Bukan Takut, 5 Alasan Kamu Tetap Harus Menghargai Senioritas Seseorang

Gak usah cari masalah duluan #IDNTimesLife

Milenial dan generasi Z biasanya paling malas saat berhadapan dengan faktor senioritas. Mereka menyukai kesetaraan dan lebih menekankan pada perubahan yang mampu mereka hadirkan ketimbang segala yang lama.

Tak terkecuali, orang-orang yang telah lebih dahulu menekuni suatu bidang. Akibatnya, sikap mereka pada senior di kantor atau di mana pun kadang menjadi kurang sopan.

Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga membenci embel-embel senioritas yang membuatmu harus lebih menghormati seseorang? Sebaiknya jangan, ya!

Di balik predikat senior yang disematkan pada seseorang, ada alasan kuat untukmu harus mampu menghargainya. Ayo, bersama-sama kita menelaah kelima alasannya!

1. Kamu gak bisa 'membeli' pengalamannya

Bukan Takut, 5 Alasan Kamu Tetap Harus Menghargai Senioritas Seseorangilustrasi rekan kerja (pexels.com/thisisengineering)

Kamu boleh saja masuk ke lingkungan baru dengan membawa sederet prestasi, IPK nyaris sempurna, dan almamater ternama. Namun dari segi pengalaman, kamu tetap kalah jauh dari seniormu.

Bahkan jika kamu pernah bekerja sambil kuliah, kamu tidak mungkin menyamai pengalaman orang yang telah belasan bahkan puluhan tahun bekerja penuh waktu. Ini sama seperti seorang atlet.

Sebagai atlet muda, kamu boleh saja dipuji-puji amat berbakat dan diprediksi akan menjadi juara dunia. Namun tetap saja, kamu belum pernah bertanding sebanyak senior-seniormu. Rendah hatilah.

2. Agar kamu dapat belajar banyak darinya

Bukan Takut, 5 Alasan Kamu Tetap Harus Menghargai Senioritas Seseorangilustrasi belajar dari senior (pexels.com/mikhail-nilov)

Apabila menghargai senioritas seseorang saja kamu tidak bisa, apakah kamu masih akan tertarik untuk belajar darinya? Pasti rasanya malas, kan?

Kamu berpikir dirimu gak kalah pintar darinya. Bahkan kamu mungkin memandangnya sebelah mata. Tentu saja, seniormu tak sedikit pun dirugikan oleh pandanganmu padanya.

Justru kamulah yang buntung jika bersikap begitu. Bagaimanapun, kamu membutuhkan bimbingannya agar terhindar dari sebanyak mungkin kesalahan yang membuatmu harus mengulangi pengerjaan tugas-tugas.

Baca Juga: 5 Tips agar Disegani Rekan Kerja di Kantor, Kamu Harus Tahu!

3. Bukankah sebagai senior, dia juga bersikap baik padamu?

dm-player
Bukan Takut, 5 Alasan Kamu Tetap Harus Menghargai Senioritas Seseorangilustrasi suasana kerja (pexels.com/n-voitkevich)

Apabila sikapnya padamu baik, gak ada alasan lagi untukmu tidak menghargai senioritasnya. Ingat, jangan menjadi anak kemarin sore yang kurang ajar, ya!

Coba saja bila seniormu jahat. Bermodalkan senioritasnya, dia bisa mempersulit seluruh urusanmu. Mau punya senior yang seperti ini?

Bersyukurlah kalau kamu memiliki senior yang gak bersikap meremehkan pada junior. Bahkan dia mau terlebih dahulu menawarkan bantuan. Di dunia kerja yang serbacepat dan individualis, ini terbilang langka, lho!

4. Seseorang tidak akan disebut senior tanpa alasan yang kuat

Bukan Takut, 5 Alasan Kamu Tetap Harus Menghargai Senioritas Seseorangilustrasi suasana kerja (pexels.com/yankrukov)

Orang dapat disebut senior karena faktor usianya saja. Akan tetapi di dunia kerja, seseorang baru diakui keseniorannya jika ia telah lama bekerja di suatu bidang dan biasanya memiliki prestasi yang cukup membanggakan.

Pertanyaannya, dapatkah kamu menyamai prestasinya atau lamanya bertahan menggeluti bidang yang sama? Hanya orang-orang dengan kompetensi dan konsistensi tinggi yang akan diakui senioritasnya.

Sementara sebagai anak baru, kamu belum membuktikan apa-apa. Jadi, gak usah berlagak, ya! Biar waktu menunjukkan apa saja yang dapat kamu kerjakan, tak perlu berbual.

5. Kamu akan kalah dukungan bila mencari-cari masalah dengannya

Bukan Takut, 5 Alasan Kamu Tetap Harus Menghargai Senioritas Seseorangilustrasi bekerja di kantor (pexels.com/gustavo-fring)

Agak beda situasinya jika seniormu memang menyebalkan. Kalau seperti itu, teman-temanmu akan mendukung aksimu. Mereka berharap keberanianmu 'melawan' si senior akan membuat perilakunya lebih terkendali, gak lagi menjajah para junior.

Akan tetapi kalau seniormu bahkan sangat dihormati oleh yang lain, mencari-cari masalah dengannya sama dengan mencelakakan diri sendiri. Sudah pasti semua orang akan berada di pihaknya.

Memangnya kamu mau dimusuhi orang satu kantor? Meski seniormu dapat menyikapi ulahmu dengan lebih bijaksana, pendukungnya belum tentu. Kamu telanjur membangkitkan kemarahan orang-orang yang loyal padanya!

 

Akan lebih mudah untukmu menghargai senioritas seseorang jika kamu memahami bahwa di balik keseniorannya, ada proses yang amat panjang dan tidak gampang. Sedang dirimu belum tentu mampu menempuh perjalanan yang sama. Jadi, setop kebanyakan gaya, ya!

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Senioritas Marak Terjadi, Patut Dihindari!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya