Nggak Harus Novelis, 5 Profesi Paling Dibutuhkan dengan Bakat Menulis
unsplash.com/Thought Catalog
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menulis adalah serangkaian proses yang melibatkan kegiatan merangkai kata dalam media elektronik maupun tradisional untuk menghasilkan sebuah catatan yang bersifat menghibur atau informatif. Bakat menulis merupakan salah satu kebisaan yang identik dengan profesi penulis seperti novelis atau pengarang.
Padahal bakat menulis tidak harus selalu bermuara pada bidang yang itu-itu saja. Saat ini bahkan ada profesi-profesi yang terbilang anyar dalam dunia digital kreatif dan memerlukan bakat menulis sebagai salah satu persyaratannya. Lima profesi yang dimaksud ialah sebagai berikut.
1. Copywriter
unsplash.com/KaleidicoSeorang copywriter tidak sama dengan penulis biasa, mereka cenderung lebih condong memuat materi marketing yang sifatnya membangun branding dan promosi.
Fungsi copywriter cukup signifikan dalam perkenalan produk atau jasa yang dimiliki sebuah institusi, mereka bisa bergerak pada pengenalan online maupun offline. Semakin bagus konsep branding yang disusun oleh copywriter, maka dapat berdampak baik pada penggunaan atau pembelian produk perusahaan yang kian meninggi.
Seorang copywriter harus bisa berpikir kreatif, terkadang mereka harus menghubungkan berbagai kesempatan dan momentum untuk dijadikan media promosi dari sebagian kecil sesuatu yang dimiliki oleh institusi atau perusahaan. Ia juga mesti paham terhadap penggunaan web atau media sosial, sebab itulah kanvas utama mereka dalam menginformasikan sesuatu.
2. UX writer
unsplash.com/William IvenUX writer menjadi salah satu kriteria pekerjaan yang banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan start up atau institusi berbasis teknologi. Meski kedengarannya hanya menampilkan kata "ux" atau user experience di bagian depan writer, namun tak dapat dimungkiri bahwa profesi ini tidak bisa disebut gampang.
Tugas seseorang yang mengemban profesi UX writer adalah merancang kata-kata yang hendak digunakan sebagai media interaksi antara aplikasi dengan pengguna. Namun walaupun begitu, tidak sembarang kata yang cocok dimuat, semakin ringkas dan informatif, tentu akan semakin bagus dan membuat user betah menggunakan produk atau aplikasi kita.
Meski demikian, pemilihan tulisan yang terlalu mainstream pun tidak akan memberi daya tarik. Itulah mengapa UX writer harus sering-sering berkomunikasi bersama UX researcher atau UX design agar menemukan keselarasan dalam memberikan yang terbaik bagi konsumen.
Baca Juga: 5 Hal yang Menghambat Kesuksesan Penulis, Wajib Kamu Tahu!
3. Content writer
unsplash.com/John SchnobrichEditor’s picks
Profesi menulis lain yang tidak kalah populer dalam bakat kepenulisan ialah content writer, berbeda dari copywriter, content writer lebih menekankan pembuatan konten untuk media sosial, website, ataupun media sejenis demi menaikkan engagement dan lebih condong bersifat informatif daripada promosi.
Sebagai seorang content writer, kamu akan ditekan untuk bisa berpikir kreatif dan menyajikan informasi yang bersifat trendi dan menarik. Namun tentu tugasmu tidak cukup hanya menulis saja, sebagai content writer, kamu perlu melakukan riset akan hal-hal yang sedang hangat dan bisa diandalkan sebagai media menaikkan konten.
Akan menjadi nilai tambah apabila kamu memiliki strategi-strategi khusus dalam menaikkan engagement dengan memahami prinsip-prinsip SEO agar konten tersebut bisa selalu menjadi yang teratas di mesin pencarian.
4. Jurnalis
unsplash.com/The Climate Reality ProjectJurnalis adalah seorang yang menuliskan berita untuk kemudian dipublikasikan, baik dalam bentuk cetak ataupun elektronik. Muatan tulisan yang dikerjakan oleh seorang jurnalis hendaknya menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta dan bersifat profesional.
Dalam praktiknya, jurnalis senantiasa terikat pada suatu media massa, baik itu secara tetap ataupun hanya berstatus sebagai pekerja lepas. Itu sebabnya mengapa kegiatan jurnalistik sangat tidak boleh mengandung hal-hal yang bersifat kebohongan maupun berusaha untuk membenarkan sesuatu yang salah ataupun sebaliknya.
Setiap tulisan dapat berupa berita dan opini. Tema-tema tersebut dapat dicapai melalui penelitian, terjun langsung ke lapangan, maupun berdasarkan fenomena yang terjadi di sekitar. Sekalipun bersifat menghibur, sebisa mungkin jurnalis tidak menggunakan fakta-fakta bohong sebagai acuan demi merampungkan berita.
5. Penulis skenario
unsplash.com/Vanilla Bear FilmsSeorang scriptwriter atau penulis skenario erat hubungannya dengan industri pertelevisian atau perfilman, ia tidak sama dengan seseorang yang menuliskan novel atau cerpen, sebab lebih banyak detail yang akan dikuras habis sebagai gambaran dalam prosesi pembuatan film.
Seorang penulis skenario mesti memperkuat pembentukan karakterisasi tokoh dalam film beserta rangkaian alur yang berjalan. Ia juga mesti menarasikan berbagai adegan yang akan dijadikan acuan saat memproses film, untuk mendapatkan pengambilan gambar yang tepat sehingga menghasilkan empati dari pihak-pihak yang menyaksikan
Nah, kedalaman cerita sangat berpengaruh dari bagaimana seorang scriptwriter memproduksi naskahnya. Semakin baik sebuah naskah digarap, maka proyek akan sangat berpotensi dalam mendulang kesuksesan.
Jangan minder meskipun hanya menjadi penulis biasa, segala sesuatu yang ditekuni dengan baik bisa menghasilkan potensi diri yang baik pula. Semakin kamu giat mempelajari sesuatu, maka semakin besar peluang untuk bisa memanfaatkan kebisaan tersebut di masa depan.
Baca Juga: Mengenal Indah Darmastuti, Penulis Terkenal yang Bangun Difalitera
Intan Pratiwi Buchr
Sempat ingin jadi astronaut, tapi sekarang jadi pegawai di bumi~ let's connect with me at hallonanas@gmail.com
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
