Terlihat Sepele, 7 Etika Ini Wajib Kamu Pahami saat Mengirim Lamaran

Ada yang paling bisa buat HRD sebal

Apakah kamu sudah berbulan-bulan mencari pekerjaan, namun belum ada satu pun perusahaan yang menarikmu? Coba ingat kembali, di tahap apa biasanya kamu gagal? Jika ternyata dihubungi perusahaan saja gak pernah, kamu bisa cek lagi bagaimana caramu mengirim lamaran ke perusahaan tersebut. Jangan-jangan, memang ada yang salah dengan email yang kamu kirim, namun kamu gak menyadarinya.

Sekarang zaman sudah canggih, termasuk dalam hal rekrutmen karyawan. Jika dulu melamar pekerjaan umumnya melalui pengumpulan berkas hard copy, kini cukup dengan mengirim email ke bagian rekrutmen perusahaan. Meski lebih mudah, tapi etika harus tetap diperhatikan. Yuk, simak 7 etika dalam mengirim email lamaran ke perusahaan, dan taklukkan proses rekrutmen!

1. Mengirim email hanya pada satu perusahaan yang kamu tuju

Terlihat Sepele, 7 Etika Ini Wajib Kamu Pahami saat Mengirim Lamaranpixabay.com/Free-Photos

Mungkin kamu berpikir dengan mengirim satu email ke banyak perusahaan adalah hal yang efisien. Akan tetapi, HRD bisa jadi berpikir bahwa kamu gak profesional dan kurang  niat melamar di perusahaannya. Sekarang siapa, sih, yang mau diduakan, ditigakan, dan seterusnya? Kamu juga akan terlihat gak peduli akan bekerja di mana, yang penting diterima. Tentu hal ini bukan poin baik untukmu.

Jika memang kamu ingin melamar ke banyak tempat, kirimlah satu email untuk satu perusahaan. Hal yang perlu kamu perhatikan ialah jangan sampai kamu lupa perusahaan mana saja yang kamu lamar, dan juga jangan salah menyebutkan nama perusahaan dalam email yang kamu kirim. 

2. Tidak membiarkan badan email kosong

Terlihat Sepele, 7 Etika Ini Wajib Kamu Pahami saat Mengirim Lamaranpixabay.com/Free-Photos

Seringkali orang hanya fokus pada subject dan lampiran, dan menyepelekan badan email. Padahal, bagian ini penting, lho. Hal ini layaknya kamu bertamu ke rumah orang, namun gak menjelaskan siapa kamu, dan apa tujuanmu, namun langsung masuk ke dalam rumah tanpa permisi. Terkesan gak sopan, kan?

Jadi, setelah kamu membaca ini, jangan pernah lagi mengosongkan badan email, ya. Caranya mudah, cukup jelaskan dari mana kamu mendapat informasi lowongan pekerjaan, siapa kamu, serta maksud dan tujuan mengirim email.

3. Melampirkan berkas secara lengkap, namun ringkas

Terlihat Sepele, 7 Etika Ini Wajib Kamu Pahami saat Mengirim Lamaranpixabay.com/janeb13

Kamu perlu ingat, bahwa pelamar yang mengirimkan email bukan hanya kamu saja. Dalam satu hari, HRD bisa menerima puluhan hingga ratusan email lamaran kerja. Jadi, buatlah lampiranmu padat namun ringkas. Masukkan hal yang diperlukan saja, dan dalam satu file.

Jika kamu memisahkan dokumenmu menjadi beberapa file, hal ini sangat gak ringkas dan bisa membuat HRD enggan duluan membuka profilmu. Sebaiknya kamu juga jangan mengirimkan email berupa link yang merujuk ke berkas lamaranmu. Oh, ya, pastikan juga ukuran file yang kamu kirim gak terlalu besar, ya.

Baca Juga: Perhatikan 4 Hal Ini Saat Melamar Pekerjaan di Job Fair!

dm-player

4. Pastikan email tidak membuatmu terkesan memaksa atau pasrah

Terlihat Sepele, 7 Etika Ini Wajib Kamu Pahami saat Mengirim Lamaranpixabay.com/punttim

Iya, kamu memang membutuhkan pekerjaan, tapi gak perlu terlihat memaksa atau hopeless juga, kan? Kalimat yang terkesan memaksa atau bermaksud mengundang simpati gak akan membuat HRD terkesan.

Jadilah dirimu yang profesional, yang optimis dan menunjukkan keseriusan ingin bergabung dengan perusahaan yang kamu lamar. Tunjukkan bahwa kamu memang pantas mengisi posisi itu, yaitu dengan data yang kamu cantumkan di daftar riwayat hidup.

5. Mengirim email secara terus menerus adalah kesalahan besar

Terlihat Sepele, 7 Etika Ini Wajib Kamu Pahami saat Mengirim Lamaranpixabay.com/Pexels

Tahu gak, sih, HRD bisa jadi hafal namamu karena begitu seringnya kamu mengirimkan email? Bukannya dilirik, yang ada HRD justru merasa diteror dengan serangan email. Jika kamu ingin agar email yang kamu kirim dibaca oleh HRD, ada cara yang lebih elegan, kok.

Kamu bisa membuat email secara lengkap dan berbeda dari pelamar lain. Kalau kualifikasimu memang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, HRD gak akan ragu, kok, untuk memanggilmu.

6. Jangan mengirim email di tengah malam, meski kamu insomnia

Terlihat Sepele, 7 Etika Ini Wajib Kamu Pahami saat Mengirim Lamaranpixabay.com/tookapic

Maksud hati ingin tetap produktif di saat gak bisa tidur, namun sayang gak semua perusahaan berkenan bila ada pelamar yang mengirimkan email di malam hari, atau bahkan subuh. Ya, meski kamu merasa, toh, nanti HRD juga akan membuka email saat jam kerja, tapi kamu tetap harus memerhatikan jam kamu mengirim email. Kirimlah email di sewajarnya jam kerja perusahaan.

7. Mengucapkan terima kasih sebagai salam penutup

Terlihat Sepele, 7 Etika Ini Wajib Kamu Pahami saat Mengirim Lamaranpixabay.com/nastya_gepp

Masih berhubungan dengan badan email yang sudah dibahas, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih di akhir email. Pastikan juga kamu sudah memberi kontakmu bila perusahaan ingin menghubungimu lebih lanjut. Kontak yang kamu berikan juga harus yang aktif, ya.

Itu adalah beberapa aturan gak tertulis yang harus kamu pahami saat mengirimkan lamaran pekerjaan. Selamat mencoba, dan semoga sukses.

Baca Juga: Jangan Asal, Perhatikan 5 Hal Ini Ketika Akan Melamar Kerja

Dwita Vanessa Photo Writer Dwita Vanessa

I just love writing, so I write.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya