5 Anggapan Keliru tentang Orang yang Bekerja dari Rumah

Jangan diremehkan, hargai pilihan tiap orang

Bekerja di luar maupun di dalam rumah sebenarnya sama baiknya. Pun sekarang bekerja dari rumah kian banyak dipilih orang. Namun, pandangan yang kurang baik rupanya masih kerap diarahkan pada orang yang menghasilkan uang dari balik kenyamanan rumah.

Hal seperti itu mestinya tidak diteruskan. Bisa-bisa timbul jarak antara orang yang bekerja di luar rumah dengan orang yang WFH terus. Anggapan keliru seperti di bawah ini kudu diluruskan.

1. Jadi pilihan orang yang malas

5 Anggapan Keliru tentang Orang yang Bekerja dari Rumahilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kalau seseorang masih bekerja, dia gak bisa semudah itu disebut pemalas. Terlebih produktivitasnya selama bekerja dari rumah jelas. Bahkan mungkin ia punya prestasi khusus, seperti penulis yang karyanya menang lomba, penjual online yang laris manis, dan sebagainya.

Gak mungkin kan, pencapaian seperti di atas didapatkan hanya dengan berpangku tangan? Tetap ada kerja keras dan kedisiplinan di balik setiap keberhasilan. Sedang pemalas sulit sukses di mana pun ia bekerja.

2. Usaha minimal, hasil maksimal

5 Anggapan Keliru tentang Orang yang Bekerja dari Rumahilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ini tentu menjadi harapan semua orang yang bekerja. Akan tetapi, kenyataannya tidak pernah semudah itu. Mana ada sedikit usaha memberikan hasil yang berlimpah?

Kalau orang yang bekerja dari rumah ingin hasil yang maksimal, dia juga harus mau mengerahkan usaha terbaiknya. Kesan santai dari orang yang WFH terus sering kali hanya bayangan pekerja kantoran yang kurang tepat.

3. Gak bakal sesukses orang yang kerja di kantor

5 Anggapan Keliru tentang Orang yang Bekerja dari Rumahilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
dm-player

Arti kesuksesan setiap orang saja sudah berbeda-beda. Terlepas dari mereka bekerja di luar atau di rumah saja, keberhasilan menjadi kurang pas untuk dibanding-bandingkan. Kalaupun standar kesuksesannya sama, misalnya dari penghasilan, semua orang punya peluang.

Pendapatan yang besar tidak hanya bisa diperoleh dari menduduki posisi penting di kantor. Orang yang setiap hari bekerja dari rumah pun dapat memperolehnya. Kita tidak boleh saling meremehkan karena tiap orang bebas memilih pekerjaan dan standar kesuksesannya.

Baca Juga: 5 Tips Menyiapkan Diri untuk Bekerja, Fokus dan Gak Terbebani

4. Terpaksa dilakukan oleh perempuan yang harus mengurus anak

5 Anggapan Keliru tentang Orang yang Bekerja dari Rumahilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Sebagian orang yang bekerja dari rumah memang seorang ibu. Akan tetapi jelas gak semuanya, ya! Tak sedikit pria dan perempuan single yang memilih bekerja dari rumah.

Biasanya karena jenis pekerjaannya memang bisa dilakukan dari mana saja. Bahkan seorang ibu pun tidak melakukannya semata-mata karena terpaksa. Kesempatan bekerja dari rumah justru menjadi angin segar bagi mereka yang capek bekerja di luar.

5. Gaya hidupnya gak sehat

5 Anggapan Keliru tentang Orang yang Bekerja dari Rumahilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Soal gaya hidup kembali pada masing-masing orang. Beberapa orang justru memutuskan resign dan bekerja sepenuhnya dari rumah demi gaya hidup yang lebih sehat. Mereka tidak perlu dipaksa lembur, overeating saat bersama teman-teman di berbagai acara kantor, bisa rutin olahraga, dan sebagainya.

Namun, ada pula orang yang memang kesulitan menjaga gaya hidup setelah WFH terus. Jam istirahat menjadi kacau dan kesulitan mengendalikan keinginan makan selama bekerja. Orang yang mager parah gara-gara sepenuhnya bekerja dari rumah juga ada.

Baik bekerja dari rumah atau kantor, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu mencari nafkah. Tidak ada yang perlu merasa lebih unggul. Selama orang mengenal kebutuhan dan tujuannya dalam bekerja, keberhasilan yang diharapkan tetap dapat teraih.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Bekerja di Rumah Bisa Lebih Nyaman, Santai dan Aman! 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya