8 Penyebab Kamu Sering ‘Slek’ dengan Rekan Kerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di lingkungan pekerjaan, terkadang kamu dihadapkan pada situasi dimana kamu akan merasa kurang nyaman saat berada satu tim dengan satu atau lebih rekan kerja yang berbeda karakter denganmu. Perbedaan tersebut biasanya diperparah dengan perdebatan dan cek-cok yang biasanya berlanjut dengan kata ‘slek’. Biasanya tak saling bicara dan diem-dieman, dua atau lebih orang yang sedang slek biasanya akan menghindari pertemuan langsung meski berada dalam satu divisi kantor.
Berikut ini merupakan alasan mengapa antara pegawai satu dengan pegawai lain biasanya slek dengan tak saling bertegur sapa dilingkungan kantor;
1. Berbeda pendapat tentang masalah pekerjaan
Berawal dari perbedaan pendapat mengenai masalah pekerjaan, slek biasanya bisa berlanjut hingga ke luar pekerjaan juga, lho. Jika dibiarkan berlanjut, hal ini akan berdampak pada karier mereka di kantor dan tak jarang akan menurunkan produktivitas kerja. Rasa kurang nyaman karena berada satu divisi dengan rival di tempat kerja terkadang memang membuat mood kerja menjadi buruk.
2. Kurang bisa menempatkan diri dengan lingkungan kerja
Menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja memang mutlak diperlukan bagi seorang pegawai. Yang tua menghargai yang muda, sebaliknya yang muda menghormati yang tua. Jika sudah berani menabrak pakem-pakem sosial dalam lingkungan kerja, maka siap-siaplah menerima kritikan sosial dari para pegawai lain yang bisa berakibat timbulnya slek di antara sesama pegawai.
3. Antara pegawai kepercayaan bos dan ‘tukang suruh’ atasan
Meski berada pada satu level lingkungan kerja, atasan biasanya akan memilih orang-orang yang menjadi kepercayaan, sementara sisanya hanya akan menjadi ‘pesuruh’ semata. Biasa menimbulkan kecemburuan sosial, antara pegawai kepercayaan dan pegawai suruhan biasanya akan saling curiga satu sama lain. Slek adalah satu dari sekian banyak akibat yang ditimbulkan dari perbedaan perlakuan tersebut.
4. Menjadikan kekurangan fisik sebagai bahan candaan
Ingat ya, tidak semua candaan itu lucu lho. Kamu harus bisa memilih kalimat yang tepat mana tema yang boleh dijadikan candaan dan mana yang tidak. Ingat juga, tidak semua orang memiliki selera humor yang tinggi karena bisa jadi mereka memiliki karakter sensitif. Apalagi mengenai kekurangan fisik, korban gurauan biasanya akan bereaksi lebih cepat saat mendengar celetukan bernada candaan yang memancing emosinya.
Editor’s picks
Baca Juga: Duh, Ini 5 Tanda Kamu Tidak Bersaing Secara Sehat dengan Rekan Kerja
5. Introvert bertemu ekstrovert
Sudah pasti, si pendiam dan si cerewet memiliki karakter yang saling berseberangan. Kamu yang pendiam tak suka dengan ocehan-ocehan bising dari orang lain, sementara si cerewet akan merasa bosan saat berada dalam keheningan. Saat mereka bertemu, dimana perbedaan tersebut ‘terpaksa’ disatukan, maka sekecil apapun hal yang terjadi saat itu bisa menimbulkan slek yang tak terhindarkan.
6. Mungkin salah satunya sedang dalam mood yang kurang baik
Tentu saja, kamu harus pandai-pandai melihat situasi dan mood para pegawai di lingkungan kantor yang kamu tempati. Jika tahu bahwa mereka sedang dalam mood yang tidak baik (terlihat dari raut wajah yang tak seperti biasanya), jangan coba-coba memancing emosinya meski niatnya bercanda. Ingat, orang yang sedang tidak berada dalam mood yang baik akan selalu menganggap candaan sebagai hinaan, lho!
7. Beban kerja yang terlampau tinggi
Beban kerja antara satu pegawai dengan pegawai lainnya tentu saja berbeda meski memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Saat merasa beban kerja yang diembannya lebih tinggi dari orang lain, situasi ini biasanya akan menimbulkan ‘gejolak’ yang berpotensi timbulnya slek antar-pegawai.
8. Bukan masalah dewasa atau tidak, tapi ini masalah prinsip
Jangan sekali-kali memberikan label orang yang mudah tersinggung belum memiliki kecakapan emosi yang baik, lho. Tak ada hubungannya dengan tingkat kedewasaan, orang yang mudah tersulut emosi dan sering slek dengan lingkungan bisa jadi karena prinsip yang mereka pegang teguh. Jangan dikit-dikit menyebut mereka tak dewasa atau kekanak-kanakan, karena bisa jadi kamu sendiri yang kekanak-kanakan karena menganggap segala hal dengan lawakan.
Meski berbeda pendapat itu lumrah, jangan jadikan slek sebagai alat untuk memisahkan tali silaturahim sesama pegawai ya? Yuk tetap jalin kebersamaan antar sesama pegawai meski kamu berbeda karakter dengan pegawai lainnya. Intinya satu, saling menghargai dan menghormati sudah cukup mewakili!
Baca Juga: 5 Alasan Sebaiknya Resign Saja Saat Memiliki Rekan Kerja yang Toxic
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.