5 Cara Cegah Niatan Korupsi saat Ditempatkan di Bagian Keuangan

Pertama, kamu harus punya mental kaya!

Uang kantor tentu jumlahnya tak sedikit. Uang sebanyak itu selalu ada di depan mata kita. Bahkan kita menjadi satu-satunya orang yang tahu kode brankas, misalnya. 

Aliran uang masuk dan keluar hanya kita yang paling mengerti. Benar-benar godaan yang berat, bukan? Salah-salah, kamu bisa korupsi kalau tergoda. Namun sebesar apa pun godaannya, kita pasti mampu menghindarinya dengan lima cara berikut ini.

1. Selalu mengingat bahwa itu bukan uang kita

5 Cara Cegah Niatan Korupsi saat Ditempatkan di Bagian Keuanganilustrasi memegang banyak uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Hanya karena kita punya akses yang amat mudah ke uang kantor dan mendapatkan kepercayaan yang begitu besar dari atasan, status uang itu tidak berubah, lho. Uang tersebut tak lantas menjadi milik kita.

Oleh karena itu, apa pun alasannya, menggunakan uang kantor untuk keperluan pribadi adalah kesalahan besar. Kita hanya diberi kepercayaan untuk menjaga dan mengatur penggunaannya terkait keperluan kantor, bukan buat diri sendiri.

2. Pahami konsekuensi terberat dari perbuatan korupsi

5 Cara Cegah Niatan Korupsi saat Ditempatkan di Bagian Keuanganilustrasi pria dipenjara (pexels.com/RODNAE Productions)

Tidak ada orang yang dapat menyembunyikan bangkai. Hari pertama, barangkali masih aman. Hari kedua, bau busuknya mulai menyebar ke mana-mana. Hari ketiga, orang-orang tak tahan lagi dan mencari sumbernya sampai ketemu.

Dan ketika perbuatan korupsi kita terbongkar, kita akan menanggung konsekuensi berlapis-lapis. Pertama, kita diberhentikan dari pekerjaan. Kedua, kita berhadapan dengan jeratan hukum. 

Ketiga, kita selamanya tidak dipercayai lagi oleh orang lain. Keempat, hukuman di alam setelah kematian apabila kita tidak sungguh-sungguh menyesali perbuatan tersebut. Apakah uang yang dikorupsi sebanding dengan seluruh konsekuensi itu?

3. Kalau butuh uang lebih, cari saja pinjaman tanpa bunga atau kerja sampingan

5 Cara Cegah Niatan Korupsi saat Ditempatkan di Bagian Keuanganilustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
dm-player

Tak dimungkiri kadang ada saja keperluan yang mendesak selagi penghasilan kita sudah habis untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok. Akan tetapi, ini sama sekali bukan alasan untuk mendadak korupsi.

Kita harus memutar otak dan sama sekali tak memikirkan opsi buat korupsi uang kantor. Bila keperluannya tak dapat ditunda lagi; cara paling cepat adalah meminjam pada teman, tetangga, atau saudara yang tanpa bunga agar tak mencekik leher.

Namun jika masih ada waktu untuk berusaha mencari uang dari keringat sendiri, lebih baik kita bekerja sampingan. Misalnya, ngojek sepulang kantor. Tentu kita menjadi lebih capek dari biasanya. Akan tetapi, inilah cara yang paling aman. 

Baca Juga: Survei Indikator: Responden Nilai Pemberantasan Korupsi RI Buruk

4. Yakinkan diri bahwa kita sudah kaya

5 Cara Cegah Niatan Korupsi saat Ditempatkan di Bagian Keuanganilustrasi karyawan bagian keuangan (pexels.com/Yan Krukov)

Merasa sudah kaya bukanlah tentang berapa banyak harta benda yang kita miliki. Ini tentang perasaan cukup dengan apa pun yang dipunyai. Orang bisa saja punya harta banyak sekali, tetapi mentalnya masih mental 'miskin'.

Seakan-akan harta yang dimilikinya masih kurang, terlalu mencemaskan masa depannya sendiri dan keluarganya, sehingga muncullah sifat serakah. Sifat inilah yang harus kita hindari dengan meyakini bahwa kita telah cukup kaya.

5. Mengembalikan uang yang dikorupsi tak memulihkan nama baik kita

5 Cara Cegah Niatan Korupsi saat Ditempatkan di Bagian Keuanganilustrasi pria memegang uang (pexels.com/Aukid phumsirichat)

Noda di pakaian saja tak semuanya mampu dibersihkan. Apalagi citra buruk yang kita bangun sendiri dengan melakukan korupsi. Walaupun setelah perbuatan terbongkar kita mengembalikan uang tersebut, reputasi kita telanjur hancur.

Mau menyesal seperti apa pun, kita tidak dapat memaksa orang lain untuk kembali menghormati dan memercayai kita. Julukan 'koruptor' akan selamanya melekat pada diri kita. Bahkan seluruh keluarga kita bakal kena getahnya. 

Kalau kita bisa berpikir sampai sejauh ini, gak ada lagi tuh, alasan melakukan korupsi demi membahagiakan keluarga. Alasan seperti itu hanyalah ilusi. Kenyataannya, kita justru sedang menyengsarakan mereka. Yuk, sama-sama kita hindari perbuatan tercela ini.

Baca Juga: 3 Cara Agar Korupsi Tak Jadi Budaya Menurut Mahfud MD

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya