Dampak Pandemik di Dunia Kerja dari Jobstreet, Ada Peluang Lowongan!

Ada bidang yang bisa kamu jajal ke depannya

Pandemik COVID-19 membuat banyak perusahaan terpaksa merumahkan pekerjanya, bahkan memberhentikan secara permanen. Hal inilah yang disampaikan oleh Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim, dalam Press Conference Virtual Jobstreet pada Rabu (7/10/2020).

Ia juga mengatakan bahwa prediksi angka pengangguran bisa meningkat hingga 4-5 juta orang pada akhir tahun ini. Namun, bagaimana dampak pandemik yang sebenarnya terhadap dunia kerja, ya?

1. Persentase pekerja yang terdampak karena pandemik COVID-19 lebih dari 50 persen

Dampak Pandemik di Dunia Kerja dari Jobstreet, Ada Peluang Lowongan!Nurma Midayanti, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik menyampaikan datanya dalam Press Conference Virtual Jobstreet. 7 Oktober 2020. IDN Times/Febriyanti Revitasari

Adanya pemutusan hubungan kerja akibat pandemik, memang nyata adanya. Berdasarkan survei Jobstreet Indonesia terhadap 5131 pencari kerja yang tergabung di Jobstreet, Faridah Lim mengatakan, "Dampaknya, ada yang diberhentikan secara permanen maupun diberhentikan sementara atau dirumahkan. Itu sekitar 54 persen atau secara spesifik, kita informasikan bahwa datanya yang diberhentikan secara permanen, mencapai 35 persen dan yang dirumahkan sekitar 19 persen."

Ini sejalan dengan survei online oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menemukan perubahan kebijakan dari perusahaan. Nurma Midayanti, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS, menyampaikan, "Kami meminta pelaku usaha untuk mengikuti survei ini bahwa (terdapat) kebijakan perusahaan dalam pengurangan jam kerja sekitar 32.66 persen, tidak dibayar 17,06 persen, diberhentikan 12,83 persen, dirumahkan dengan dibayar sebagian 6,64 persen, dan dirumahkan saja 3,69 persen."

2. Sektor hospitality dan pariwisata merupakan bidang yang paling terdampak

Dampak Pandemik di Dunia Kerja dari Jobstreet, Ada Peluang Lowongan!Faridah Lim, Country Manager PT Jobstreet Indonesia menjelaskan hasil survei Jobstreet. 7 Oktober 2020. IDN Times/Febriyanti Revitasari

Pandemik membuat sektor industri jasa atau services yang paling terdampak. Faridah Lim menyebut, "Hospitality itu mengalami tingkat yang (terdampak) paling tinggi, yaitu mencapai 85 persen. Lalu, diikuti oleh pariwisata atau travel 82 persen, industri garmen dan tekstil mencapai 71 persen, industri makanan dan minuman mencapai 69 persen, dan arsitektur atau bangunan mencapai 64 persen."

3. Perubahan kebahagiaan dalam kualitas hidup yang dirasakan oleh pekerja

Dampak Pandemik di Dunia Kerja dari Jobstreet, Ada Peluang Lowongan!pexels.com/Yan

Perubahan kebahagiaan akan kualitas hidup seseorang, tentu mengalami perubahan, terutama dengan terdampaknya salah satu faktor penyokong hidupnya, yaitu pendapatan.

dm-player

"Sebelum masa pandemik, feedback dari para peserta survei, mereka mengatakan bahwa 92 persen, mereka merasa bahagia dengan kualitas hidupnya. Nah, setelah masa pandemik ini, dengan berbagai impact yang terjadi, hasil survei kami mengatakan, bahwa kepuasan terhadap kualitas hidup turun signifikan dari 92 persen menjadi 38 persen," kata Faridah. Penurunan ini juga karena tingkat kepuasan dalam kualitas hidup, ikut menurun.

Baca Juga: Pandemik COVID-19, Edukasi Digital Jadi Cara Baru Belajar Bisnis Kopi 

4. Namun, masih ada sektor-sektor industri lainnya yang mengalami peningkatan dalam menerima lamaran pekerjaan

Dampak Pandemik di Dunia Kerja dari Jobstreet, Ada Peluang Lowongan!Survei Jobstreet dipaparkan oleh Faridah Lim, Country Manager PT Jobstreet Indonesia. 7 Oktober 2020. IDN Times/Febriyanti Revitasari

Walaupun sulit menemukan industri yang membuka lowongan pekerjaan, ada industri tertentu yang justru mengalami peningkatan lowongan kerja secara signifikan.

"Dalam tiga bulan terakhir, perusahaan yang paling signifikan mendapatkan jumlah lamaran adalah general trading dan grosir. Itu meningkat jumlah pelamarnya mencapai 47 persen. Lalu, diikuti oleh transportasi dan logistik sekitar 36 persen, manufacturing dan produksi 24 persen, teknologi informasi & software 18 persen, dan FMCG (Fast Moving Consumer Goods_red) 17 persen," kata Faridah.

Jika dikaitkan dengan data BPS, sektor-sektor industri ini mengalami peningkatan karena banyak perusahaan lain melakukan pemutusan hubungan kerja. Pekerja yang terdampak pun menjadi lebih pro-aktif untuk melamar pada bidang yang berkaitan.

5. Jenis pekerjaan yang akan membuka peluang lowongan dalam 6 bulan ke depan

Dampak Pandemik di Dunia Kerja dari Jobstreet, Ada Peluang Lowongan!Survei Jobstreet dipaparkan oleh Faridah Lim, Country Manager PT Jobstreet Indonesia. 7 Oktober 2020. IDN Times/Febriyanti Revitasari

Faridah Lim optimis akan peluang terbukanya lowongan pekerjaan, terutama enam bulan ke depan. Menurutnya, ada beberapa jenis pekerjaan yang umum dan relevan yang akan tetap membuka lowongan pekerjaan. 

"Posisi Sales/Customer Services ini memiliki persentase paling tinggi, sekitar 27 persen. Lalu, diikuti oleh Admin dan HR, Accounting, Engineering, IT, Marketing/PR, Manufacturing, Management, Transportasi dan Logistik, Banking dan Finance. Ini adalah top 10 pekerjaan utama yang diprediksi masih dicari oleh perusahaan 6 bulan ke depan. Jadi, masih ada perusahaan yang mencari dan peluang itu masih ada," ujar Faridah Lim.

Itu dia dampak pandemik terhadap dunia kerja di Indonesia menurut data dari survei Jobstreet dan BPS. Meskipun terdampak, kamu tetap harus berusaha untuk mencari pekerjaan agar memiliki penghasilan seperti sebelumnya. Semangat!

Baca Juga: Tokopedia hingga Shopee, Ini 5 Lowongan Kerja di Perusahaan E-Commerce

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya