5 Mitos Keliru tentang Entrepreneur, Masih Percaya?

Jadi pengusaha itu enak karena punya waktu yang bebas

Menjadi seorang entrepreneur bukanlah perkara mudah, tapi bukan berarti gak bisa dilakukan dengan sukses. Lewat visi yang kuat serta kegigihan, menjadi entrepreneur gak hanya sekadar mimpi, lho.

Sayangnya, ada berbagai macam mitos keliru yang bisa berdampak dua hal. Pertama, dapat menyebabkan seseorang jadi enggan untuk terjun sebagai seorang wirausaha. Atau sebaliknya, malah mengakibatkan seseorang jadi terlalu menggampangkan.

Tentu saja dua hal tadi sama-sama buruk. Oleh sebab itu, yuk, kenali apa saja mitos yang umum dipercayai banyak orang terkait menjadi entrepreneur. Let’s check it out!

1. Menjadi seorang pengusaha harus mengorbankan kehidupan pribadi

5 Mitos Keliru tentang Entrepreneur, Masih Percaya?ilustrasi bayi sedang berjalan (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Untuk menjadi seorang entrepreneur sukses memang effort yang diberikan harus lebih dibanding dulu saat masih jadi karyawan. Kenapa? Di sini kamu punya tanggung jawab besar, gak hanya terhadap diri sendiri tapi juga kelangsungan bisnis yang sedang dibangun serta karyawan yang dipekerjakan.

Otomatis waktumu akan tersita banyak. Meski begitu, bukan berarti mengesampingkan kehidupan pribadi, lho. Sebenarnya ini hanya mitos, dan semua balik lagi ke cara pandangmu.

Kalau mindset-mu memercayai jadi entrepreneur harus mengorbankan personal life, maka itulah yang akan kamu dapat. Akan tetapi, kalau paradigma yang kamu punya percaya bahwa kehidupan pribadi itu tetap harus diprioritaskan, maka kamu akan membagi waktu dengan bijaksana antara bisnis dengan waktu bersama keluarga.

2. Menjadi entrepreneur harus berani ambil risiko besar

5 Mitos Keliru tentang Entrepreneur, Masih Percaya?ilustrasi pria sedang stres (pexels.com/Alex Green)

Pemahaman parsial mengenai bisnis dan risiko inilah yang kerap membuat orang jadi urung menjadi seorang pengusaha. Memang menjadi entrepreneur harus berani ambil risiko, tapi bukan risiko asal-asalan, melainkan semua sudah dipertimbangkan dan merupakan hasil analisis yang matang.

Menjadi pebisnis bukanlah perkara untung-untungan layaknya judi. Tapi, ada analisis risiko yang perlu dipahami untuk menentukan apakah rasio risiko dan reward-nya sesuai atau enggak.

Baca Juga: Wajib Tahu, 6 Manfaat Punya Mentor Saat Memulai Menjadi Entrepreneur

3. Menjadi entrepreneur bisa memiliki waktu yang lebih bebas

dm-player
5 Mitos Keliru tentang Entrepreneur, Masih Percaya?ilustrasi traveling (pexels.com/Te lensFix)

Ya, memiliki waktu yang fleksibel merupakan salah satu keuntungan terjun dalam wirausaha. Namun, jangan benar-benar dimaknai mentah-mentah, ya.

Mereka yang memiliki fleksibilitas waktu biasanya para pengusaha yang sudah terjun dalam waktu lama dan bisnisnya sudah settle. Sementara bagi yang baru bergerak menjadi entrepreneur harus ‘bayar harga’ dulu baru bisa meraih itu.

Jadi, jangan sampai baru buka bisnis udah santai-santai. Padahal, masih banyak hal yang perlu diurus agar bisnis tersebut berjalan.

4. Menjadi pengusaha enak punya banyak uang

5 Mitos Keliru tentang Entrepreneur, Masih Percaya?ilustrasi rupiah (unsplash.com/Mufid Majnun)

Aspek finansial tak bisa dimungkiri menjadi hal yang kerap memotivasi seseorang menjadi entrepreneur. Akan tetapi, yang harus disadari menjadi pengusaha gak langsung untung dan kaya raya. Umumnya mereka harus ‘berdarah-darah’ dulu sebelum meraih kebebasan finansial yang jadi impian banyak orang.

Maka dari itu, jangan dilihat dari sisi enaknya aja. Tapi, sadari pula menjadi seorang entrepreneur sukses butuh pengorbanan, bahkan terkadang sampai terlibat hutang akibat kerugian bisnis.

5. Hanya yang punya bakat bisa menjadi wirausaha sukses

5 Mitos Keliru tentang Entrepreneur, Masih Percaya?ilustrasi pebisnis wanita (pexels.com/Amina Filkins)

Gak sedikit yang memandang untuk menjadi seorang wirausaha diperlukan bakat. Padahal, bakat gak ada hubungannya terhadap sukses tidaknya seorang pengusaha. Percuma punya skill dan modal kuat tapi mentalnya berantakan.

Misalnya, tiap kali ada masalah selalu mengandalkan karyawan untuk menyelesaikannya. Bisa pula terlalu mengandalkan flexing marketing tapi mengabaikan kualitas produk, padahal itu yang terpenting. Atau, terlalu mudah menyerah sehingga modal habis begitu saja untuk bisnis yang terkesan dilakukan main-main.

 

Nah, penjabaran tadi semoga bisa menjadi titik terang, ya, kalau menjadi entrepreneur itu susah-susah gampang. Perlu pemikiran yang tepat supaya bisa sukses. Jadi, jangan lagi percaya mitos yang keliru, ya!

Baca Juga: Bukan Uang! Ini 6 Modal yang Wajib Kamu Punya untuk Jadi Entrepreneur

L A L A Photo Verified Writer L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya