5 Alasan Orang Gak Mau Melaksanakan Perintahmu dalam Pekerjaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam hal pekerjaan, kamu boleh-boleh saja memberikan perintah pada orang lain. Apalagi jika kamu adalah seorang atasan yang harus membagi tugas pada anak buahmu.
Akan tetapi, kamu tetap tidak boleh sembarangan dalam memerintah kalau tidak ingin orang lain mengabaikannya atau bahkan bersikap lebih negatif lagi padamu. Bila perintahmu kerap dibantah orang, mungkin saja kamu melakukan salah satu dari lima hal berikut ini.
1. Kamu cuma mengoper tugasmu sendiri
Maaf sekali, tetapi setiap orang di kantormu telah memiliki tugas masing-masing. Pahami apa saja yang menjadi tugasmu supaya kamu lebih memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikannya sendiri.
Apabila kamu tidak memahami dengan baik tugas-tugasmu dan berpikir orang lain bisa mengerjakannya untukmu, kamu akan membebani mereka. Mereka juga sudah pusing, lho, dengan tugas masing-masing.
Sebelum kamu mengemukakan berbagai dalih, coba bayangkan jika posisinya dibalik. Kamu yang harus ganti mengerjakan tugas orang lain. Selain kesal, pasti kamu akan mengalami kesulitan. Jadi, tangani tugas-tugasmu sendiri, ya!
2. Kamu tidak berwenang untuk memerintah mereka
Contoh, kamu memang pemimpin di divisi A. Akan tetapi, jangan sekali-kali kamu mencoba melebarkan kekuasaanmu ke divisi lain. Kalau itu dilakukan, jelas saja perintahmu tak akan digubris oleh anggota divisi yang lain.
Mereka punya pemimpin sendiri, kok. Kecuali, bila kamu ditunjuk untuk sementara merangkap tugas. Atau, kamu bukanlah atasan dari siapa pun dan hanya asal memerintah temanmu? Wah, ini sih, namanya kamu tidak tahu diri.
Baca Juga: 5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan saat Membawa Pekerjaan ke Rumah
3. Perintahmu tidak jelas
Editor’s picks
Perintah yang tidak jelas dapat disebabkan dua hal. Pertama, caramu menyampaikannya. Barangkali kamu berbicara dengan tergesa-gesa, tidak memberikan kesempatan untuk orang lain menanyakan hal-hal yang belum dipahami dan kamu tak memberikan contoh.
Kedua, perintahmu tidak jelas karena tujuannya sendiri kurang rasional. Misal, suatu tugas dikerjakan dengan cara A maupun B hasilnya sama baiknya. Semua alat yang digunakan pun tersedia. Namun kamu berkeras agar menggunakan salah satunya. Ingat, orang yang diperintah sudah dewasa. Kamu tidak dapat mengharapkan kepatuhan mutlak dari mereka tanpa penjelasan yang rasional.
4. Ada perintah lain
Inilah pentingnya semua orang yang terlibat dalam suatu pekerjaan selalu menyempatkan diri untuk berkoordinasi dengan sebaik mungkin. Tujuannya, agar dua orang atau lebih tidak memberikan perintah yang bertentangan.
Kalau itu terjadi, bayangkan betapa bingungnya orang yang mendapatkan perintah berbeda-beda. Seandainya dia mematuhi perintahmu, dia bakal salah di mata pemberi perintah yang lain. Begitu pula sebaliknya.
5. Mereka lagi sibuk
Tidak peduli setinggi apa pun kedudukanmu di kantor, lihat-lihat dulu dong, kalau hendak memerintah. Jangan seolah-olah kamu mengharapkan anak buahmu membelah diri buat mengerjakan semuanya.
Nanti ada tugas yang tak berhasil diselesaikan dengan baik, kamu pasti marah. Bila perbandingan antara pekerjaan dengan anak buah sudah tidak seimbang, mau tidak mau kamu harus merekrut orang baru. Bukan terus menambah beban bagi anak buahmu. Nanti mereka semua menjadi gak betah dan memutuskan resign, kamu justru tambah repot.
Sekarang sudah jelas kan, bahwa kamu memang gak boleh asal-asalan dalam memerintah? Makin banyak perintahmu bahkan bisa membuatmu makin tidak disukai. Bila tak mendesak sekali, hindarilah memerintah orang lain. Kerjakanlah suatu tugas dengan kedua tanganmu sendiri supaya kamu lebih puas dan kemampuanmu meningkat. Selamat berintrospeksi!
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dilakukan saat Merasa Salah Memilih Pekerjaan, Catat!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.