5 Tanda Penurunan Semangat Kerja pada Anak Buah, Jangan Diam Saja!

Sebagai pemimpin, kamu kudu gerak cepat

Menjadi seorang pemimpin tak hanya menuntut tanggung jawab yang besar. Kamu juga harus memiliki kepekaan yang tinggi akan kondisi anak buahmu. Salah satunya terkait penurunan semangat mereka dalam bekerja.

Ketidakpekaanmu dapat membuat kamu terlambat mengambil tindakan sampai terjadi berbagai masalah dalam pekerjaan. Cepat bantu mereka memulihkan kembali semangat kerjanya apabila lima tanda berikut ini telah muncul.

1. Mengiyakan perintah, tetapi tidak melaksanakannya

5 Tanda Penurunan Semangat Kerja pada Anak Buah, Jangan Diam Saja!ilustrasi pemimpin dan anak buah (pexels.com/RODNAE Productions)

Ketika kamu memerintah anak buah untuk mengerjakan ini itu, dia berkata, "Oke, Bos". Akan tetapi saat kamu memeriksa kembali beberapa jam atau bahkan berhari-hari setelahnya, instruksi tersebut belum juga dilaksanakannya.

Masalahnya, ini tidak hanya terjadi satu kali. Dia juga tak sedang sibuk oleh tugas yang lain sehingga gak ada alasan untuknya menunda pengerjaan perintahmu. Tak perlu ragu untuk menanyakan padanya tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Jika ia tak mau langsung terbuka, jelaskan padanya bahwa setiap perintah penting untuk selekasnya dilaksanakan. Pengabaian seperti itu dapat berakibat fatal bagi kalian semua. 

2. Kerap datang terlambat

5 Tanda Penurunan Semangat Kerja pada Anak Buah, Jangan Diam Saja!ilustrasi mengawasi anak buah (pexels.com/Kindel Media)

Anak buah yang sesekali terlambat tentu dapat dimaklumi. Kendala dalam perjalanan ke kantor memang tak selalu dapat diantisipasi. Namun kalau keterlambatan telah sering terjadi, berarti ada masalah yang lebih serius.

Penjelasannya, orang dengan semangat kerja yang tinggi bakal melakukan apa pun demi tidak telat tiba di kantor. Sebaliknya bila anak buahmu seperti membiarkan saja keterlambatan terjadi berulang kali, dia pasti sudah setengah hati dalam bekerja.

Baca Juga: 7 Sikap Ini Hanya Akan Ditunjukkan oleh Pemimpin Sejati

3. Mengabaikan deadline tugas-tugas

5 Tanda Penurunan Semangat Kerja pada Anak Buah, Jangan Diam Saja!ilustrasi pemimpin dan anak buah (pexels.com/Mikhail Nilov)
dm-player

Anak buahmu bukannya tidak tahu atau lupa akan deadline sejumlah tugas. Dia memang bersikap tidak peduli. Ini tampak dari tiadanya raut bersalah ketika kamu menegurnya atas pekerjaan yang tak beres sesuai tenggatnya.

Dengan sikapnya yang masa bodoh begini, sebagai pemimpin kamu wajib tegas. Tanyakan padanya apakah dia masih ingin bekerja di situ atau tidak. Kamu tidak perlu membuang-buang uang untuk membayar orang yang tidak serius dalam bekerja.

4. Pasif saat dimintai pendapat

5 Tanda Penurunan Semangat Kerja pada Anak Buah, Jangan Diam Saja!ilustrasi waktunya meeting (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ada dua tipe anak buah dalam sebuah meeting. Pertama, tipe yang memang tak pernah berpendapat dan hanya mengikuti pendapat mayoritas. Kedua, tadinya aktif berpendapat tetapi sekarang tidak lagi.

Untuk anak buah tipe pertama, masalahnya terletak pada kurangnya keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Dia perlu lebih didorong dan bila tidak bisa, yang penting dia tetap kooperatif dan maksimal dalam mengikuti setiap keputusan yang dibuat.

Sementara itu, penurunan semangat dalam bekerja menjadi inti masalah dari anak buah yang tak lagi aktif berpendapat. Jika penyebab dari penurunan semangat ini dapat diatasi, semangat kerjanya juga akan kembali dan suaranya dalam meeting terdengar lagi.

5. Sering membolos atau minta izin tidak bekerja

5 Tanda Penurunan Semangat Kerja pada Anak Buah, Jangan Diam Saja!ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Thirdman)

Sikap yang lebih berani perlu kamu ambil jika anak buahmu telah kerap membolos atau mengajukan izin tidak bekerja berkali-kali dalam sebulan. Padahal, dia tidak sakit melainkan hanya mengurus keperluan-keperluannya sendiri.

Setelah anak buahmu mendapatkan upah yang sesuai, kewajibannya adalah bekerja dengan sebaik mungkin. Oleh sebab itu, kesukaan membolos serta mengajukan izin tidak bekerja ini tak boleh dibiarkan.

Meski kamu tetap perlu mencoba membangkitkan semangat kerjanya, kamu tidak bisa berharap banyak padanya. Anak buah yang telah sampai pada level ini biasanya hanya akan berujung resign atau kamulah yang mau tidak mau harus memberhentikannya.

Untuk mengatasi penurunan semangat kerja anak buah, kamu memang tidak dapat melakukannya sendirian. Dia pun kudu mampu memotivasi diri sendiri. Ajaklah dia bicara tentang apa yang bisa kalian lakukan bersama-sama agar semangat kerjanya pulih.

Baca Juga: 5 Pengingat saat Ada Hasutan untuk Resign, Jangan Termakan!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya