Tips Kuasai Audiens saat Siaran Langsung dari Jurnalis TV Kenamaan

#IDNTimesLife Langsung dari reporter dan news anchor

Sebagai presenter, membawakan acara dengan lugas hingga pesannya sampai ke pemirsa, tentu butuh latihan berulang. Profesi ini pada dasarnya memerlukan fokus dan jam terbang tinggi untuk sampai jadi ahli.

Melalui webinar oleh IDN Times dengan tema "Live on Camera" pada Rabu (13/1/2021), Retno Pinasti selaku Pemimpin Redaksi SCTV dan Indosiar, membagikan tips bagaimana menguasai penonton saat membawakan acara secara live.

Jurnalis SCTV, Dana Paramita dan David Rizal, juga turut berbagi ilmunya sebagai pembawa berita dan reporter. Apa saja sih kiat menjadi pembawa acara yang baik? Berikut tips kuasai audiens saat siaran langsung dari jurnalis TV kenamaan.

1. Teknik dasar buat public speaking

Tips Kuasai Audiens saat Siaran Langsung dari Jurnalis TV KenamaanPresentasi Retno Pinasti pada Webinar IDN Times "Live on Camera". Rabu (13/1/2021). IDN Times/Fajar Laksmita

Sebelum berbicara tentang bagaimana tampil menarik di depan kamera, kita akan mengulik sedikit tentang teknik dasar dalam public speaking. Retno Pinasti mengulas teknik dasar berbicara di depan umum yang terdiri dari visual, audio, konten.

Pada kategori visual, ia menekankan tentang grooming pembawa berita untuk berpenampilan sesuai acara serta pentingnya identitas karakter. Sementara pada audio, hal yang terpenting bagi jurnalis kelahiran Yogyakarta, 10 Januari 1976 ini adalah artikulasi, intonasi, dan power.

"Postur itu seharusnya natural saja, sesuai dengan isi pembicaraan. Cuma ada beberapa hal yang diingat. Pertama, di saat kita menyampaikan sesuai, gunakan postur yang terbuka, yang ditandai dengan tangan terbuka, tidak menutup diri. Jadi kesannya kita mengajak bicara audiens," tambahnya. 

2. Saat praktik menjadi reporter, pembawaan diri menyesuaikan dengan apa yang kita siarkan

Tips Kuasai Audiens saat Siaran Langsung dari Jurnalis TV KenamaanDavid Rizal pada Webinar IDN Times "Live on Camera". Rabu (13/1/2021). IDN Times/Fajar Laksmita

Menurut David Rizal, presenter di Liputan 6 SCTV, penampilan bisa jadi salah satu cara meningkatkan kepercayaan diri dan mood booster di lapangan. Namun di saat bersamaan, kita sebagai pembawa acara, juga harus menyesuaikan dengan tema dan apa yang diliput saat itu. 

"Berbeda juga ketika liputan jalan-jalan, menyesuaikan dengan destinasi. Kalau waktu Jokowi mantu, jadi pakai baju menyesuaikan seperti pakaian adat Batak. Ini juga saya pakai sarung dan baju muslim karena saat itu acara Ramadan. Gak mungkin saya datang pakai jas, nanti juga saltum. Ketika kita praktik menjadi reporter, jadi harus menyesuaikan dengan apa yang kita siarkan," terangnya. 

3. Penguasaan materi bisa kita mulai dengan riset, wawancara, lalu membuat poin utama berita

Tips Kuasai Audiens saat Siaran Langsung dari Jurnalis TV KenamaanDana Paramita pada Webinar IDN Times "Live on Camera". Rabu (13/1/2021). IDN Times/Fajar Laksmita

Sementara Dana Paramita menekankan pentingnya penguasaan materi dan riset sebelum ke lapangan. Baginya, dengan menguasai materi, maka secara tak langsung, reporter mengerti apa saja yang harus ia bawakan dari lapangan ke pemirsa. 

dm-player

"Dari riset, aku langsung scanning. Aku melihat sekeliling dan mencocokkan data aku. Ketika aku di lapangan, cari data dan ngobrol sama narasumber. Nah, dari situ aku tahu pointers. Kalau kalian menguasai materi, kalian ngerti apa yang ada di lapangan. Secara gak langsung, kalian tahu," tambah jurnalis alumni FIB Undip tahun 2015 ini. 

Baca Juga: 6 Tips Public Speaking agar Lebih Percaya Diri di Depan Audiens

4. Penampilan dan penguasaan materi perlu diimbangi dengan kepercayaan diri

Tips Kuasai Audiens saat Siaran Langsung dari Jurnalis TV Kenamaaninstagram.com/paramitadana

Lantas, bagaimana tips tampil percaya diri saat live di depan kamera? Dana yang pernah menempuh pendidikan American Cultural Studies ini, membeberkan bagaimana seharusnya kita sebagai presenter keep in mind berada di lapangan.

Ketika presenter menyadari jika dia ada di lapangan dan tahu apa yang terjadi, secara naluriah akan muncul kepercayaan diri untuk menyampaikan informasi pada pemirsa tentang peristiwa saat itu. 

"Aku dulu orangnya sangat pemalu dan gak nyaman di depan kamera, tapi by time dan practice, meski banyak kamera, anggap kamera itu teman kalian. Jadi, kalian live report bisa enak. Kalau kalian gunakan kalimat yang mudah dipahami, akan sampai juga ke penonton. Aku suka live report. Lama-kelamaan, aku merasa nyaman karena aku sudah ngerti bagaimana caranya," jelas presenter kelahiran Jakarta 20 Oktober 1993 itu. 

5. Tips menemukan self image atau karakter sebagai presenter

Tips Kuasai Audiens saat Siaran Langsung dari Jurnalis TV Kenamaaninstagram.com/paramitadana/

Pembawa berita setidaknya memiliki karakter suara atau visual yang melekat supaya lebih mudah dikenal publik. Misalnya, Najwa Shihab dengan karakter suara tegas dan sorotan mata tajam.

Lain lagi dengan pembawaan Rosianna Silalahi dengan rambut pendek dan berwarna. Pun jika kita berbicara Andy F. Noya, Alvin Adam, atau Desi Anwar dengan karakter mereka masing-masing.

Ini kenapa karakter menjadi hal penting sebagai presenter, yaitu sebagai ciri khas yang membedakan dengan yang lain. Menurut Eno, baju dan segala macam atribut itu akan pantas kalau sesuai dengan personality.

"Rambut ombre itu sudah satu ciri khas tertentu. Bisa pakai topi atau suka pakai bros, suka pakai warna apa yang mencolok atau mungkin monokrom justru. Jadi, yang disuka aja. Of course, sambil baca majalah atau buku fashion yang paling bagus. Intinya adalah sesuai jati diri dan yang datang dari hati," ujar Eno.

Itu tadi ulasan singkat mengenai webinar "Live on Camera" oleh IDN Times. Sampai jumpa di webinar selanjutnya!

Baca Juga: Jarang Diketahui, 5 Faktor Penentu Kesuksesan Seorang Pembawa Acara

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya