5 Tips Menghadapi Perilaku Gaslighting di Tempat Kerja, Speak Up!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gaslighting adalah tindakan manipulasi yang membuat korbannya menjadi ragu terhadap dirinya sendiri. Tindakan ini mengakibatkan korbannya mengalami kehilangan kepercyaan diri dan tak mampu mengenali identitasnya sendiri. Selama ini mungkin banyak orang mengira bahwa gaslighting hanya terjadi di hubungan asmara yang toksik. Faktanya, perilaku ini juga bisa terjadi di lingkungan kerja, lho.
Beberapa tanda dari tindakan gaslighting di tempat kerja adalah mendapat perlakuan yang tidak adil, disalahkan atas perbuatan orang lain, mendapatkan komentar negatif di depan umum, dan tindakan buruk lainnya. Jika kamu menjadi korban perilaku tersebut, berikut adalah beberapa tips untuk menghadapinya. Simak ulasan di bawah ini sampai akhir, ya!
1. Pastikan terlebih dahulu bahwa itu benar-benar tindakan gaslighting
Banyak korban gaslighting yang tidak menyadari bahwa dirinya adalah korban dari lingkungan yang toksik, ia justru terus menyalahkan dirinya sendiri. Namun, terkadang ada juga yang merasa menjadi korban padahal itu tidak benar. Pasalnya, perbedaan pendapat dan sedikit perdebatan belum tentu toksik dan mengarang ke tindakan gaslighting.
Pada dasarnya, tujuan dari seorang gaslighter adalah agar si korban meragukan dirinya sendiri, merasa berdosa atas kesalahan yang tidak diperbuat dan menjadi kehilangan kepercayaan diri. Jika masih ragu dengan apa yang sedang kamu alami, jangan sungkan untuk meminta pendapat dari rekan kerja, teman maupun keluarga.
2. Dokumentasikan perilaku gaslighting yang kamu terima
Dokumentasi akan mempermudah dan membantumu untuk menganalisis sejauh mana tindakan gaslighting tersebut. Kamu juga bisa memperlihatkannya kepada orang-orang yang dipercaya untuk menceritakan tindakan yang sedang kamu alami. Selain itu, dokumentasi juga bisa menjadi bukti jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Kamu bisa mengambil tangkapan layar pesan dari gaslighter. Jika dilakukan secara langsung, segera catat tanggal dan detail peristiwa yang terjadi. Namun, usahakan untuk melakukan interaksi melalui media yang dapat dibuktikan. Misalnya, daripada meninggalkan laporan di mejanya, kirimkan melalui email sehingga terjadi percakapan yang dapat dijadikan sebagai bukti.
Menghadapi tindakan toksik memang cukup sulit. Namun, yang harus diingat adalah bahwa akar permasalahan terjadi karena perilaku gaslighting, bukan kompetensi dan performamu di kantor. Pasalnya, di dunia kerja korban sering dimanipulasi terkait hasil pekerjaannya.
3. Fokus ke diri sendiri dan dapatkan dukungan dari orang-orang terdekat
Editor’s picks
Saat menghadapi perilaku gaslighting, kamu harus menyadarkan diri sendiri bahwa kamu tak seharusnya merasa bersalah karena memang tidak melakukan kesalahan apapun. Kurangi self talk negative sebagai efek yang biasa timbul pada korban karena merasa meragukan dirinya sendiri.
Bicaralah dengan pihak ketiga tentang permasalahan yang sedang kamu alami. Kamu juga harus memastikan bahwa yang diajak bicara adalah seorang yang suportif. Hal ini penting, karena dukungan dari orang lain dapat membantu menenangkanmu dan memastikan bahwa yang sedang kamu rasakan benar-benar valid.
Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Gaslighting ala Kinan di Serial Layangan Putus
4. Bertemu dengan pelaku gaslighter
Tindakan ini mungkin sulit untuk dilakukan, tetapi komunikasi adalah kunci untuk menyelesaikan permasalahan. Komunikasikan langsung dengan pelaku gaslighter tentang perilakunya yang tidak dapat kamu terima, tetapi hindari untuk melakukan tuduhan atau menggunakan nada serta bahasa tubuh yang konfrontatif.
Jika diperlukan, kamu dapat mengajak pihak ketiga sebagai penengah. Saat berbicara kepada pelaku, tetaplah bersikap tenang dan tekankan bahwa permasalahan bukan ada di kompetensi atau kinerjamu di kantor, tetapi perilaku gaslighting yang sedang kamu terima.
5. Limpahkan masalah tersebut ke pihak manajemen atau HRD
Jika pertemuan awal tidak membuahkan hasil, hal yang paling mungkin untuk kamu lakukan adalah membicarakan masalah ini ke pihak HRD atau manajer senior. Pastikan untuk membawa bukti-bukti yang telah kamu kumpulkan sebelumnya.
Jangan takut untuk meminta bantuan kepada orang lain, karena kamu tidak seharusnya menderita secara psikologis terus-menerus di lingkungan kerja karena menjadi korban gaslighting. Pasalnya, kondisi psikologis yang tertekan dapat menurunkan performa kerja yang nantinya akan merugikan dirimu sendiri.
Demikian beberapa tips untuk menghadapi tindakan gaslighting yang terjadi di tempat kerja. Dengan melakukan hal yang telah disebutkan, setidaknya kamu memiliki harapan lebih besar untuk keluar dari masalah yang terjadi. Daripada gegabah memutuskan untuk resign yang akan merugikan diri sendiri, lebih baik speak up dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.