5 Etika Resign yang Baik agar Dikabulkan dan Gak Bikin Repot Lainnya

Mengundurkan diri dari pekerjaan sama halnya melamar kerja 

Apakah kamu benar-benar sudah bulat ingin mengundurkan diri dari pekerjaanmu saat ini? Mungkin karena kamu akan segera menikah, pindah rumah, atau hal-hal lainnya, resign adalah solusi yang tepat untuk kamu ambil.

Namun perlu kamu ketahui bahwa mengundurkan diri dari tempat kamu bekerja itu gak bisa asal keluar saja. Ini sama halnya seperti saat kamu melamar pekerjaan dulu. Harus ada alasan yang jelas agar proses resign kamu bisa cepat dikabulkan.

Selain itu, kamu pun perlu mengetahui etika yang baik dalam mengundurkan diri dari suatu perusahaan agar ke depannya semua hubungan tetap berjalan dengan baik. Apa saja itu? Yuk, simak penjelasan berikut.

1. Jangan resign secara mendadak 

5 Etika Resign yang Baik agar Dikabulkan dan Gak Bikin Repot Lainnyailustrasi mengajukan resign (pexels.com/MART PRODUCTION)

Jika kamu ditinggalkan secara mendadak oleh pasangan, apakah kamu menyukainya? Tentu gak, dong. Sama halnya dengan saat kamu akan mengundurkan diri dari pekerjaan, jangan melakukannya secara mendadak. Ada etikanya agar proses resign kamu bisa dikabulkan.

Jika memang sudah bulat ingin mengundurkan diri, sebaiknya kamu perlu memberikan surat resign pada 1 atau 2 bulan sebelumnya. Setiap perusahaan memiliki aturan atas pengajuan resign dari karyawannya. Jadi, kamu gak boleh asal keluar begitu saja. Ikuti prosedurnya supaya rekan kerjamu gak repot dan perusahaan juga ada waktu untuk mencari penggantinya.

2. Berpamitan dengan sopan 

5 Etika Resign yang Baik agar Dikabulkan dan Gak Bikin Repot Lainnyailustrasi berpamitan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jika surat pengunduran dirimu sudah disetujui oleh perusahaan, maka sampaikan hal ini juga kepada teman-teman kamu yang selama ini bersamamu dalam satu bidang. Berpamitan dengan baik dan sopan kepada siapa saja yang menunjang pekerjaanmu selama ini.

Jika memang ada hal-hal yang biasanya kamu kerjakan dengan pihak lain, jangan lupa untuk berpamitan juga kepada pihak tersebut agar mereka tahu kepada siapa selanjutnya menghubungi bagian yang menggantikan kamu. Supaya pekerjaan semua sudah tertata dengan baik dan gak membingungkan banyak pihak.

Baca Juga: Kamu Tak Perlu Resign karena Mengalami 5 Hal Ini di Kantor

3. Tetap menjaga hubungan baik dengan atasan dan rekan kerja 

dm-player
5 Etika Resign yang Baik agar Dikabulkan dan Gak Bikin Repot Lainnyailustrasi hubungan baik dengan rekan kerja (pexels.com/fauxels)

Pekerjaan boleh pindah ke yang lain atau membuka usaha sendiri. Akan tetapi, urusan pertemanan yang selama ini kamu bangun harus tetap berjalan dengan baik. Oleh karena itu, penting banget tetap menjaga hubungan baik dengan atasan maupun rekan kerja kamu.

Bukan berarti saat kamu memutuskan resign, lalu gak berkomunikasi lagi dengan mereka. Hubungan baik selama ini usahakanlah untuk tetap ada, ya. Karena kamu gak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Meskipun sudah gak satu perusahaan, bukan berarti juga gak bisa bekerja sama di lain kesempatan, bukan?

4. Kembalikan peralatan kantor 

5 Etika Resign yang Baik agar Dikabulkan dan Gak Bikin Repot Lainnyailustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selama bekerja tentu kamu menggunakan peralatan dari perusahaan. Jangan lupa saat akan meninggalkan tempat kamu bekerja, sebaiknya kembalikan dulu seluruh alat tersebut dengan baik.

Cek lagi dan pastikan gak ada yang terlupa maupun tercampur dengan peralatan pribadi kamu. Hal ini penting untuk dilakukan supaya gak ada masalah di kemudian hari. Pastinya, hal ini dilakukan untuk menghindari berita negatif yang bisa saja menimpamu karena lalai merawat barang milik perusahaan.

5. Meninggalkan kesan positif 

5 Etika Resign yang Baik agar Dikabulkan dan Gak Bikin Repot Lainnyailustrasi menjaga kekompakan (pexels.com/fauxels)

Apa pun yang menjadi alasan kamu mengundurkan diri dari perusahaan, misalnya ingin mencari pengalaman baru, menikah, pindah rumah, dan lainnya, usahakanlah melakukannya dengan sopan dan tetap profesional. Hal ini jangan kamu sepelekan, ya.

Meninggalkan kesan positif saat akan resign itu penting. Dengan begitu, hubungan baik dengan perusahaan, atasan, maupun rekan kerja bisa tetap terjaga dengan baik. Kamu pun akan meninggalkan perusahan tersebut dengan rasa bahagia tanpa beban. Sehingga, kamu bisa fokus untuk melanjutkan karier kamu dengan lancar nantinya.

Etika di atas sangat penting untuk diperhatikan jika kamu ingin resign. Terakhir, meskipun gak lagi bekerja di sana, ada baiknya kamu tetap menjaga nama baik dari perusahaan tersebut. Jangan mengumbar keburukan dan rahasia dari perusahaan tempat kamu bekerja dulu.

Baca Juga: 5 Pemikiran yang Biasanya Membuatmu Ragu untuk Resign dari Pekerjaan

Adelbertha Eva Y Photo Verified Writer Adelbertha Eva Y

Tetap Semangat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya