5 Perbedaan antara Self-Reward dengan Perilaku Boros

Hindari perilaku boros namun berkedok self-reward

Istilah self-reward cukup populer di masyarakat dengan pemaknaan mencintai diri sendiri dengan mengapresiasi diri. Makna kata tersebut sering menjadi tameng dari perilaku boros atau konsumerisme seseorang. Bisa disebut itu sebagai perilaku boros namun berkedok self-reward.

Setiap orang juga mungkin beberapa kali atau bahkan sering tidak bisa membedakan antara self-reward dengan konsumerisme. Pengaruh nafsu menginginkan ini dan itu tidak dapat dikendalikan, akhirnya pengeluaran uang tidak dapat terkendali. Tetapi, dengan lima ciri-ciri ini dapat kita bedakan batasannya.

Tetapi perlu diingat, standar self-reward dan boros atau konsumerisme seseorang tentu berbeda-beda. Tidak perlu melihat orang lain sebagai tolok ukur gaya hidupmu.

1. Self-Reward tidak perlu mengabaikan kondisi finansial

5 Perbedaan antara Self-Reward dengan Perilaku Borosilustrasi kumpulan uang (unsplash.com/rupixen)

Kondisi finansial saat ini atau yang akan datang harus diperhatikan. Jika pengeluaran untuk kesenangan pribadi melebihi penghasilan per bulan, maka sebaiknya dibatasi. Jangan sampai cara memanjakan diri sendiri justru mengorbankan keuangan untuk kebutuhan lain yang lebih penting.

Self-reward seseorang mungkin dapat terwujud dengan membeli sesuatu. Walaupun begitu, hindari pemborosan sampai lupa diri.

2. Self-Reward tidak sampai rela berutang

5 Perbedaan antara Self-Reward dengan Perilaku Borosilustrasi kartu kredit (unsplash.com/Pickawood)

Hindari berhutang kepada pihak mana pun, kecuali keuangan terdesak untuk kebutuhan primer. Kesenangan pribadi tidak perlu mengikuti gaya hidup orang lain yang belum tentu mampu untuk diseimbangi. Dasarnya adalah abaikan gengsi dan tetap percaya diri dengan apa yang mampu dimiliki saat ini.

Jangan sampai berhutang adalah cara menyaingi gaya hidup orang lain dan mengorbankan diri sendiri. Syukuri seberapa banyak materi yang dimiliki sekarang.

3. Self-reward tidak harus keluar uang

dm-player
5 Perbedaan antara Self-Reward dengan Perilaku Borosilustrasi banyak pengeluaran (unsplash.com/Emil Kalibradov)

Cara mencintai diri sendiri dapat dilakukan tanpa harus merogoh kocek dalam. Ajak orang-orang terdekat dan terpercaya kamu untuk bersantai. Jika ingin sendiri, berikan waktu untuk bersantai sejenak di rumah atau suatu tempat yang dianggap nyaman.

Kelola pikiran untuk menghindari berpikiran negatif. Jika perlu bimbingan, mintalah kepada orang-orang yang mampu untuk membimbing.

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan agar Siap Pensiun di Usia Muda 

4. Self-Reward tidak berarti kalap ketika berbelanja

5 Perbedaan antara Self-Reward dengan Perilaku Borosilustrasi banyak berbelanja (unsplash.com/Erik Mclean)

Self-Reward seseorang ada yang terwujud dengan cara berbelanja. Namun yang perlu dicatat adalah jangan sampai membelanjakan sesuatu yang tidak perlu. Itu juga terkait dengan kondisi finansial yang bisa terancam habis.

Pasti ada saja barang-barang yang sangat menarik untuk dibeli. Walaupun begitu, pikirkanlah secara bijak jika tidak dibutuhkan sebaiknya jangan menuruti ego berbelanja. Pemborosan akan membuat bingung, bagaimana mengalokasikan kebutuhan lainnya.

5. Self-Reward tidak mengabaikan tanggung jawab

5 Perbedaan antara Self-Reward dengan Perilaku Borosilustrasi memegang tanggung jawab (unsplash.com/Adeolu Eletu)

Tanggung jawab mengatur keuangan tidak hanya untuk diri sendiri. Jaga sebaik mungkin amanah yang diberikan jika kamu menempati posisi keuangan di lingkungan pekerjaan. Jangan sampai terjerumus ke dalam hal buruk ketika nafsu materialis menguasai.

Tunjukkan tanggung jawab untuk dirimu sendiri dan orang lain. Bedakanlah self-reward dengan perilaku borosmu secara teliti. Tidak harus mengorbankan kepentingan orang lain demi kepuasan pribadi.

Demikian lima perbedaan antara perilaku boros dengan self-reward yang terkadang menjadi tameng semata. Mari lebih bijak lagi dalam mengelola keuangan dan pandai menahan nafsu berbelanja yang tidak perlu.

Faiz Zaki Photo Verified Writer Faiz Zaki

One for All. All for One

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya