5 Sebab Rajin Mencatat Pengeluaran Tak Jamin Amankan Kocekmu

#IDNTimesLife Masih banyak langkah berikutnya

Mencatat pengeluaran memang menjadi cara untuk mengetahui ke mana saja uangmu mengalir. Kamu yang kerap mendapati dompetmu tiba-tiba kosong atau saldo di rekening gak bisa ditarik lagi wajib belajar mencatat pengeluaran.

Hanya saja, kurang tepat apabila kamu mengandalkan cara ini untuk membuat keuanganmu lebih sehat. Mengapa? Yuk, cari tahu jawabannya dengan menyimak ulasan berikut ini.

1. Selama keran tak ditutup, air terus mengalir

5 Sebab Rajin Mencatat Pengeluaran Tak Jamin Amankan Kocekmuilustrasi pusing berpikir (pexels.com/Thirdman)

Ini adalah perumpamaan yang menggambarkan bahwa mencatat pengeluaran barulah langkah pertama dalam upaya menyehatkan keuanganmu. Setelah kamu mendapati pengeluaranmu membengkak, lalu apa?

Jika kamu tidak melakukan apa-apa sebagai tindak lanjutnya, di bulan-bulan berikutnya pun hal yang sama akan kembali terjadi. Kamu harus memiliki komitmen yang kuat untuk menghentikan belanja yang tidak penting.

2. Mencatat terlalu detail justru memboroskan waktu dan energimu

5 Sebab Rajin Mencatat Pengeluaran Tak Jamin Amankan Kocekmuilustrasi pria mencatat (pexels.com/MART PRODUCTION)

Banyaknya saran untuk mencatat pengeluaran justru dapat membuatmu cenderung terobsesi buat menemukan pengeluaran sekecil apa pun. Ongkos parkir di depan minimarket jangan sampai lupa dicatat.

Begitu juga sekadar memberi pada peminta-minta dalam perjalanan menuju kantor, misalnya. Bila ada yang terlewatkan untuk dicatat, kamu akan panik karena merasa telah melakukan kesalahan besar yang bisa membahayakan keuanganmu.

Tahukah kamu apa akibatnya kalau begini? Kamu menggunakan terlalu banyak waktu dan energi untuk sesuatu yang sebenarnya gak penting-penting amat. Konsentrasimu pada pekerjaan justru dapat menurun, lho. Padahal, itulah sumber penghasilanmu.

Baca Juga: 5 Tips Berbagi Pengeluaran dengan Pasangan biar Gak Berantem

3. Terkadang muncul asumsi, "Ah, masih aman kayaknya."

5 Sebab Rajin Mencatat Pengeluaran Tak Jamin Amankan Kocekmuilustrasi pria menghitung (pexels.com/RODNAE Productions)

Di akhir minggu ketiga misalnya, kamu mendapati pengeluaran masih lebih kecil daripada penghasilanmu. Jika ditambah dengan pengeluaran rutin seminggu lagi sampai tiba tanggal gajian, masih ada sisa 1 juta rupiah.

dm-player

Di sini godaan mulai muncul. Kamu jadi ingin berbelanja dengan asumsi bila kamu berbelanja Rp500 ribu saja, masih ada Rp500 ribu lagi untuk disisihkan.

Kamu mengabaikan kemungkinan kebutuhan tak terduga selama seminggu ke depan atau kalau-kalau tanggal gajianmu diundur. Belum lagi jika sekali berbelanja, kamu sukar berhenti.

Pikirmu, "Belanja lagi Rp200 ribu, deh. Masih sisa Rp300 ribu inih. Mumpung ada promo juga." Terus seperti itu sampai di akhir bulan kamu tak menyisakan satu rupiah pun bahkan mungkin nombok!

4. Mungkin kamu lebih butuh tambahan penghasilan daripada catatan pengeluaran

5 Sebab Rajin Mencatat Pengeluaran Tak Jamin Amankan Kocekmuilustrasi pria berpikir (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tidak berarti mencatat pengeluaran gak diperlukan. Akan tetapi, bagaimana kalau penghasilanmu memang terlalu kecil? Kamu gak mungkin asal menutup keran untuk kebutuhan-kebutuhan pokok, kan?

Ini artinya, prioritasmu ialah mencari tambahan penghasilan. Bukan terus mencatat pengeluaran dan memikirkan pos mana lagi yang bisa ditekan bahkan ditiadakan. 

Begitu kamu sadar penghasilanmu memang minim, tinggalkan catatan itu dan carilah kesempatan mendapatkan penghasilan lebih. Ini langkah yang paling jitu untuk mengatasi masalah keuanganmu.

5. Jika mampu mengendalikan diri, tak perlu lagi mencatat pengeluaran

5 Sebab Rajin Mencatat Pengeluaran Tak Jamin Amankan Kocekmuilustrasi pasangan dan catatan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pengendalian diri menjadi poin terpenting dalam pengelolaan keuangan. Kegiatan mencatat pengeluaran hanyalah suatu cara untuk membantumu belajar mengendalikan diri. 

Apabila kamu sudah tahu cara menggunakan uangmu dengan bijaksana, kamu tak perlu lagi repot-repot mencatat setiap pengeluaranmu. Isi dompet dan saldo rekeningmu tetap aman, tanpa kamu harus mencet-mencet kalkulator mulu buat ngecek total pengeluaran.

Beberapa orang bahkan tak berhasil dengan metode mencatat pengeluaran. Makin mereka berusaha mencatat sedetail mungkin; mereka hanya makin frustrasi, merasa gagal, lalu melampiaskannya dengan berbelanja lebih banyak lagi.

Oleh karena itu, kalau kamu termasuk yang merasa gak cocok dengan metode mencatat pengeluaran, jangan memaksakan diri. Kamu mungkin hanya perlu mencobanya untuk dua bulan agar tahu letak kebocoran anggaranmu.

Selanjutnya, belajarlah mengendalikan diri dengan membangun kesadaranmu tentang pemasukan versus pengeluaran serta kebutuhan versus keinginan. Terserah bagaimana caramu mempraktikkannya, prinsipnya ialah pengeluaran harus lebih kecil daripada pemasukan dan tidak semua keinginan perlu dipenuhi.

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Pengeluaran Lebih Besar daripada Pemasukan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya