6 Sikap yang Harus Dihindari Saat Pertama Kali Bertemu Calon Mertua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesan pertama yang ingin dimunculkan kepada calon mertua adalah sosok pribadi yang baik. Maka dari itu, cara bersikap mesti dijaga saat pertama kali bertemu. Karena momen awal ini akan diingat seterusnya.
Ada beberapa sikap yang mesti dihindari saat pertemuan awal, agar kamu bisa dilihat sebagai calon menantu yang ideal. Jika cara bersikap dapat dijaga, maka calon mertua bisa mempertimbangkan kamu menjadi menantunya kelak. Agar berjalan lancar, hindari enam sikap ini agar calon mertua menyukaimu.
1. Mendominasi percakapan
Memulai percakapan adalah bentuk inisiatif untuk mencairkan suasana. Biasanya calon mertua proaktif dalam percakapan ini dengan banyak pertanyaan. Sebagai calon menantunya, kamu pasti menjawab sebagaimana mestinya.
Jika secara tidak sadar kamu mendominasi percakapan, calon mertua kemungkinan akan tidak nyaman. Responsnya diperlihatkan secara tersirat tanpa diketahui, atau bahkan tidak ditunjukan sama sekali. Terlihat aktif boleh, namun untuk kesan pertama sebaiknya harus menyeimbangi percakapan.
Pilihan lainnya bisa membiarkan calon mertua yang mendominasi percakapan, karena mereka lebih dulu ingin mengetahui kamu. Setelahnya, kamu menjawab jujur apa adanya sesuai etika yang berlaku.
2. Mengkritik ketika tidak diminta
Banyak kekurangan dari seseorang yang bisa kita kritik, tidak terkecuali calon mertua. Saat bertemu pertama kali, hindari kritik jika tidak diminta. Saat mendahului mengkritik sesuatu, justru kesan yang timbul adalah kamu kurang sopan dan tidak mengerti momennya.
Biarkan calon mertua meminta saran atau kritik terhadap sesuatu lebih dulu, umumnya adalah masakan atau gaya berpakaian. Ketika ada konfirmasi di awal, kamu bisa langsung memberikan kritik. Tentu saja dengan cara yang sopan dan tidak menyinggung hati.
Baca Juga: 5 Alasan Calon Mertua Ingin Tahu Finansial Kandidat Menantu
3. Tidak menghormati budaya keluarga
Setiap keluarga memiliki budaya yang berbeda-beda, bisa berdasarkan asal suku bangsa atau budaya internal sendiri. Sebaiknya kamu tanyakan terlebih dahulu kepada pasanganmu agar memahami karakter awal keluarganya. Sehingga saat pertemuan awal, kamu mengerti apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan.
Editor’s picks
Budaya ini terwujud dalam bahasa maupun tindak-tanduk selama di lingkup keluarga. Misalkan, jangan menyela ketika orang tua sedang berbicara atau bicara saat menyantap makanan. Ketika kamu mengetahui budaya keluarga pasanganmu, maka kamu lebih siap bertemu dengan orang tuanya.
4. Terlalu pendiam dan kurang proaktif
Sifat pendiam seseorang tidak selalu salah, namun sebaiknya coba proaktif dalam percakapan. Tidak hanya menanggapi, kamu bisa bertanya balik seolah-olah antusias. Selain berbicara, kamu bisa berinisiatif membantu jika ada yang diperlukan di rumah.
Ada kesan unik yang bisa timbul dari sikap pendiam, tetapi bukan berarti diam begitu saja tanpa inisiatif. Secara umum calon mertua menyukai calon menantunya yang memiliki rasa inisiatif. Tentunya inisiatif ini tidak merugikan kamu, seperti selalu merasa dituntut membelikan makanan, barang atau melakukan pekerjaan yang tidak semestinya.
5. Tidak menjadi pendengar yang baik
Seorang pendengar yang baik dapat menyimpan rahasia dan bisa menjawab dengan bijak. Saat diajak bicara oleh calon mertua, kamu harus memperhatikan setiap hal unik dari mereka. Ketika telah mengetahui keunikannya, kamu bisa menjadikan hal itu menjadi pembicaraan baru.
Tidak harus semua percakapan kamu ingat, tetapi kamu setidaknya bisa memberi tanggapan baik. Kemudian jauhi gawai ketika berbicara jika tidak diperlukan. Saat percakapan berlangsung jangan terlihat seperti melamun, ubah bahasa tubuhmu agar tidak terlihat kaku.
6. Tidak ingin akrab dengan anggota keluarga lain
Ketika ingin menikahi pasanganmu, kamu harus bisa berhubungan baik dengan seluruh anggota keluarganya. Tidak hanya calon mertua, kamu bisa mengambil hati melalui adik atau para sepupunya. Mereka akan memiliki penilaian personal yang bisa mendukung kamu dengan pasanganmu untuk menjalin hubungan pernikahan.
Saat bertemu dengan anggota keluarga lain pasanganmu, tunjukkan juga rasa antusias untuk berkenalan. Pilih kasih untuk bersikap baik dengan keluarga sulit membuat hubungan keluarga berjalan harmonis. Mereka juga akan menilai dan menerimamu dengan terbuka seiring jalannya waktu.
Bersikaplah sewajarnya sesuai dengan kepribadianmu apa adanya. Jika merasa ada yang kurang baik, ubah perlahan agar kamu siap menjadi anggota keluarga baru dari pasanganmu. Menghindari enam sikap seperti yang dijelaskan di atas setidaknya bisa membantumu untuk menghadapi calon mertua dan keluarga besarnya kelak.
Baca Juga: Jangan Pernah Mengkritik Masakan Calon Mertua, Ini 5 Alasannya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.