5 Sudut Pandang yang Kurang Tepat soal Gaji, Coba Diubah, Yuk!

#IDNTimesLife Gaji itu hal sensitif dan privacy

Topik keuangan memang selalu sensitif, ya? Apalagi jika menyangkut keuangan orang lain. Itu sebabnya, kamu harus sangat berhati-hati ketika membicarakannya. 

Termasuk, mengenai gaji. Sebelum membicarakan gaji dengan siapapun, pastikan kamu tidak memiliki sudut pandang yang sempit tentang gaji. Seperti apa pandangan yang kurang tepat soal gaji? Simak ulasan di bawah ini.

1. Tidak punya gaji, tidak bisa hidup

5 Sudut Pandang yang Kurang Tepat soal Gaji, Coba Diubah, Yuk!ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/shvets-production)

Semua orang yang bekerja pasti memiliki penghasilan. Akan tetapi, tidak semuanya memperoleh gaji. Gaji hanyalah salah satu bentuk penghasilan.

Gaji didapatkan pekerja dengan besaran dan waktu pemberian yang cenderung tetap, seperti sebulan sekali. Sementara itu, masih ada royalti dan honorarium yang biasa diperoleh penulis buku, pencipta lagu, dan pekerja lepas lainnya.

Bahkan penghasilan seorang pedagang dan petani tidak disebut dengan gaji, honorarium, atau royalti. Jadi, tanpa gaji pun, orang masih bisa makan enak. Jangan belum apa-apa, kamu sudah bikin orang lain tersinggung, ya!

2. Gaji yang kecil membuat orang gak bisa bersenang-senang

5 Sudut Pandang yang Kurang Tepat soal Gaji, Coba Diubah, Yuk!ilustrasi bekerja (pexels.com/tim-douglas)

Ini hanya akan terjadi jika kamu mengartikan semua kesenangan harus dibeli dengan harga tinggi. Padahal, banyak orang dapat bersenang-senang dengan biaya murah, tanpa biaya sama sekali, bahkan menghasilkan uang.

Contoh, menyalurkan hobi memelihara ikan hias sekalian menjualnya. Selain itu, berkumpul dan bercanda bersama keluarga di rumah bagi sebagian orang juga menjadi sumber rasa senang yang tak tergantikan oleh apa pun yang dapat dibeli dengan uang.

Baca Juga: 5 Tips Hidup Berkecukupan meskipun Gaji Masih Pas-pasan

3. Cuma fokus pada besar gaji, mengabaikan daerah tinggal dan kebutuhan setiap orang yang berbeda

dm-player
5 Sudut Pandang yang Kurang Tepat soal Gaji, Coba Diubah, Yuk!ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/gabby-k)

Cara pandang seperti ini bakal membuatmu suka memvonis orang yang bergaji lebih kecil darimu pasti hidupnya sengsara. Padahal, kalian tinggal di daerah yang berbeda dan dengan kebutuhan yang tidak sama.

Contoh, gaji 2,5 juta sebulan untuk hidup di kota besar mungkin terasa tidak masuk akal. Terlebih dengan banyaknya tanggunganmu. 

Namun di daerah lain, gaji yang sama sudah mampu membuatmu hidup mapan. Apalagi kalau kamu cuma perlu menghidupi diri sendiri dan memang tipe orang yang suka hidup sederhana.

4. Seharusnya semua orang mengejar pekerjaan bergaji besar

5 Sudut Pandang yang Kurang Tepat soal Gaji, Coba Diubah, Yuk!ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/olly)

Pandangan seperti ini membuatmu gemar meributkan pilihan hidup orang lain. Mereka tahu ada pekerjaan lain yang menawarkan gaji lebih tinggi, tetapi mereka tetap memilih pekerjaan dengan gaji di bawahnya.

Boleh saja besaran gaji menjadi pertimbangan utamamu saat mencari pekerjaan. Akan tetapi hargai juga dong, orang-orang yang tetap mempertimbangkan passion mereka di samping perkara gaji.

5. Orang yang bergaji besar lebih berkontribusi pada kehidupan

5 Sudut Pandang yang Kurang Tepat soal Gaji, Coba Diubah, Yuk!ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/liza-summer)

Bahkan jika kamu taat membayar pajak dengan nilai yang fantastis, jangan mengecilkan kontribusi orang lain. Sebab pada dasarnya, semua orang punya kesempatan berkontribusi pada kehidupan.

Banyak kok, orang yang tak perlu menunggu punya gaji besar untuk mengasuh anak-anak telantar, memberikan pendidikan gratis, membuka taman bacaan, dan sebagainya.

Setelah kamu membaca artikel ini, masihkah kamu merasa bangga berlebihan pada gajimu? Bangga boleh, bersyukur wajib. Namun luaskan cara pandangmu supaya kamu gak gampang meremehkan orang lain, ya!

Baca Juga: 5 Tips Atur Keuangan untuk Anak Kos, Anti Ngeluh!  

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya