Daun Kelor Jadi Selebriti di Luar Negeri, Mau Bikin Bisnis dari Sini?

Daun kelor ternyata bisa juga dibisnisin…

Selain terkenal karena disebut dalam pepatah, “dunia tidak selebar daun kelor” diam-diam daun kelor punya reputasi yang sudah mendunia loh. Daun kelor atau tanaman dengan nama latin Moringa oleifera, ini punya banyak khasiat untuk kesehatan loh.

Nah, keunggulan inilah yang menjadi peluang bagi Meybi Agnesya dan Kiki yang memulai bisnisnya dari daun kelor. Perlu diketahui, Meybi & Kiki merupakan pemenang kompetisi nasional sociopreneurship Gerakan Secangkir Semangat #buatnyatatujuanmu yang dipersembahkan Kapal Api bekerjasama dengan Bekraf. Mereka berhasil membawa pulang modal usaha Rp 250 juta dan ekslusif mentoring dari Yoris Sebastian selama 6 bulan, setelah melalui perjalanan panjang selama kurang lebih 9 bulan.

Penasaran kan, seperti apa bisnis yang berasal dari daun kelor? Simak yuk! Siapa tahu bisa kasih inspirasi buat kamu yang mau membangun bisnis sendiri.

1. Daun kelor yang punya banyak khasiat harus dimanfaatkan secara optimal

Daun Kelor Jadi Selebriti di Luar Negeri, Mau Bikin Bisnis dari Sini?IDN Times/Anindya Roswita Putri

Daun kelor punya beberapa khasiat seperti dapat menurunkan gula darah, menurunkan kolesterol, mempunya kandungan anti kanker bahkan kaya akan antioksidan yang baik untuk tubuh. Dari khasiat-khasiat yang terkandung dalam daun kelor ini, nggak heran kan kalau popularitas daun kelor nggak hanya di Indonesia aja tetapi juga sampai di luar negeri.

Tapi, nggak perlu sampai luar negeri nih, di Indonesia sendiri Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mencanangkan diri sebagai provinsi kelor. Hal ini dikarenakan daun kelor dianggap sebagai tanaman yang paling cocok ditanam di NTT karena kaya akan khasiat dan ekonomis. Berangkat dari sinilah Meybi Agnesia dan Kiki memanfaatkan daun kelor sebagai ladang bisnisnya yang bergerak dalam bidang sociopreneurship.

Berbeda dengan kebanyakan bisnis yang mengutamakan keuntungan semata, bisnis yang dijalankan Meybi berangkat dari Sekolah Lapangan - Timor Moringa Organik Indonesia (SL-TMOI). SL-TMOI ini merupakan sekolah yang fokus dalam pengembangan soft skill masyarakat desa tentang pembudidayaan daun kelor dengan kualitas tinggi.

Daun Kelor Jadi Selebriti di Luar Negeri, Mau Bikin Bisnis dari Sini?IDN Times/Ester Ajeng

“Kami mendirikan sekolah lapangan di mana ini menjadi sekolah lapangan satu-satunya di Indonesia yang berada di tempat terpencil untuk mengajarkan masyarakat desa tentang pembudidayaan kelor berkualitas tinggi,” ujar Kiki salah satu rekan Meybi dalam bisnisnya ini.

Selain itu, Kiki juga menjelaskan bahwa dirinya dan Meybi membawa 5 program dalam pendirian SL-TMOI, yaitu Moringa as food, as feed, as fertilizer, as cosmetics, dan as farms. Dalam kesempatan ini, Kiki juga menegaskan bahwa programnya telah didukung oleh Gubernur terpilih NTT. SL-TMOI merupakan salah satu cara Meybi dan Kiki untuk memanfaatkan daun Kelor sebagai salah satu tanaman khas daerahnya secara optimal.

2. Bisa menyelesaikan 3 permasalahan masyarakat sekaligus

Daun Kelor Jadi Selebriti di Luar Negeri, Mau Bikin Bisnis dari Sini?IDN Times/Ester Ajeng

Seperti yang sudah disebutkan di awal, Meybi dan Kiki tidak hanya membangun bisnis untuk mendapatkan keuntungan semata, tetapi juga untuk melakukan pemberdayaan untuk masyarakat NTT khususnya para petani yang berada di desa Pitay.

Dari SL-TMOI ini, Meybi dan Kiki mendorong para petani untuk dapat mengolah daun kelor sehingga nilainya bisa lebih meningkat. Setelah berjalan beberapa efek positif mulai terasa baik untuk Meybi dan Kiki tetapi juga untuk masyarakat sekitar. Karena ada tiga permasalahan utama yang ingin diselesaikan yaitu masalah soft skill, kondisi pra-sejahtera dan malnutrisi yang ada di NTT lewat SL-TMOI ini.

dm-player

“Dari segi soft skill, petani jadi lebih paham tentang bagaimana teknik penanaman daun kelor dengan teknologi, dari segi pra-sejahtera masyarakat terbantu dengan hasil pertanian yang punya nilai ekonomis yang lebih tinggi dan terakhir dari segi malnutrisi, masyarakat dapat tertolong dengan kandungan gizi yang terdapat dalam daun kelor, karena daun kelor tidak hanya dapat diolah menjadi satu jenis makanan saja,” tandas Kiki.

3. Tingkatkan taraf hidup petani daun kelor hingga lakukan ekspor ke luar negeri

Daun Kelor Jadi Selebriti di Luar Negeri, Mau Bikin Bisnis dari Sini?IDN Times/Anindya Roswita Putri

SL-TMOI tidak hanya dibangun untuk menyelesaikan permasalahan tingkat provinsi saja. Meybi dan Kiki ternyata punya visi yang lebih panjang dari ini. Salah satu harapan Meybi dan Kiki adalah dapat meningkatkan taraf hidup para petani sehingga petani dapat menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri. Hal ini sering diungkapkan oleh Meybi dan Kiki dalam setiap kesempatan loh.

Salah satu upaya yang dilakukan mereka adalah dengan mengikutsertakan para petani secara aktif dalam setiap proses pengolahan daun kelor yang mereka lakukan. Agar tetap dapat menjaga kualitas dari daun kelor yang mereka olah, Meybi dan Kiki mengaku lebih fokus dengan kualitasnya.

“Sampai saat ini kami hanya mampu mengeringkan daun hingga 120 kg per 3 harinya. Dan untuk pemasaran teh celup sendiri sudah ke seluruh NTT. Untuk pasar internasional sudah sampai ke Timor Leste. Sementara untuk para petani, pendapatannya juga sudah meningkat menjadi 600 ribu Rupiah dalam 3 hari,” kata Kiki dalam suatu kesempatan wawancara dengan tim IDN Times.

4. Dapat modal kerja 250 juta Rupiah untuk kembangkan Sekolah Lapangan

Daun Kelor Jadi Selebriti di Luar Negeri, Mau Bikin Bisnis dari Sini?IDN Times/Anindya Roswita Putri

SL-TMOI ini bukan hanya sekedar bisnis biasa, karena bisnis ini merupakan salah satu program sociopreneurship yang lolos hingga ke tahap 20 besar mengalahkan 5.500 proposal yang diajukan dalam program Gerakan Secangkir Semangat #buatnyatatujuanmu (melalui website www.secangkirsemangat.id). Nggak hanya sampai di situ, Meybi dan Kiki lewat program ini juga berhasil menempati posisi juara pertama dan membawa pulang modal kerja senilai 250 juta Rupiah untuk merealisasikan mimpinya. Keren!

Dalam sebuah kesempatan, Meybi dan Kiki mengaku akan merenovasi sekolah lapangan yang ada di Desa Awet Petan, NTT. “Kami akan memaksimalkan renovasi sekolah lapangan kami sehingga masyarakat desa bisa maksimalkan fasilitas di sekolah lapangan tersebut supaya lebih berkembang lagi ke depan, baik dari segi soft skill maupun ekonominya,” kata Meybi.

Ke depannya, Meybi dan Kiki juga tidak menutup kemungkinan untuk mengadakan kolaborasi untuk mengembangkan SL-TMOI. “Tentu kami akan melakukan kolaborasi. Kami tidak menutup kemungkinan hanya di Pemerintah Daerah saja, tetapi kami akan membuka pintu selebar-lebarnya untuk kolaborasi baik itu dengan Pemda maupun swasta,” tandas Kiki.

Di akhir kesempatan, Meybi juga berpesan untuk para anak muda yang ingin mengikuti jejaknya di Gerakan Secangkir Semangat #buatnyatatujuanmu sebagai seorang sociopreneur, untuk tidak cepat menyerah. “Karena biasanya milenial memiliki mimpi yang besar tapi saat mendapat suatu masalah justru mudah menyerah. Keep dreaming keep believing!” tutupnya dengan penuh semangat.

Daun Kelor Jadi Selebriti di Luar Negeri, Mau Bikin Bisnis dari Sini?IDN Times/Anindya Roswita Putri

Perlu diketahui, Gerakan Secangkir Semangat #buatnyatatujuanmu merupakan sebuah kompetisi bisnis yang digelar oleh Kapal Api berkolaborasi dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) untuk para calon sociopreneur Indonesia. Tidak hanya mengedepankan bisnis, para peserta di sini juga ditekankan untuk memberikan dampak positif untuk lingkungan dan masyarakat sekitar. Para peserta juga melalui proses mentoring dan prototyping dengan para sociopreneur yang sukses di bidangnya agar dapat menghasilkan bisnis yang berdampak sekaligus menguntungkan.

Nah, itu tadi inspirasi bisnis dari Meybi dan Kiki dengan daun kelornya, sudah kepikiran mau buat bisnis unik yang nggak hanya menguntungkan tapi juga berdampak sosial? Jangan ragu untuk #buatnyatatujuanmu ya!

Topik:

  • Anindya Roswita Putri

Berita Terkini Lainnya