Tak Melulu Baik, Ini 5 Dampak Negatif dari Perilaku Workaholic

Waktu bekerja dan beristirahat harus seimbang

Selama ini, pekerja keras identik dengan citra yang positif, seperti bekerja dengan ikhlas, menikmati pekerjaan, hingga gaji yang memuaskan. Namun, kadang karyawan bisa bekerja secara berlebihan, atau yang kemudian disebut sebagai workaholic.

Bekerja terlalu banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan, baik yang terkait dengan masalah psikologis maupun fisik mental. Bahkan, hal ini juga berlaku bagi orang yang secara sukarela bekerja berjam-jam.

Memang, apa saja dampak negatif yang bisa dialami oleh para workaholic? Simak penjelasannya di bawah ini supaya tidak penasaran.

1. Meningkatkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan tidur

Tak Melulu Baik, Ini 5 Dampak Negatif dari Perilaku Workaholicpexels.com/Andrea Piacquadio

Kamu pasti pernah mengalami kurang tidur setidaknya satu kali seumur hidup. Karenanya, kamu pasti bisa merasakan ketidaknyamanan akibat kurang tidur.

Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Industrial Health mengamati 600 perawat rumah sakit yang gila kerja untuk mengeksplorasi hubungan antara kecanduan kerja dan tidur. Dalam pengamatan tersebut, peneliti menemukan bahwa para perawat mengalami kelelahan saat bangun di pagi hari, rasa kantuk yang berlebihan di siang hari di tempat kerja, kesulitan mempertahankan tidur, kurang tidur, dan banyak efek lainnya sebagai akibat dari kurang tidur.

2. Menyebabkan burnout syndrome

Tak Melulu Baik, Ini 5 Dampak Negatif dari Perilaku Workaholicpexels.com/Andrea Piacquadio

Mereka yang sudah kecanduan kerja bisa mengalami apa yang disebut workaholic breakdown syndrome atau burnout syndrome. Dijelaskan dalam laman Psychology Today, para workaholic yang telah kelelahan sering menebak-nebak sendiri karena mereka tidak lagi tahu bagaimana perasaan mereka atau bagaiama seharusnya perasaan mereka.

Secara psikologis, masalah tersebut dikarenakan belahan otak kiri mengenai sensasi perasaan menjadi asing. Juga di belahan kiri, ada kemampuan bagi seseorang untuk fokus pada kegunaan dan kemampuan mereka untuk berpindah dari titik A ke titik B. Sayangnya, saat mengalami burnout syndrome, kemampuan ini hilang setelah kelelahan.

Baca Juga: 5 Nasihat Bijak bagi Workaholic biar Gak Kerja Melulu!

3. Penurunan kesejahteraan dan performa kerja

Tak Melulu Baik, Ini 5 Dampak Negatif dari Perilaku Workaholicpexels.com/Marcus Aurelius
dm-player

Banyak yang mengira bahwa mereka yang workaholic menerima kepuasan saat bekerja secara berlebihan. Padahal, kecanduan kerja justru diketahui terkait dengan tekanan psikologis dan keluhan fisik.

Sebuah survei yang telah dilaporkan pada jurnal Industrial Health menyimpulkan hubungan antara kesejahteraan, kecanduan kerja, dan keterlibatan kerja berbeda karena motivasi yang mendasarinya. Lebih penting lagi, gila kerja dikaitkan dengan kesejahteraan yang buruk dan menunjukkan penurunan kinerja dan penurunan kepuasan hidup.

4. Berdampak buruk bagi hubungan

Tak Melulu Baik, Ini 5 Dampak Negatif dari Perilaku Workaholicunsplash.com/Icons8 Team

Sebuah penelitian dalam Journal of Counseling & Development dilakukan dengan mensurvei mahasiswa sarjana dan pascasarjana untuk mengetahui hubungan antara kecanduan kerja, persepsi gila kerja orangtua, penerimaan diri, kesejahteraan psikologis, dan gejala fisik di antara 347 mahasiswa.

Siswa yang mengatakan orangtuanya kecanduan kerja dalam kategori “risiko sedang hingga tinggi” memiliki skor penerimaan diri yang lebih rendah, skor kesejahteraan psikologis yang lebih rendah, dan jumlah keluhan kesehatan fisik yang lebih tinggi daripada siswa yang mengatakan bahwa orangtua mereka berada di risiko yang lebih rendah untuk kategori gila kerja.

Hal senada ditunjukkan oleh pakar yang meneliti untuk The Atlantic, ketika mengamati mahasiswa sarjana, didapati bahwa anak-anak pecandu kerja mendapat skor 72 persen lebih tinggi untuk mengakamiu depresi daripada anak-anak pecandu alkohol.

Hal ini dimungkinkan karena kecanduan kerja meningkatkan kemungkinan rusaknya hubungan yang mengakibatkan gangguan kesehatan mental bagi seluruh keluarga. Fakta ini harus menjadi perhatian besar untuk pekerja yang sudah berkeluarga. Penting untuk mempertimbangkan efek dari gila kerja bagi keluarga.

5. Meningkatkan stres dan masalah fisik

Tak Melulu Baik, Ini 5 Dampak Negatif dari Perilaku Workaholicunsplash.com/JESHOOTS.COM

Peneliti di University of Bergen melakukan penelitian untuk melihat efek kerja yang berlebihan pada kesehatan fisik. Sampel pada penelitian tersebut adalah 235 karyawan bank yang diminta untuk mengisi serangkaian survei yang mengukur keterlibatan kerja, dorongan, dan kenikmatan bekerja.

Hasil penelitian menunjukkan dengan bertambahnya jam kerja, maka semakin banyak stres dan keluhan fisik yang timbul. Dengan kata lain, semakin banyak jam kerja, semakin sedikit kesenangan bekerja.

Bagaimanapun juga, tidak ada kecanduan yang baik. Demikian pula dengan kecanduan kerja atau workaholic. Jadi, demi kebaikan dirimu sendiri, pastikan kamu menyeimbangkan antara bekerja dan bersenang-senang.

Baca Juga: 5 Tips buat Kamu Para Workaholic agar Terhindar Stres Pekerjaan 

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya