5 Tanda Tujuan Kamu Berorganisasi Hanya untuk Gengsi

Justru kerugian yang akan kamu dapat

Saat ini untuk masuk ke dalam organisasi peluangnya begitu terbuka lebar. Sehingga tak heran jika banyak orang yang dijuluki aktivis lantaran aktif mengikuti beragam organisasi.

Tak jarang pula, sebagian orang menganggap bahwa hal ini keren. Hingga akhirnya banyak yang memaksakan diri bergabung dalam organisasi demi gengsi.

Berikut lima tanda jika tujuan dari berorganisasi hanya untuk mengejar gengsi. Coba cek, ya, barangkali kamu juga mengalami salah satu dari tanda di bawah ini.

1. Kamu tidak ingin dicap sebagai orang yang 'kuper'

5 Tanda Tujuan Kamu Berorganisasi Hanya untuk Gengsiilustrasi seorang wanita (Christina Morillo)

Tanda pertama yakni munculnya perasaan tidak ingin dianggap sebagai orang yang kuper atau kurang pergaulan saat tidak mengikuti organisasi. Sebab bagi dirimu sebutan tersebut bukanlah sesuatu yang keren, sehingga kamu memaksakan diri untuk bergabung dalam sebuah organisasi.

Jika niatmu demikian, bisa jadi kamu tak maksimal dalam menjalani peran pada sebuah organisasi. Sebab hal itu tak didorong oleh keinginan yang semestinya, misalnya untuk berkembang atau melatih kemampuan.

2. Kamu asal bergabung saja tanpa peduli dengan kemampuan diri

5 Tanda Tujuan Kamu Berorganisasi Hanya untuk Gengsiilustrasi berdebat (pexels.com/Yan Krukov)

Sebenarnya tidak salah ketika kamu ingin bergabung dalam sebuah organisasi. Namun hal tersebut bisa mejadi keliru apabila tidak ditunjang dengan kemampuan yang dimiliki.

Tidak masalah ketika kamu bergabung sambil belajar hal baru, namun jika dalam pelaksanaannya kamu enggan melakukannya, lantas bagaimana? Justru hal itu hanya akan menciptakan tekanan bagi dirimu. Maka, sudah semestinya ciptakan komitmen untuk belajar dan berkembang.

3. Kamu cenderung memamerkannya kepada banyak orang

5 Tanda Tujuan Kamu Berorganisasi Hanya untuk Gengsiilustrasi pamer kepada orang (pexels.com/Pavel Danilyuk)
dm-player

Bagi kamu yang memiliki gengsi tinggi, aktif di beragam organisasi bisa dijadikan sebagai ajang pamer. Belum lagi dengan peran yang kamu emban, jika peran tersebut cukup tinggi dan diperhitungkan tentu perasaan pamer tersebut bisa jadi tak terbendungkan.

Sehingga tidak heran jika kamu kerap memanfaatkan momen luang bersama orang lain untuk bercerita perihal kehebatanmu di organisasi tersebut. Hal itu semata hanya karena kamu ingin diakui oleh orang lain.

Baca Juga: 5 Tips Aktif Berorganisasi dan Volunter di Masa Pandemik buat Pelajar

4. Kamu rela melakukan hal apapun selama bisa meraih peran yang lebih tinggi

5 Tanda Tujuan Kamu Berorganisasi Hanya untuk Gengsiilustrasi berorganisasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu yang memiliki gengsi tinggi pasti memiliki keinginan untuk mendapat peran penting dalam sebuah organisasi. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah untuk diakui.

Sehingga segala upaya akan kamu lakukan. Meskipun usaha tersebut boleh dikatakan benar, namun jika niatnya untuk memenuhi gengsi semata, tentu menjadi sesuatu yang keliru, bukan? 

5. Kamu bersikap seenaknya ketika berhasil meraih posisi yang diinginkan dalam sebuah organisasi

5 Tanda Tujuan Kamu Berorganisasi Hanya untuk Gengsiilustrasi beksikap seenaknya (pexels.com/cottonbro studi)

Memiliki gengsi yang tinggi akan membuatmu merasa tak puas dengan perlakuan dari orang lain. Sehingga kamu akan terus mencari cara supaya tetap bisa 'dipandang'. Misalnya bersikap seenaknya dengan memanfaatkan posisi yang kamu miliki saat ini.

Bagaimana? Apa salah satu tanda di atas ada dalam dirimu? Jika memang ada, maka segera perbaiki niat dalam diri, ya. 

Sebab kamu butuh untuk mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik dalam mengikuti organisasi. Bukan mengejar gengsi yang hanya akan membuat diri sendiri menjadi rugi.

Baca Juga: Jangan Kuliah Aja, Ini 4 Alasan Mahasiswa Harus Berorganisasi

Izah Cahya Photo Verified Writer Izah Cahya

Menulis untuk menghidupkan -do the best- ig : @izahcahya_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya