5 Alasan Kenapa Hidup Bukanlah Perlombaan, Jangan Terlalu Kompetitif

Medan dan tujuan hidup orang saja berbeda-beda

Punya jiwa kompetitif dalam diri adalah hal yang positif. Dengan semangat dan keberanian untuk berkompetisi, kehidupanmu akan terus mengalami kemajuan dan terhindar dari stagnasi.

Namun, memandang hidup sebagai perlombaan tidaklah tepat. Bukannya berdampak baik bagimu, kamu malah akan kehilangan kemampuan untuk menikmatinya. Lebih jelasnya, berikut alasan kenapa kamu tak perlu melihat hidup sebagai perlombaan. Resapi, ya!

1. Bagaimana akan berlomba jika medan setiap orang berbeda?

5 Alasan Kenapa Hidup Bukanlah Perlombaan, Jangan Terlalu Kompetitifilustrasi pesepeda beristirahat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu atlet sepeda, saat berlomba dengan atlet lain kalian dipastikan berada di lintasan yang sama. Bila jalur lintasan kalian berbeda, satu di dalam stadion dan satu di luar ruangan, kemampuan kalian tidak dapat dibandingkan. 

Demikian pula dengan hidup. Semua orang memiliki medan masing-masing. Apa-apa yang terjadi dalam kehidupanmu atau kamu miliki belum tentu terjadi dalam kehidupan orang lain atau mereka miliki. 

2. Tujuan hidup orang pun tak sama

5 Alasan Kenapa Hidup Bukanlah Perlombaan, Jangan Terlalu Kompetitifilustrasi pria menikmati hari (pexels.com/Ron Lach)

Garis besar tujuan hidup semua orang barangkali sama, yaitu menginginkan kehidupan yang penuh kebahagiaan. Akan tetapi, seperti apa kehidupan yang bahagia itu? Tentu definisinya bakal berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.

Ada orang yang bahagia kalau punya banyak harta. Ada pula yang bahagia jika mampu membangun keluarga yang harmonis meski hidup sederhana dan sebagainya. Berbeda sekali bukan, dengan perlombaan yang setiap pesertanya ingin meraih juara pertama?

Baca Juga: 5 Pemikiran Positif yang Membuatmu Lebih Santai Jalani Hidup

3. Jika ingin berlomba, cukup menjadi diri yang lebih baik daripada kemarin

5 Alasan Kenapa Hidup Bukanlah Perlombaan, Jangan Terlalu Kompetitifilustrasi bermeditasi (pexels.com/Maik Kleinert)
dm-player

Tidak memandang hidup sebagai perlombaan bukan berarti jiwa kompetitifmu menjadi tak penting lagi. Seperti disebutkan di awal, jiwa kompetitif diperlukan untuk memastikan hidupmu terhindar dari stagnasi.

Akan tetapi, yang perlu lebih sering dilakukan ialah berlomba dengan diri sendiri. Agar kepribadian dan skill-mu hari ini lebih baik daripada kemarin. Nanti dengan sendirinya kehidupanmu bakal berkembang, seperti bunga yang mekar.

4. Tidak ada menang atau kalah dalam kehidupan

5 Alasan Kenapa Hidup Bukanlah Perlombaan, Jangan Terlalu Kompetitifilustrasi pria merenung (pexels.com/Laker)

Yuk, coba membayangkan sampai jauh ke masa depan, ketika kamu telah mendekati ujung usia. Apakah akan ada serah terima piala sesaat sebelum kamu menutup mata?

Bila itu tak pernah terjadi pada orang-orang yang telah berpulang lebih dulu, kamu juga tidak bakal mengalaminya. Akhir dari kehidupan terjadi begitu saja tanpa keputusan apakah kamu telah memenangkan perlombaan dalam kehidupan atau justru seorang pecundang.

5. Memandang hidup sebagai perlombaan membuatmu tak bisa menikmatinya

5 Alasan Kenapa Hidup Bukanlah Perlombaan, Jangan Terlalu Kompetitifilustrasi pria lelah di dalam mobil (pexels.com/cottonbro)

Sulit untuk kamu dapat menikmati kehidupan kalau setiap saat kamu hanya mencemaskan siapa yang menang atau kalah. Sekalipun kamu merasa menang dari orang lain, kepuasan yang dirasakan tidaklah abadi.

Sebentar kemudian kamu sudah kembali mencemaskan kemungkinan kamu akan dikalahkan oleh orang lain. Sementara itu, sekali saja kamu merasa kalah dari mereka, kepercayaan dirimu bisa runtuh atau mengubahmu menjadi pendengki yang membenci nasib baik orang lain.

Semangat untuk terus memajukan kehidupanmu harus selalu ada. Itu seperti bahan bakar yang memampukan kendaraan bergerak. Akan tetapi, tidak perlu sampai mengartikan hidup semata-mata perlombaan.

Nanti hidupmu yang cuma sekali kehilangan sisi menariknya dan dipenuhi ketegangan yang tidak penting. Dibikin asyik saja sambil selalu melakukan yang terbaik yang kamu mampu.

Baca Juga: 5 Perspektif tentang Hidup saat Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiri

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya