5 Tips Mengkritik Teman Seprofesi agar Tak Jadi Masalah Pribadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua orang membutuhkan kritik agar dapat memperbaiki diri. Terutama dalam kaitannya dengan pekerjaan. Kritik dari teman seprofesi pantas diandalkan buat memperbaiki kinerja atau menghindarkan seseorang dari pengambilan kebijakan yang keliru.
Teman seprofesi sangat memahami bidang yang mereka geluti. Akan tetapi, pemahaman ini juga dapat membuat kritik yang disampaikan terasa amat tajam sampai-sampai melukai perasaan.
Daripada niatmu mengkritik malah berujung persoalan pribadi dengan teman, pastikan kamu tahu tipsnya. Dengan begitu, gak bakal ada masalah pribadi yang muncul.
1. Jangan meremehkan kemampuan dan pengalamannya
Hanya karena kamu melihat ada yang keliru dalam hasil kerja atau arahan yang diberikannya, bukan berarti ia sebodoh itu. Mungkin dia punya pertimbangan lain yang belum kamu mengerti. Tugas yang dihadapinya juga tak semudah yang kamu kira.
Terlepas dari siapa yang lebih senior di antara kalian, yang pasti saat ini ia tak dalam posisi nol pengalaman dan kemampuan kerja. Hargailah itu supaya kritikmu tidak seperti hendak menyetirnya untuk begini begitu.
2. Sampaikan kritik saat berdua saja dengannya
Dalam rapat, tentu saja kamu perlu menyampaikan gagasan dan kritik secara terbuka menyangkut pekerjaan. Akan tetapi, kalau masih ada hal lain yang perlu kamu kritik terkait seseorang, hindari melakukannya di depan orang banyak.
Sebab, kritikan teman seprofesi akan lebih dianggap kebenaran oleh orang-orang. Bila kamu suka mengkritiknya di depan banyak orang, dia bakal malu berat. Orang-orang pun bisa berpikir dia memang payah dan kemampuannya berada di bawahmu.
Baca Juga: 5 Bedanya Kerja Keras vs Kerja Cerdas, Lebih Efektif Mana?
3. Jangan mempersoalkan hal-hal yang tidak esensial
Editor’s picks
Jika menuruti keinginanmu buat mengkritik, pasti ada saja yang bisa kamu soroti dari diri dan semua yang dilakukannya. Namun, pilihlah hal-hal yang esensial saja untuk dikritik. Ini semata-mata demi kelancaran pekerjaan bersama.
Sejauh apa yang dilakukannya tidak melanggar etika profesi atau berpotensi mengganggu jalannya pekerjaan, tahanlah diri dari keinginan mengkritik. Jangan sampai kamu lebih dicap sebagai bawel ketimbang mengkritik demi kebaikan.
4. Hindari memaksanya mengikuti cara kerja dan pandanganmu
Kalian sama-sama dua orang yang profesional. Kamu tidak boleh meragukannya, demikian juga sebaliknya. Wajar apabila cara kerja serta pandangan kalian tak sama persis.
Baik kamu maupun dia berhak mempertahankan cara kerja serta pandangan masing-masing selama hasilnya tetap baik. Sekalipun dalam tim kamu berkedudukan sebagai pemimpin, hindarilah sikap yang terlalu kaku dan ingin dirimu selalu diikuti.
5. Cegah munculnya keinginan terlihat lebih unggul darinya
Niatmu memengaruhi penerimaan orang lain atas kritik yang disampaikan. Apabila sejak awal kamu sudah ingin terlihat lebih pintar atau berpengalaman daripada dia, cara penyampaian kritikmu pasti buruk.
Tujuanmu dalam mengkritik bukan lagi untuk perbaikan hasil kerja, tetapi mempermalukannya, menurunkan kepercayaan dirinya, dan mencari rasa kagum orang lain terhadapmu. Jangan seperti itu, ya!
Sebagai teman seprofesi, kritikmu tentu dibutuhkan. Kamu bukan orang awam yang mudah gagal paham dan salah fokus ketika mengkritik. Buktikan itu benar dengan menerapkan kelima tips di atas, ya.
Baca Juga: 5 Ciri Rekan Kerja Pasif Agresif, Lingkungan Kerja Jadi Toxic
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.