Mumpung Belum Kuliah, Mulailah Hilangkan Kebiasaan Semasa Sekolah Ini!
Telegraph.co.uk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ujian Nasional sudah selesai dan kelulusan sudah diumumkan. Sembari itu, banyak hal yang bisa dilakukan seperti belajar untuk tes PTN sampai melamar beasiswa. Bahkan jika ingin kuliah di luar negeri, maka jauh-jauh hari sudah mempersiapkan berkas yang dibutuhkan. Waktu luang tersebut juga bisa dipakai untuk mencari informasi tentang perguruan tinggi pilihanmu dan lokasi sekitar.
Di balik persiapan teknis, kamu juga harus ingat bahwa kuliah itu tidak seindah FTV. Ketika memasuki perguruan tinggi, maka semua urusan kuliah harus diurus sendiri. Nggak ada ceritanya kuliah bisa nyantai seperti artis FTV yang sering tayang setiap hari. Untuk menunjang kesuksesanmu selama kuliah, yuk hilangkan kebiasaan semasa sekolah berikut ini!
1. Membenci matematika
Discovermagazine.comMatematika adalah pelajaran yang sering dihindari. Dari buku sampai guru selalu dihindari. Intinya apapun yang berkaitan dengan matematika sebisa mungkin dihindari. Maka selesai bangku sekolah, kamu langsung mendeklarasikan merdeka dari matematika. Jika kamu berpikir demikian, maka jawabannya adalah tidak bisa. Karena dimanapun kamu akan bertemu dengan matematika.
Ini dikarenakan matematika bukan pelajaran tentang hitungan. Matematika adalah belajar tentang logika. Karena dalam kuliah kita tidak dituntut menghafal, melainkan memahami konsep. Jadi matematika fungsinya adalah membantu kita dalam memahami materi perkuliahan. Dalam bidang apapun semua ada matematika. Bahkan yang wujudnya kata-kata dan gambar juga ada matematikanya.
2. Malas membuat catatan
Livingthegraylife.comMembuat catatan adalah hal sepele yang sering dihindari. Alasannya adalah males atau udah ada teknologi jadi ngapain nyatet. Mau cari rumus tinggal download, mau nyari catetan tinggal foto punya temen. Walau begitu akan ada masanya kamu akan kesulitan sendiri.
Catatan yang kamu dapat dari temanmu belum tentu sesuai dengan keinginanmu. Bisa saja temanmu hanya mencatat yang dia tidak tahu, selebihnya temanmu udah paham. Sedangkan kamu nggak tau apa-apa sama sekali. Kan jadinya malah nyiksa diri sendiri.
Begitu mulai kuliah pertama, biasakan untuk mencatat. Catat saja yang kamu butuhkan. Pasalnya ketika ujian dosen akan memberlakukan open book, yang artinya kamu bebas membuka catatan. Kalau kamu bawa catatanmu sendiri. Alhasil nggak kesulitan pas ujian.
3. Ikut-ikutan teman
Editor’s picks
Telegraph.co.ukWaktu masih sekolah, kecenderungan mengikuti teman itu ada. Mulai dari SD sampai SMA selalu memilih sekolah yang sama karena ada teman. Memiliki teman ada bagusnya, apalagi teman yang sudah kenal sejak lama. Sehingga kita tidak bisa mencari bantuan ketika sedang mengalami kesulitan.
Namun pemikiran tersebut harus dihilangkan apabila beranjak kuliah. Jangan memilih kuliah karena motivasinya ada teman sendiri. Ubah motivasi karena kebutuhanmu apa dan di mana. Jika temanmu berada pada universitas yang sama denganmu. Anggap saja rejeki. Namun kamu jangan mengekor temanmu, karena kamu dan temanmu belum tentu memiliki pilihan yang sama.
4. Baru mulai belajar pas kepepet
Collegecovered.comSalah satu tuntutan kuliah adalah di mana kamu harus mempersiapkan semua kebutuhan sendiri. Jangan samakan dosen dengan gurumu di sekolah. Di sekolah gurumu selalu memperhatikan apapun mulai dari PR, seragam dan lain-lain. Begitu menjadi mahasiswa, jangan harap dosenmu memperlakukan hal serupa.
Dosen nggak akan memperhatikan apapun yang kamu lakukan di kelas. Kamu mau belajar, tidur, atau main Mobile Legends, semuanya terserah kamu, dosen sih masa bodoh dengan kegiatanmu. Bagi dia yang penting materi kuliah sudah dikasih, sudah bikin soal ujian terus tinggal memasukkan nilai. Sisanya tergantung mahasiswanya sendiri. Jadi kalau sampai kuliahmu gak beres, jangan salahkan dosenmu. Karena bukan mereka yang bertanggungjawab atas hidupmu.
5. Malas mencari buku referensi
http://www.post-gazette.comBegitu mulai kuliah, dosen biasanya mewajibkan setiap mahasiswa memiliki buku referensi. Dengan begitu, beberapa hal yang nggak sempat dibahas di kelas bisa tetap dicari lewat buku referensi. Jadi buku referensi bukan sebatas buku yang berfungsi ketika ujian semester aja.
jika males fotokopi dan beli buku, kamu bisa mengunduh di internet. Mungkin berbeda versi dengan yang dimiliki dosenmu. tetapi isinya tetep sama. Buku referensi juga berguna pada saat bekerja. Ketika menghadapi sebuah kasus dan kamu lupa cara penyelesaiannya. Dengan memiliki buku referensi kamu tidak mengalami kesulitan.
Begitulah realita yang terjadi dalam dunia perkuliahan. Kelihatannya menyenangkan sebagai anak kuliahan. Dibalik kebabasan sebagai anak kuliah terdapat tuntutan yang besar. Maka dari itu sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi. Segeralah hilangkan kebiasaan buruk sewaktu sekolah. Karena guru-guru sekolahmu nggak bisa membantumu di dunia perkuliahan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
