6 Sebab Tak Semua Pedagang Cari Untung Besar, Bisa Kamu Tiru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah sewajarnya bila seorang pedagang mencari keuntungan. Sebab, dari situlah ia menghidupi diri dan keluarganya. Namun, seperti yang telah kerap kamu jumpai, ada penjual yang suka mencari keuntungan sebesar-besarnya, ada pula yang tidak.
Meski keuntungan yang diperoleh gak banyak, pedagang yang mematok harga lebih miring tentu sudah menghitung segala sesuatunya dengan matang. Ingin tahu apa alasan mereka tak mencari laba besar?
Berikut ini rangkuman jawabannya yang bisa jadi inspirasi. Siapa tahu dapat menjadi bahan pertimbanganmu bila kamu juga sedang ingin membuka usaha. Langsung saja disimak, ya!
1. Produk yang dijual merupakan kebutuhan sehari-hari
Misalnya, bahan makanan serta kebutuhan rumah tangga seperti sabun dan pasta gigi. Produk-produk ini setiap hari dibutuhkan semua orang. Tidak mungkin menjualnya dengan mencari keuntungan sebesar mungkin.
Kasihan calon pembelinya, kan? Pun orang yang menjual produk serupa juga tak sedikit. Kalau seorang penjual menetapkan harga tinggi, dengan cepat ia akan ditinggalkan para pembeli yang beralih ke penjual lain.
2. Berprinsip untung sedikit tidak apa-apa, yang penting terjual banyak
Keuntungan sedikit asalkan banyak yang membeli akhirnya memberikan pemasukan yang besar juga. Ini jauh lebih baik ketimbang dagangan tak laku, yang berarti pemasukan kecil atau bahkan sama sekali tidak ada.
Tambahan, harga miring selalu menjadi daya tarik bagi calon pembeli. Kalau satu pembeli merasa puas dengan harga dan kualitas barangnya, ia pasti akan merekomendasikannya pada orang lain. Termasuk promosi gratis, deh.
Baca Juga: 5 Tips Memulai Bisnis di Sela Aktivitas Pekerjaan, Manajemen Waktu!
3. Untuk menggaet pelanggan
Gak heran, kan, mengapa banyak toko atau kedai yang memberikan diskon besar-besaran di awal pembukaannya? Keuntungan yang sedikit tak menjadi masalah demi ada orang yang mau melihat dan mencoba produk yang mereka jual.
Editor’s picks
Sekalipun awalnya mereka membeli karena faktor harga yang murah, jika mereka telah jatuh cinta pada produknya, mereka pasti bakal kembali lagi. Bahkan, meski saat itu harganya telah normal tanpa diskon.
4. Untuk memperkenalkan produk baru
Jual harga murah biasanya juga diterapkan oleh mereka yang memiliki produk baru untuk diperkenalkan pada para pelanggan. Namanya saja produk baru, para pelanggan produk lama tentu tak langsung tertarik.
Akan ada rasa ragu untuk mencobanya. Apalagi mereka harus mengeluarkan uang untuk ketidakpastian rasa atau kualitas produk baru yang ditawarkan. Makanya, penjual memberikan harga promo supaya mereka mau mencoba.
5. Mempertimbangkan daya beli orang-orang
Ada orang yang memiliki daya beli tinggi karena penghasilannya juga tinggi. Namun, ada pula yang daya belinya rendah, terutama di masa pandemik begini.
Nah, bila calon konsumen yang ada di sekitar berdaya beli rendah, tentu tidak mungkin bagi penjual untuk mencari keuntungan besar. Ia harus menyesuaikan harga dengan kemampuan masyarakat asalkan yang terpenting tak sampai merugi.
6. Punya misi berbagi di samping mencari penghidupan
Setiap orang boleh memiliki cara tersendiri untuk berbagi. Termasuk sebagian penjual yang sengaja mengurangi keuntungan untuk diri sendiri demi membantu orang lain mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan dengan harga terjangkau.
Dengan begitu, mereka dapat lebih berhemat dan menggunakan sisa uangnya untuk mencukupi kebutuhan yang lain. Mulia banget, kan, niat para pedagang dengan metode sepert ini?
Ya, mengambil keuntungan kecil memang tidak sama dengan merugi. Setiap penjual pasti telah berhitung dengan cermat. Bahkan, mungkin mereka belajar dari pengalaman buruk ketika mencoba mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
Seperti niat hati mencari untung berlipat, usaha malah akhirnya bangkrut tak terselamatkan. Semoga kamu tidak punya pengalaman serupa, ya!
Baca Juga: 5 Ide Bisnis Jajanan yang Simpel, Ada Sempol Hingga Oreo Goreng
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.