5 Alasan Perlunya Bercita-cita Hidup Bermanfaat untuk Orang Banyak
Ilustrasi pria muda (pexels.com/joennguyen)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gak ada cita-cita yang layak disebut ketinggian. Sejauh kamu bersungguh-sungguh mengusahakannya, jarak antara dirimu saat ini dengan cita-citamu pasti akan terus memendek.
Dan bicara soal cita-cita, wajib bagimu untuk menjadikan manfaat bagi orang banyak sebagai muaranya. Mau kamu menjadi pedagang, dokter, kreator konten, dan sebagainya pastikan kamu memiliki tekad untuk bermanfaat bagi banyak orang.
Bukan sekadar mencari uang untuk diri sendiri dan keluarga sekalipun itu juga tugas mulia. Masih ragu? Ayo, perhatikan baik-baik uraian di bawah ini biar keraguanmu berubah menjadi kemantapan.
1. Muda, pintar, dan melek teknologi adalah modal besar
Ilustrasi seorang pria muda (pexels.com/eren-li)Tanpa ketiga hal itu pun, manusia masih bisa saling memberikan manfaat. Akan tetapi, dengan ketiga anugerah di atas, kamu menjadi lebih leluasa melakukannya.
Sebagai anak muda yang berpendidikan dan melek teknologi, berkreasi amatlah mudah untukmu. Kamu juga bisa menjangkau lebih banyak orang di mana pun mereka berada.
Maka untuk menjadi bermanfaat bagi orang banyak, kamu gak perlu menemui mereka satu per satu. Saat kamu tua nanti, perubahan zaman barangkali sudah sulit untuk kamu ikuti. Jadi, kesempatan terbaiknya memang sekarang.
2. Rasa takut akan terus berkurang jika kamu berani memulai
Ilustrasi pria muda (pexels.com/foto)Normal bila kamu merasa takut untuk memulai. Apalagi jika orang-orang di sekitarmu gak mendukungmu. Bukannya mendukung, mereka malah seperti mentertawakanmu.
Misalnya, dengan bilang, "Zaman sekarang masih bisa makan saja sudah syukur. Gak usah memikirkan jadi bermanfaat untuk orang lain. Orang lain saja belum tentu memikirkan kita kok."
Biarkan saja pendapat seperti itu atau sikap sinis lainnya. Sudah seharusnya kamu memiliki misi pribadi dalam hidupmu dan gak sekadar mengikuti sikap gak peduli orang lain.
3. Bahkan jika terlalu sulit dilakukan sendiri, kamu bisa berkolaborasi
Ilustrasi dua pria muda (pexels.com/foto)Tujuan besar memang biasanya agak sulit diwujudkan seorang diri. Kalau begitu, kenapa kamu gak mencari teman untuk bersama-sama mewujudkannya?
Editor’s picks
Sekalipun gak banyak, pasti ada yang sepakat denganmu bahwa hidup harus memberikan manfaat untuk orang banyak. Bukan sekadar mencari keuntungan pribadi.
Dan saat gerakan kalian sudah menunjukkan manfaat, pasti bakal lebih banyak lagi anak muda yang tertarik untuk bergabung. Atau, melakukan usaha lain yang juga berdampak besar bagi orang banyak.
Baca Juga: Gak Bermimpi Jadi Menteri, Ini Cita-cita Luhut sejak Kecil
4. Hidup hanya untuk diri sendiri tidaklah membahagiakanmu
Ilustrasi bersenang-senang sendiri (pexels.com/ficky-1243617)Sekilas sih, keegoisan tampak sebagai cara hidup yang paling mudah dan menyenangkan untuk dijalani. Kamu cuma memikirkan diri sendiri, gak usah memedulikan orang lain.
Akan tetapi, jika kamu terus menjalani hidup dengan cara begini, lama-kelamaan hidupmu akan terasa hampa. Semua yang diperoleh gak lagi memberikan kebahagiaan seperti dahulu.
Kamu mungkin memiliki segalanya. Namun semua itu gak menjawab kebutuhanmu yang sesungguhnya, yaitu menjadi pribadi yang lebih berguna untuk orang banyak.
5. Pada akhirnya orang tidak menyoroti kekuranganmu, tetapi apa yang kamu lakukan dengan kelebihanmu
Ilustrasi tunanetra (pexels.com/eren-li)Setuju ya, bahwa kita semua memiliki kekurangan? Namun apa pun yang menjadi kekuranganmu, sebetulnya kamu gak usah terlalu pusing memikirkannya. Apalagi sampai minder.
Sebab bukan itu yang menjadi fokus orang lain saat melihatmu. Kekurangan orang kan, sebenarnya gak menarik. Yang menjadi daya tarik seseorang ialah kelebihannya.
Maka kamu harus mengoptimalkan kelebihanmu biar bisa mendatangkan manfaat bagi orang banyak. Dengan begitu, sekalipun tidak menghilangkan kekuranganmu, otomatis kelebihanmu akan menutupinya.
Yang bikin cita-cita hidup bermanfaat bagi orang banyak terlihat sangat sulit diwujudkan ialah karena kamu hanya membayangkan hal-hal yang sangat besar. Padahal, kamu bisa melakukannya dengan cara yang lebih simpel.
Contohnya, bila berdagang, kamu gak mematok harga tinggi supaya banyak orang bisa membelinya. Juga menyediakan layanan pesan antar untuk memudahkan mereka yang sedang gak bisa bepergian atau lagi sakit.
Begitu pula jika kamu seorang penulis. Jangan menulis konten yang provokatif atau berdampak buruk bagi pembaca. Tulislah konten yang menghibur dan mengedukasi. Gak sulit, kan?
Baca Juga: 5 Alasan Punya Cita-cita Menjadi Orang Kaya dan Tenar Itu Gak Salah
Marliana Kuswanti
Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
