5 Tips agar Tak Berselisih Soal Pilihan Hidup dengan Orang Lain
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Jeff Vinluan)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang pasti punya alasan di balik pilihan hidupnya. Ketika kita mendiskusikannya dengan teman-teman yang memiliki kesamaan pilihan hidup, ini tak akan jadi masalah. Namun, saat kita membahasnya dengan orang lain yang pilihan hidupnya begitu berbeda, sedikit kurang hati-hati malah terjadi perselisihan.
Untuk bisa tetap nyaman berhadapan dengan berbagai pilihan hidup, kita mesti bersikap dewasa. Bukan hanya tentang apa yang kita pilih, melainkan juga menghargai pilihan hidup lawan bicara. Ketersinggungan orang lain dapat dihindari jika kita memperhatikan lima poin berikut.
1. Pilihan hidup orang lain jangan dibandingkan dengan pilihan kita
ilustrasi percakapan (pexels.com/Fernando Gomez Cortes)Sampai kapan pun, bias dalam memandang pilihan hidup akan tetap terjadi. Kita cenderung melihat pilihan hidup sendiri lebih baik daripada pilihan hidup orang lain. Itulah alasan kita memilihnya, kan?
Maka dari itu, pembandingan antara pilihan-pilihan yang ada sebaiknya dilakukan dalam hati saja. Ini urusan internal kita. Jangan kita telah memutuskan suatu pilihan lantas terus membandingkannya secara terbuka dengan pilihan hidup orang lain. Perkataan kita pasti akan berat sebelah dan tidak mengenakkan bagi orang dengan pilihan yang gak sama.
2. Harus mampu melihat sisi positif dari pilihan hidup yang berbeda
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Kampus Production)Hanya karena kita tidak memilih pilihan hidup yang sama dengan orang lain, bukan artinya pilihan itu sama sekali tak ada sisi positifnya. Inilah yang harus mampu kita temukan sebelum berani membicarakannya dengan orang lain.
Jika kita bisa melihat sisi positif dan negatif dari berbagai pilihan hidup secara seimbang, lawan bicara akan tetap nyaman, kok. Bahkan diskusi tentang perbedaan pilihan hidup dapat memberi wawasan baru bagi kita maupun orang lain.
3. Lebih baik diam daripada mengomentari pilihan hidup orang lain dengan tidak bijaksana
ilustrasi percakapan (pexels.com/Ketut Subiyanto)Editor’s picks
Diam tidak berarti kita menyetujui sesuatu. Hanya saja, dalam mengungkapkan ketidaksetujuan atau perspektif yang berbeda juga diperlukan kehati-hatian. Kita mesti memilah dulu mana yang perlu dikatakan dan mana yang tidak.
Juga lebih sabar dalam mencari kata-kata yang tepat buat mengungkapkan suatu maksud. Terkadang, dorongan emosi membuat komentar kita tentang pilihan hidup orang lain terdengar merendahkan. Kalau telanjur dikatakan, nanti kita repot mesti minta maaf pada teman-teman yang tersinggung.
Baca Juga: 5 Tips Membangun Personal Branding, Bermanfaat untuk Karier Kamu Lho!
4. Sadari jika kita mungkin punya trauma yang memengaruhi pilihan saat ini
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Jordan Rushton)Contohnya, kita memilih untuk tidak menikah karena punya trauma besar terkait rumah tangga orangtua. Pengaruh rasa trauma ini terhadap pilihan hidup yang diambil harus sangat disadari. Tujuannya, biar kita juga mengerti bahwa tidak semua orang mengalami trauma serupa.
Dengan begitu, kita terhindar dari sikap mencela teman-teman yang menyegerakan pernikahan setelah merasa cocok dengan seseorang. Apabila rasa trauma itu disangkal, kita akan bersikap seakan-akan orang lain juga harus berpikir seribu kali saat hendak menikah.
5. Ingat bahwa kita semua menjalani pilihan hidup sendiri-sendiri
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Yunus Tuğ)Sebesar apa pun perbedaan antara pilihan hidup kita dengan orang lain, jangan lupa bahwa akhirnya kita jalan sendiri-sendiri. Meski pilihan hidup orang lain terasa gak cocok buat kita, toh kita memang gak akan melakukannya. Hindari merasa bahwa kita sedang dipengaruhi untuk menjalani sesuatu yang sama dengan orang lain.
Bila itu terjadi, kita bakal bersikap terlalu defensif. Sampai tanpa sadar kita malah menyerang orang dengan pilihan hidup yang lain. Suasana pun menjadi panas dan perdebatan menjalar ke mana-mana.
Orang dapat amat tersinggung ketika merasa pilihan hidupnya diremehkan. Oleh sebab itu, walaupun kita sangat puas dengan pilihan hidup sendiri, jaga diri biar gak terkesan mencela pilihan hidup orang lain. Mari bersikap tenang dan jangan menyerang.
Baca Juga: 5 Tips untuk Perempuan Karier, Tetap Jadi Ibu Rumah Tangga yang Hebat
Marliana Kuswanti
Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
