5 Alasan Perlu Rutin Submit Artikel meski Banyak yang Pending

Jangan menyerah, stok artikelmu perlu ditambah

Sudah ada berapa judul artikel di kolom pending? Apakah banyaknya artikel yang berstatus pending bikin kamu gak bersemangat lagi buat submit karya baru? Jangan begitu, dong. Kamu harus tetap semangat untuk rutin submit artikel dan menghasilkan tulisan-tulisan baru.

Biarkan artikel-artikel yang masih awet di kolom pending sampai editor memutuskannya dapat terbit atau tidak. Sementara itu, tetaplah mencari bahan artikel, menulis, dan mengirimkannya kembali. Ada lima alasan penting mengapa kamu kudu rutin submit artikel walau banyak yang pending.

1. Kamu bakal kelimpungan kalau tiba-tiba banyak artikelmu terbit dan stokmu jadi kosong

5 Alasan Perlu Rutin Submit Artikel meski Banyak yang Pendingilustrasi mengetik (pexels.com/Yan Krukov)

Banyaknya artikel yang terbit pada suatu hari tentunya bikin kamu senang sekali. Akhirnya, judul-judul artikel yang sudah berhari-hari berstatus pending berubah dengan manis. Namun di sisi lain, kolom pending-mu jadi nyaris kosong lantaran kamu berhenti mengirimkan artikel baru.

Sekarang kamu baru akan membuat dan mengirimkannya lagi. Cara seperti ini sebenarnya terbilang telat bagi seorang pekerja lepas. Walau jika artikel barumu nanti bagus pasti bakal terbit juga, stok artikelmu yang kosong beberapa hari telah mengurangi penghasilan yang dapat diperoleh. 

Seandainya kamu tetap rutin submit karya baru sekalipun kolom pending-mu penuh, bisa setiap hari ada judul yang diterbitkan. Artinya, penghasilanmu dari menulis artikel juga terus mengalir, gak tersendat-sendat.

2. Cuma menunggu artikel terbit tentu bikin kamu bad mood

5 Alasan Perlu Rutin Submit Artikel meski Banyak yang Pendingilustrasi penulis (pexels.com/Darina Belonogova)

Pekerjaan paling membosankan di dunia ini adalah menunggu. Awalnya, menunggu artikel-artikelmu terbit dapat menjadi waktu istirahat untukmu. Akan tetapi, lama-kelamaan kamu sudah tidak bisa lagi menikmati waktu istirahat itu.

Kamu justru bakal cemas sebab yang dinantikan tak kunjung terjadi. Bila dirimu masih saja sekadar menunggu, penantian tanpa kejelasan waktu ini bisa bikin kamu kesal. Baik kesal pada editor, penulis lain yang artikelnya diterbitkan, bahkan terhadap diri sendiri karena merasa gagal menulis artikel yang menarik.

Padahal, artikelmu masih berpeluang terbit, lho. Namun kamu sudah terlebih dahulu overthinking. Sama-sama menunggu kabar baik, suasana hatimu akan lebih positif kalau produktivitasmu tetap terjaga.

3. Saat artikelmu banyak yang pending, kamu dapat lebih kreatif

dm-player
5 Alasan Perlu Rutin Submit Artikel meski Banyak yang Pendingilustrasi mengetik (pexels.com/Vlada Karpovich)

Kenapa bisa begini? Sebab ketika artikelmu cepat terbit, kadang kamu malah berpikir untuk membuat artikel serupa lagi. Akibatnya, bukannya menarik, kamu terkesan mengulang-ulang tulisan yang sama. 

Sementara itu, banyaknya artikel pending seakan-akan memaksamu agar berpikir lebih kreatif lagi. Kamu dituntut buat menemukan tema yang berbeda dari artikel-artikel di kolom pending. Harapannya, bila artikelmu bervariasi, peluang dilirik editor jadi lebih tinggi.

Baca Juga: 6 Tips Menulis buat Pemula dari Boy Candra, Jangan Pakai Diksi Ribet!

4. Terus menambah stok artikel memperbesar peluang terbit dan penghasilanmu

5 Alasan Perlu Rutin Submit Artikel meski Banyak yang Pendingilustrasi mengetik (pexels.com/Ola Dapo)

Semua penulis pasti pernah mengalami penolakan naskah. Namun apabila kamu punya lebih banyak stok artikel, kesempatan buat tulisanmu terbit menjadi lebih besar. Artikelmu seperti kupon yang memenuhi kotak undian.

Meski tentu saja, terpilihnya artikelmu untuk diterbitkan berdasarkan penilaian tertentu, bukan sekadar untung-untungan. Nah, yang kerap tidak kamu sadari ialah seiring dengan semangatmu buat terus menulis dan submit artikel, tulisanmu pasti menjadi lebih rapi dan berisi. Artikel begini tentunya berpeluang sangat besar buat terbit. Tinggal tunggu jadwal terbitnya saja.

5. Ini cuma ujian kecil untuk kamu membuktikan besarnya rasa cintamu pada dunia menulis

5 Alasan Perlu Rutin Submit Artikel meski Banyak yang Pendingilustrasi penulis (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Katamu, kamu mencintai dunia menulis. Namun, kenapa artikel pending saja bikin dirimu ingin berhenti? Ingat bahwa cinta perlu pembuktian. Biarkan saja artikel-artikel yang masih pending. Sudah bukan tugasmu lagi untuk memikirkannya. Ada sejumlah editor berkompeten yang bakal mengambil keputusan atas artikel-artikel tersebut.

Tugasmu sebagai penulis tentunya kembali menghasilkan karya tulis dan mengirimkannya. Cara kerja yang sama akan terus berulang. Penulis bertugas menulis, sedangkan editor melakukan seleksi atas artikel-artikel yang masuk dan membuatnya lebih rapi lagi.

Kalau 10 artikel pending menurutmu sudah terlalu banyak dan bikin kamu menyerah, jangan salah. Pasti gak sedikit juga penulis yang jumlah artikel pending-nya jauh lebih banyak. Tak terkecuali penulis yang artikelnya seperti terbit terus. Kamu cuma tidak tahu kegigihan mereka di balik puluhan artikel yang pending bahkan gak lolos seleksi. 

Baca Juga: Banyak Makna Hidup, 5 Tips Menulis Artikel Life dari Film!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya