Jangan Dilakukan, Ini 6 Penyakit Saat Melamar Kerja Lewat Email
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian dari kamu mungkin adalah seorang lulusan sebuah universitas ternama, dan merasa siap menghadapi pahitnya dunia. Bisa jadi juga kamu setelah dari bangku kuliah, memilih untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi alih-alih mencari kerja atau buka usaha sendiri.
Di sisi lain, bagi kamu yang sudah melampaui bangku kuliah dan kemudian hendak melamar pekerjaan melalui beberapa media seperti internet, email maupun portal lowongan kerja tertentu mungkin akan beberapa kali menemui kendala dan bertanya-tanya mengapa sejumlah lamaran yang dikirim tak hendak mendapatkan panggilan wawancara. Nah beberapa faktor ini bisa jadi penyebab utamanya.
1. Gak spesifik dalam memilih posisi
Mungkin akan lebih mudah jika kamu melamar pekerjaan lewat Jobstreet, Jobsid dan semacamnya. Karena biasanya pekerjaan akan sudah diklusterisasi dan dikelompokkan sesuai posisi. Tapi kalau kamu melamarnya lewat email, salah satu penyakit yang sering dilakukan adalah tidak memilih secara spesifik pekerjaan apa yang dikehendaki.
Biasanya, para pelamar yang kurang berpengalaman akan menulis "Melamar pekerjaan di perusahaan Bapak/Ibu" tanpa posisi spesifik. Hal ini membuat pemilik perusahaan malas dong, mau menaruh kamu di posisi apa. Ya kali, si perusahaan mau mempekerjakan kamu tanpa tahu kemampuan dan minat kamu apa.
2. Mengirimkan email kosong
Penyakit para milenial yang mau cepat dan gampangnya saja adalah seringkali anak muda mengirim email kosongan. Di mana ternyata surat lamaran yang merupakan pengantar, seharusnya ditaruh di email itu sendiri sebagai cover letter, bukannya malah dilampirkan sebagai attachment! Employer juga pasti akan bertanya-tanya, ini anak baru maunya apa coba!
Baca Juga: 7 Kesalahan yang Sering Orang Lakukan Waktu Kirim Email
3. Salah mencantumkan nama perusahaan
Fatal Bos, yang satu ini. Tak jarang para pelamar yang kurang teliti akan asal copy-paste surat lamaran dan kemudian tinggal mengganti saja apa perusahaan apa yang dituju jika melamar ke beberapa perusahaan sekaligus. Mungkin karena lupa dan tidak meneliti satu kalimat ke kalimat lain, perusahaan bisa salah tulis.
Editor’s picks
Ilustrasinya hampir sama seperti kalau kamu ingin melamar Sinta, langsung bilang ke Bapaknya Sinta, tapi yang disebut nama Dewi. Tulung!
4. Cover letterterlalu sederhana
Jika kamu mengirim lamaran lewat internet, maka etikanya adalah bahwa surat lamaran harus ditulis di bagian utama body email. Tapi jangan juga hanya menuliskan bahwa kamu "ingin melamar pekerjaan", tanpa dibarengi alasan dan mengapa kamu harus dipekerjakan di situ.
Kamu juga harus lihai dong dalam memperkenalkan diri kamu, skill Kamu, dan pengalaman kamu secara singkat tapi mengena. Cover letter itu ibarat mengetuk pintu sebelum kamu menawarkan barang dagangan kamu. Kalau ngetuk saja, tapi kemudian gak ngomong apa-apa, terus kamu mau jualan apa dong?
5. Lampiran berbentuk file kompres
Ini lagi satu tindakan yang bikin para penyedia lowongan kerja malas untuk melirik kamu. File yang dimasukkan ke dalam winrar atau zip. Pada era modern seperti ini, banyak sekali penyedia lowongan yang menggunakan smartphone, sehingga untuk melihat CV, atau resume mereka ingin bisa cepat. Hal tersebut akan bisa didukung dengan file berupa JPG atau PDF. Karena kalau ZIP dan Rar akan ribet karena harus download dulu.
Wahai pemuda, akan ada kemungkinan saat kamu melamar kerja, kamu bebarengan dengan banyak pelamar lainnya. kamu bukan satu-satunya dan kalau attachment kamu menyusahkan, kamu pasti akan ditinggal karena mereka tak punya banyak waktu untuk perhatikan attachment kamu.
6. Nama email ngaco
Wahai kalian para pencari kerja yang sempat mengalami hype-nya friendster, sudah tinggalkanlah email lama yang punya nama dan kombinasi angka tak bisa dikenali tersebut. Sudah jelas bahwa email 'devvykucintahaiiahclamanya19082015@gmail.com' tidak lebih baik daripada 'Devyarni1992@gmail.com'.
Penyakit-penyakit di atas sebenarnya tak hanya mengalami para fresh graduate saja kok. Biasanya para pencari kerja yang sudah berpengalaman juga acapkali mengalaminya. Namun hal tersebut bisa diatasi dengan tidak malas dan tetap teliti saat mengirimkan lamaran lewat internet. Segera hindari ya!
Baca Juga: Buat yang Baru Wisuda, Terapkan 5 Cara Ini Biar Cepat Dapat Pekerjaan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.