5 Dampak Buruk Jadi Deadliner, Kerja Mepet Tenggat Waktu

Hasil akhir pekerjaan jadi tidak optimal

Deadliner merupakan istilah untuk orang yang suka mengerjakan suatu tugas mepet dengan tenggat waktunya. Siapa saja bisa menjadi deadliner, apapun profesinya. Mulai dari pelajar, desainer, penulis hingga pekerjaan profesional lainnya. Alasan utama seseorang menjadi deadliner adalah kesibukan yang dijalankan terlalu banyak, sehingga lebih memilih untuk menunda-nunda tugasnya tersebut.

Banyak orang mengaku bahwa menjadi deadliner adalah pilihan yang cukup efektif. Mereka merasa menjadi lebih kreatif dan cepat dalam menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan tersebut. Ide-ide yang belum pernah terpikirkan sebelumnya dapat mengalir dengan lancar dibawah tekanan tenggat waktu yang semakin menipis.

Sayangnya, menjadi deadliner bukan pilihan yang tepat untuk terus-menerus kita lakukan. Inilah lima dampak buruk yang akan kamu rasakan ketika menjadi seorang deadliner. Yuk, simak uraian berikut ini!

1. Tergesa-gesa dalam mengerjakan

5 Dampak Buruk Jadi Deadliner, Kerja Mepet Tenggat Waktuilustrasi orang melihat jam (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tenggat waktu yang mepet mengharuskan kita untuk bergerak cepat dalam mengerjakan tugas. Terlebih lagi jika waktu yang tersisa tinggal hitungan jam namun tugas kita belum juga selesai. Kita tentunya akan tergesa-gesa di bawah tekanan waktu tersebut. Lain halnya ketika mengerjakan tugas jauh-jauh hari, kita dapat menyelesaikannya dengan lebih santai. 

Mengerjakan tugas dengan tergesa-tega tentunya berdampak pada hasil pekerjaan kita. Hasil akhir pekerjaan bisa jadi kurang rapi dan kurang teliti karena tidak cukup waktu untuk memeriksa ulang. Padahal, hasil akhir yang kita kumpulkan tersebut memengaruhi penilaian yang kita dapatkan dari guru, dosen, ataupun atasan kita di tempat kerja.

2. Tertekan dalam mengerjakan

5 Dampak Buruk Jadi Deadliner, Kerja Mepet Tenggat Waktuilustrasi deadliner (pexels.com/Tim Gouw)

Mengerjakan suatu hal dengan tertekan tentunya bukan hal yang membuat kita nyaman. Bekerja di bawah tekanan dapat menyebabkan kita mudah lelah. Akibatnya, kita akan menjadi tidak bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas selanjutnya dan berujung terbengkalai. 

Bekerja dengan tertekan membuat kita diliputi rasa khawatir bahwa tugas kita tersebut tidak bisa selesai tepat waktu. Rasa cemas tersebut berdampak pada hilangnya konsentrasi dan fokus kita saat mengerjakan tugas. Tentunya ini juga berdampak pada hasil akhir pekerjaan.

3. Kurang yakin dengan hasil akhir pekerjaan

5 Dampak Buruk Jadi Deadliner, Kerja Mepet Tenggat Waktuilustrasi orang tidak bersemangat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
dm-player

Akibat dari tergesa-gesa, kita jadi tidak memeriksa ulang hasil akhir pekerjaan dan asal mengumpulkannya yang penting tidak terlewat tenggat waktu. Kita menjadi kurang yakin dan takut kalau banyak terjadi kesalahan dalam pengerjaan. Padahal, kita menginginkan hasil kerja keras tersebut memuaskan dan sesuai harapan.

Kurang yakin dengan hasil akhir pekerjaan juga berdampak pada kepercayaan diri, lho. Rasa percaya diri akan ikut menurun karena adanya perasaan takut gagal hingga takut dimarahi oleh atasan. Akibatnya, kita akan meragukan kemampuan diri sendiri.

Baca Juga: 5 Reaksi Orang Saat Berhadapan dengan Deadline, Kamu yang Mana?

4. Menjadi stres

5 Dampak Buruk Jadi Deadliner, Kerja Mepet Tenggat Waktuilustrasi deadliner (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pekerjaan yang menumpuk dan harus diselesaikan dengan tenggat waktu yang mepet membuat kita stres. Terlebih lagi jika kebiasaan deadliner ini sering dilakukan, maka akan terjadi hal yang sama berulang-ulang. Kita akan sering merasakan tekanan-tekanan akibat pekerjaan yang harus cepat diselesaikan. 

Stres dapat mengganggu kesehatan tentunya. Penyakit yang sering terjadi akibat stres misalnya adalah tekanan darah tinggi, sakit kepala, hingga asam lambung. Selain itu, stres juga berdampak pada gangguan kecemasan.

5. Menjadi suatu kebiasaan

5 Dampak Buruk Jadi Deadliner, Kerja Mepet Tenggat Waktuilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terbiasa menjadi deadliner akan membuat diri sendiri terus-menerus melakukan kebiasaan ini. Memang, kebiasaan ini terlihat begitu menyenangkan saat tenggat waktu masih begitu panjang. Kita bisa sedikit bersantai-santai di awal dan mengerjakan kesibukan lainnya. 

Namun, hal ini bukanlah hal yang baik. Kita akan terbiasa untuk menunda-nunda pekerjaan dan merasa gugup ketika tenggat waktunya telah dekat. Tentunya hal ini menyebabkan pekerjaan semakin menumpuk dan terbengkalai.

Bagi kamu yang tidak nyaman dengan kebiasaan ini, lama kelamaan memang harus dihilangkan. Setidaknya, kamu harus mengganti metode pengerjaan tugas yang sesuai dengan kenyamanan dan kemampuan kamu. Terdekat, alangkah baiknya kamu mengerjakan tugas yang telah diberikan jauh-jauh hari sebelum tenggat waktu.

Baca Juga: 10 Cara Rileks dalam Sekejap, Cocok untuk Kamu yang Banyak Deadline

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya