cara bernegosiasi bagi perempuan di dunia kerja. 

1. Budaya komunikasi yang setara demi membangun kultur yang baik untuk perusahaan

Seni Bernegosiasi di Dunia Kerja, Tak Asal Berkomunikasi dan BicaraPutri Tanjung dalam stage Feature is Female. (30/9/22) (IDNTimes/Dina Fadillah Salma)

Putri berpendapat komunikasi antar laki-laki dan perempuan tidak perlu dibeda-bedakan, lebih baik dianggap setara. Hal ini dilakukan untuk membangun kultur perusahaan yang sejajar dan mendorong seluruh karyawan untuk berani bernegosiasi. 

Putri berusaha memperlakuan laki-laki dan perempuan sama atau setara sehingga komunikasi yang terbentuk pun tidak berbeda.

Kata Putri, "Jadi caranya bernegosiasi bersama perempuan sama laki-laki ya harus sama. Karena kalau kita beda-bedakan terus, ya kapan kita akan sama."

Putri juga berharap, dalam suatu organisasi penilaian terhadap laki-laki dan perempuan dibedakan oleh kemampuan dan keunggulannya, bukan jenis kelaminnya. Agar dapet menciptakan kultur perusahaan yang nyaman. 

"Tapi yang paling penting adalah gimana caranya kultur perusahaannya atau kita semua bisa menyamaratakan perempuan dan laki-laki based on kemampuan kita, based on kinerja kita, based on our passion and so on," lanjut Putri.

2. Seni dalam bernegosiasi: menciptakan opsi yang memungkinkan kedua belah pihak mendapatkan keuntungan

Seni Bernegosiasi di Dunia Kerja, Tak Asal Berkomunikasi dan BicaraPutri Tanjung dalam stage Feature is Female. (30/9/22) (IDNTimes/Dina Fadillah Salma)

Bernegosiasi merupakan interaksi dua pihak yang dilakukan demi mencapai suatu tujuan atau kesepakatan bersama. Demi membangun kesepahaman yang disetujui oleh kedua pihak, orang yang terlibat dalam negosiasi tidak boleh memaksakan keinginan salah satunya saja. 

Untuk menyukseskan negosiasi, seseorang perlu memahami kebutuhan satu sama lain. Selaras dengan hal tersebut, Sari Chairunnisa, Vice President Research and Development Paragon Technology and Innovation menuturkan, "Ketika kita menegosiasikan sesuatu, di mana gak ada unsur was in it for them, itu memang akan susah."

Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memberikan opsi kepada pihak-pihak yang terlibat. Sari menambahkan, "Jadi, ketika kita negosiasi itu bukan win or lose, yes or no tapi option."

Salah satu seni dalam bernegosiasi adalah dengan menciptakan opsi yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Keputusan atau hasil akhir yang muncul diusahakan menguntungkan dan memungkinkan kedua belah pihak untuk menjalankannya. 

3. Menurunkan ego dalam bernegosiasi memungkinkan kita mendapatkan peluang dan pengalaman baru

Seni Bernegosiasi di Dunia Kerja, Tak Asal Berkomunikasi dan BicaraPutri Tanjung dalam stage Feature is Female. (30/9/22) (IDNTimes/Dina Fadillah Salma)

Kegagalan dalam negosiasi dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah rasa takut dan kehawatiran yang menguasai diri. Putri juga menyampaikan, terkadang kita merasa takut untuk bernegosiasi karena kita belum mengetahui kelebihan kita.

dm-player

Oleh karenanya, penting untuk memahami nilai diri dan keunggulan kita agar dapat mencapai kesepakatan dan penawaran yang diinginkan. Penting banget untuk tahu value apa yang bisa kita kasih ke lawan bicara atau partner kita.

Faktor lain yang menyebabkan negosiasi tidak berjalan mulus adalan kurangnya rasa percaya diri dan ego yang tinggi. Untuk itu, Putri menyarankan agar kita menurunkan ego diri yang dapat menghambat komunikasi. "Kadang we need to balance our ego, kita gak bisa terus memprioritaskan ego kita."

Padahal, menurut pengalaman Putri, dengan menurunkan ego dapat membuka peluang dan pengalaman untuk mencoba hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Terakhir, Putri menambahkan, "Jangan sampai kita merugikan orang lain atau menjatuhkan orang lain dengan negosiasi kita itu."

Baca Juga: Jadwal IMGS 2022 Hari Kedua Hadirkan Banyak Pembicara Papan Atas

4. Empati dan kepedulian membuat perempuan dapat melakukan negosiasi dengan baik

Seni Bernegosiasi di Dunia Kerja, Tak Asal Berkomunikasi dan BicaraPutri Tanjung dalam stage Feature is Female. (IDNTimes/Dina Fadillah Salma)

Keunggulan dari komunikasi yang dilakukan perempuan adalah adanya keterlibatan emosi yang dapat mendorong agar keputusan dapat tercapai. Dengan menggunakan kepedulian dan empati, komunikasi dapat berjalan lebih humanis. 

"Kalau menurut saya empati, peduli itu tuh sesuatu yang udah harus tapi terkadang terlupa, dan sebetulnya itu adalah nilai tambah seorang perempuan ya. Perempuan itukan memang ada rasa melindungi," ujar Sari.  

Sari turut menambahkan, empati dan rasa peduli yang dimiliki, membuat perempuan mempersiapkan dengan matang hal-hal  dalam bernegosiasi. Misalnya mempersiapkan data, menentukan timing, kondisi lawan bicara, dan memikirkan keuntungan untuk orang lain dalam negosiasi tersebut.

5. Evaluasi diri dan kembali fokus pada diri sendiri menjadi trik sebelum melakukan negosiasi

Seni Bernegosiasi di Dunia Kerja, Tak Asal Berkomunikasi dan BicaraPutri Tanjung dalam stage Feature is Female. (30/9/22) (dok.IDN Media)

Terkadang kegagalan negosiasi bukan berasal dari faktor eksternal, namun rasa kurang percaya diri dan kehawatiran berlebih pada diri sendiri membuat kita merasa minder saat melakukan negosiasi. Menurut Uma Hapsar, founder Amazara, hal tersebut perlu diubah dan diperbaiki. 

"Dengan cara itu tadi, kita kembali ke diri kita dan kita fokus 'apa sih yang kita punya untuk kita kontribusikan?'," kata Uma. Kita perlu mengevaluasi diri dan memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk dapat berkontribusi. 

Itulah beberapa tips dan trik negosiasi yang diapaparkan oleh ketiga perempuan hebat dalam panggung Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2022. Inspiratif banget, ya?

Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 yang digelar IDN Media mengusung tema Indonesia Fast Forward. Acara ini berlangsung 2 hari, pada 29-30 September 2022, di Tribrata Jakarta, dengan menghadirkan 3 stage, yakni Visionary Leaders by IDN Times, Future is Female by Popbela, dan Talent Trifecta by ICE. 

IMGS 2022 menghadirkan 115 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. Ajang millennial dan Gen-Z terbesar di Tanah Air ini dihadiri lebih dari 4.000 future leaderIndonesia. Dalam IMGS 2022, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Gen Z and Millennial Report 2022. Survei ini dikerjakan IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix. 

Survei ini digelar pada periode 27 Januari - 7 Maret 2022, dengan margin of error kurang dari 5 persen. Melalui survei yang melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi ini, IDN Times ingin menyajikan potret yang jelas dan lengkap mengenai Gen Z Indonesia, sehingga bisa memahami dan membentuk mereka lebih baik sebagai calon pemimpin bangsa. Simak hasilnya di IMGS 2022, dan ikuti perkembangannya di situs kami, IDN Times.

Baca Juga: Jadwal IMGS 2022 Hari Pertama Hadirkan Banyak Sesi Inspiratif

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya