5 Hal yang Ditakuti Karyawan dan Cara Menghadapinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam dunia kerja, banyak hal yang menjadi tugas dan kewajiban seorang karyawan. Selain tugas dan pekerjaan, beberapa proses pun banyak terjadi dalam keberlangsungan kegiatan perusahaan. Tidak semua pekerjaan, tugas dan proses yang terjadi bisa diterima dengan baik oleh para karyawan. Berikut beberapa hal yang kemungkinan sering ditakuti atau pun tak disukai oleh karyawan.
1. Deadline
Kata deadline yang diartikan sebagai tenggat waktu ini sering menjadi momok yang menakutkan dan membuat gelisah para karyawan. Terutama saat batas waktu semakin dekat. Kecemasan dan kekhawatiran akan risiko tak dapat memenuhi deadline tepat waktu bisa menimbulkan rasa tertekan dan memicu stres.
Perasaan tertekan ini justru akan menambah hambatan bagi seseorang untuk dapat menyelesaikan target pekerjaan yang ditugaskan.
Sebenarnya deadline bisa menjadi bermanfaat untuk memberikan arah dalam menyusun detail pekerjaan yang harus dikerjakan setiap hari.
Adanya deadline juga membantu menentukan apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan mengukur seberapa efektif susunan rencana kerja yang dibuat dapat mendukung pencapaian target pekerjaan.
2. Lembur
Pekerjaan yang menumpuk dan adanya suatu proyek besar sering kali tak dapat diselesaikan dalam rentang waktu jam kerja wajib. Adakalanya suatu tugas masih belum kelar padahal waktu sudah menunjukkan jam pulang dan tugas tersebut harus selesai pada tanggal hari itu. Kalau sudah begitu, mau tak mau kamu pun harus lembur untuk menyelesaikan tugas-tugas kamu.
Beberapa orang mungkin tak masalah untuk bekerja lembur, namun ada banyak yang merasa terbebani jika harus lembur. Hal ini memang tergantung pada pribadi dan keperluan masing-masing individu.
Terlalu sering lembur memang bukanlah hal yang baik. Karena itu bisa menandakan bahwa kamu belum optimal mempergunakan jam kerja sesuai dengan target pekerjaan yang diberikan. Tetapi jika kamu sudah bekerja maksimal namun masih belum selesai, kamu perlu mendiskusikan lagi tugas-tugas kamu dengan atasan agar tak terjadi overload. Pekerjaan yang diberikan sudah seharusnya realistis, bukan hanya soal jenisnya namun juga waktu yang dibutuhkan.
Jika hanya sesekali , lembur boleh-boleh saja. Tetapi pikirkan ulang akibatnya bagi kondisi kesehatan kamu dan kehidupan sosial kamu jika harus lembur setiap hari.
3. Revisi
Editor’s picks
Revisi dapat diartikan sebagi peninjauan atau pemeriksaan kembali dengan tujuan agar dapat dilakukan perbaikan terhadap hasil pekerjaan yang telah disampaikan. Revisi adalah salah satu hal yang tidak disukai atau diharapkan oleh para karyawan, terutama apabila revisi ini hadir untuk tugas pekerjaan yang banyak dan telah menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Membayangkan harus membuatnya lagi tentu bisa menciutkan perasaan.
Tetapi, revisi memang kadang-kadang diperlukan agar hasil pekerjaan sesuai harapan. Untuk meminimakan datangnya revisi, pahami dan samakan terlebih dahulu persepsi hasil tugas yang diharapkan oleh si pemberi tugas. Ini akan memberimu arah yang lebih jelas dalam mengerjakan suatu tugas.
4. Mutasi
Mutasi sering menimbulkan kecemasan. Entah itu atasan, rekan kerja atau justru kamu sendiri yang harus dimutasi. Hal ini karena mutasi identik dengan suatu perubahan, minimal perubahan dalam hubungan antar manusia. Kamu merasa harus menghadapi sesuatu yang baru yang memang bisa saja menimbulkan kegugupan, kecemasan bahkan prasangka.
Kamu menduga-duga seperti apa orang baru yang harus kamu hadapi. Memikirkan perlu beradaptasi lagi dari awal dengan sifat dan perilaku orang baru, kadang-kadang mengundang stres.
Namun kamu jangan membiarkan hal ini mematahkan semangatmu. Anggaplah mutasi sebagai suatu tantangan baru yang menarik, sekaligus kesempatan kamu untuk berbuat lebih baik.
5. Audit
Walau tak merasa melakukan kesalahan dalam pekerjaan, ada orang yang ketika mendengar akan ada audit, tiba-tiba merasa mulas di perut dan deg-degan. Ini bisa disebabkan oleh ketidaktahuan apa yang akan dihadapi.
Mungkin kamu pernah mengalami rasa gelisah saat auditor datang. Memikirkan harus memberikan banyak dokumen dan berkas yang diperlukan oleh auditor, membuat tak bersemangat. Apalagi saat harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari auditor. Kamu bisa-bisa merasa sedang diadili.
Jangan sampai kamu stres oleh adanya proses audit. Ingatlah bahwa auditor juga manusia yang hanya menjalankan tugasnya. Sudah seharusnya kamu membantu tugas mereka dengan menyediakan data-data yang dibutuhkan dan menjawab pertanyaan dengan jelas dan tak berbelit-belit.
Pahami bahwa tujuan audit adalah agar bisa meluruskan apabila ada hal yang kurang sesuai dengan prosedur untuk dapat diperbaiki. Yang penting kamu sudah berusaha bekerja dengan baik dan berusaha memenuhi ketentuan. Tetaplah berkoordinasi dengan rekan kerja dan melakukan tanggung jawab kamu. Jangan lupa meminta arahan dari atasan agar kamu tak menyalahi kewenangan dalam menghadapi auditor.
Nah, hal apa yang paling kamu takuti?
Baca Juga: 5 Solusi saat Dipusingkan oleh Deadline Pekerjaan, Bikin Stres!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.