IPK Tinggi atau Pengalaman Organisasi, Mana yang Lebih HRD Pilih?
adegan drama Doom at Your Service (dok. tvN/Doom at Your Service)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perdebatan antara IPK tinggi dan pengalaman organisasi yang banyak seperti tidak ada habisnya dalam benak fresh graduates. Di balik perdebatan ini pula, mungkin mereka menyimpan keraguan apakah dirinya bisa diterima bekerja dengan IPK yang dicapai.
Kamu tidak perlu khawatir. Baik IPK tinggi maupun pengalaman organisasi tetap memiliki kesempatan tinggi untuk bekerja. Berikut pemaparan Albert Mahendra (HR officer Jakmall.com) dan Karoline A Sinaga, M.Psi, Psi. (HR practitioner and psychologist) akan hal tersebut.
1. Secara praktis, pengalaman organisasi mumpuni, tapi IPK standar memang menarik minat HRD
adegan drama Mouse (dok. tvN/Mouse)Karoline tidak memungkiri jika opsi pengalaman organisasi yang banyak cukup menarik bagi para perusahaan. Jika melihat keadaan di lapangan pun, dunia kerja tak ubahnya dinamika praktik dalam sebuah organisasi.
"Kalau misalnya ditanya, practically milihnya yang punya pengalaman organisasi walaupun mungkin IPK-nya standar, sekitar 3; 3,5; 3,2 gitu, ya," katanya.
2. Namun, jangan salah! Masih banyak juga perusahaan yang membutuhkan pelamar dengan IPK cum laude
adegan drama Doom at Your Service (dok. Viu/Doom at Your Service)Meski demikian, Karoline tidak menampik jika pelamar dengan IPK tinggi masih diminati. Menurutnya, punya IPK tinggi maupun banyak pengalaman organisasi masing-masing masih dibutuhkan perusahaan.
"Banyak, lho, perusahaan yang memang butuh teman-teman yang juga cum laude karena kebutuhannya seperti itu. Kalau ditanya mana yang lebih menarik, mungkin yang lebih banyak pengalaman organisasinya dan IPK-nya standar. Tapi, bukan berarti gak ada perusahaan yang nyari temen-temen yang cum laude gitu. Jadi, tergantung perusahaannya. Dua-duanya menarik tergantung kebutuhan," kata dia.
Baca Juga: 5 Perbaikan Diri yang Membantumu untuk Cepat Mendapatkan Pekerjaan
3. Pekerja laboratorium dan akademisi adalah sekian contoh bidang profesi yang lebih disukai jika punya IPK tinggi
Editor’s picks
adegan drama True Beauty (dok. Viu/True Beauty)Karoline pun melanjutkan dengan beberapa contoh kasus rekrutmen. "Misalnya, kita nyari teman-teman untuk research and development buat satu brand, yang misalnya dia banyak bekerja di laboraturium, di biokimia, ya. Pasti more likely nyari teman-teman yang emang biasa berkutat dengan laboratorium dan akademis."
Hal itu bukan tanpa sebab. Posisi tersebut memang membutuhkan ilmu akademis yang didapatkan semasa perkuliahan ketimbang hal yang sifatnya organisatoris.
4. Posisi teknis pun menggoda HRD untuk mengincar pelamar yang memiliki IPK tinggi
ilustrasi menelepon (pexels.com/Anthony Shkraba)Senada dengan apa yang disampaikan Karoline, Albert pun menyebut pelamar dengan IPK tinggi masih laku di bursa kerja, terlebih untuk posisi teknis.
"Tergantung posisi yang kita hiring. Jika mencari untuk posisi teknis, seperti finance, data analyst, dan IT, tentunya nilai IPK 4,00 selalu menggoda recruiter untuk dipanggil interview," tuturnya.
5. Sementara, mereka yang berpengalaman organisasi pasti akan dicari untuk pekerjaan yang membutuhkan kinerja dan komunikasi tim
adegan drama Mouse (dok. tvN/Mouse)Berkebalikan dengan posisi teknis, ada pula perusahaan yang membutuhkan pelamar dengan kinerja tim dan komunikasi yang baik. Di sinilah pelamar dengan IPK standar, tapi kaya pengalaman organisasi yang dicari.
"Jika mencari tim yang membutuhkan kinerja tim dan komunikasi yang bagus, seperti marketing, PR, dan customer service, mungkin kandidat dengan IPK standar dan pengalaman organisasi yang tinggi merupakan kandidat yang bagus," pungkasnya.
Sekarang, kamu sudah tercerahkan, bukan, jika setiap orang punya porsi masing-masing dalam dunia kerja? Apakah kamu punya IPK tinggi atau lebih banyak pengalaman organisasinya, sekarang tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan perusahaannya, ya!
Baca Juga: Tips Mencari Pekerjaan Periode Pandemik COVID-19
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
