Fakta Tragedi Great Resignation, Era Pengunduran Diri Besar-besaran

Ditemukan lewat survei yang dilakukan oleh Robert Walters

Perusahaan perekrutan profesional, Robert Walters, meluncurkan “The Great Resignation Reality Check”. Ini merupakan survei mengenai kondisi dan preferensi tenaga kerja profesional di era ‘Great Resignation’ atau “Pengunduran Diri Besar-Besaran” yang timbul pasca pandemik COVID-19.

Dalam laporannya, Robert Walters menyurvei 2.600 lebih tenaga kerja profesional dari 1.100 lebih perusahaan di enam negara, yaitu Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Indonesia, dan Vietnam. Mari intip informasi lengkap laporan tersebut lewat ulasan berikut.

1. Gelombang pengunduran diri ini gak terlalu masif terjadi di Asia Tenggara

Fakta Tragedi Great Resignation, Era Pengunduran Diri Besar-besaranilustrasi orang resign (dok. Roberts Walters)

Menurut laporan dalam “The Great Resignation Reality Check”, gelombang "Pengunduran Diri Besar-Besaran" ini gak terlalu masif terjadi di Asia Tenggara. Para tenaga kerja profesional terbukti dapat lebih menghargai stabilitas pekerjaan, khususnya di era yang tidak pasti pasca pandemik seperti saat ini.

Tercatat, ada lebih dari setengah tenaga kerja profesional (59 persen responden) menunjukkan bahwa mereka gak nyaman untuk berhenti tanpa memperoleh pekerjaan baru. Selain itu, 81 persen dari mereka yang telah berpikir untuk mengundurkan diri pun, bersedia berubah pikiran jika dalam kondisi yang memungkinkan. 

2. Sementara, mempekerjakan talenta baru sepertinya akan tetap menjadi sebuah tantangan utama

Fakta Tragedi Great Resignation, Era Pengunduran Diri Besar-besaranilustrasi Robert Walters (dok. Robert Walters)

Sementara, dari segi perusahaan di kawasan Asia Tenggara, kebutuhan untuk mempekerjakan talenta baru sepertinya akan tetap jadi sebuah tantangan utama. Salah satu temuan dalam survei menyebutkan, ada 65 persen perusahaan di Indonesia yang mengalami kesulitan untuk mempekerjakan talenta baru sejak tahun lalu.

Selain itu, ada perbedaan persepsi antara karyawan atas upaya-upaya retensi yang dilakukan perusahaan. Terhitung sebanyak 40 persen tenaga kerja profesional di kawasan Asia Tenggara mengakui bahwa mereka gak menyadari adanya “perubahan” yang dilakukan oleh perusahaan untuk melibatkan dan mengatasi kekhawatiran mereka akan situasi yang terjadi.

3. Belum menemukan adanya pekerjaan yang cocok, jadi alasan utama para pekerja gak melakukan pengunduran diri

Fakta Tragedi Great Resignation, Era Pengunduran Diri Besar-besaranIlustrasi tertekan sama kerjaan (pexels.com/Anthony Shkrab)
dm-player

Dilihat dari preferensi para tenaga kerja profesional di Indonesia, survei menyebutkan 77 persen tenaga kerja profesional di Indonesia mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. Sementara, 45 persen pekerja lainnya mengaku belum akan melakukannya.

Alasan utama yang menahan mereka, gak lain karena belum menemukan adanya pekerjaan yang cocok (56 persen responden). Selain itu, kurangnya peluang pekerjaan di bidang yang mereka tekuni, jadi alasan terkuat selanjutnya (23 persen responden) dan kekhawatiran akan keamanan status pekerjaan di perusahaan baru (21 persen responden). 

Baca Juga: 10 Inspirasi OOTD Liburan ala Artis Indonesia, Menarik Perhatian!

4. Selain itu, gaji juga menjadi faktor vital dalam mengubah keputusan

Fakta Tragedi Great Resignation, Era Pengunduran Diri Besar-besaranilustrasi memberikan uang (IDN TImes/Reza Iqbal)

Bagi karyawan yang sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, 80 persen dari mereka mengaku terbuka untuk berubah pikiran jika kondisinya tepat. Gaji menjadi faktor vital dalam mengubah keputusan tersebut.

Detail indikatornya, yakni kenaikan gaji (37 persen), perubahan tanggung jawab pekerjaan (25 persen), dan promosi (23 persen). Selain itu, rekan kerja dan budaya kerja yang suportif dianggap sebagai indikator penting lainnya bagi tenaga kerja profesional di perusahaan, menurut satu dari dua responden (45 persen). Disusul oleh kompensasi dan tunjangan (44 persen) serta peraturan kerja yang fleksibel (34 persen). 

5. Kebanyakan pekerja telah meninjau kembali hubungan pekerjaan mereka pada tahun 2021

Fakta Tragedi Great Resignation, Era Pengunduran Diri Besar-besaranilustrasi diagram tragedi Great Resignation (dok. Robert Walters)

Dari enam negara responden di kawasan Asia Tenggara, didapati beberapa temuan penting yang menarik. Misalnya, 86 persen pekerja telah meninjau kembali hubungan pekerjaan mereka pada tahun 2021.

Rekan kerja dan budaya kerja yang suportif termasuk sebagai salah satu yang menjadi prioritas utama. Selain itu, sekitar 4 dari 5 pekerja ingin mengundurkan diri pada tahun 2021, tetapi 42 persen dari mereka akhirnya memilih tetap berada di pekerjaan saat ini.

Itu dia fakta-fakta menarik mengenai tragedi 'Great Resignation' atau era pengunduran diri besar-besaran. Namun, apakah kamu setuju dengan hasil survei di atas?

Baca Juga: 5 Hal yang Diperhatikan Saat Resign dan Contoh Surat Pengunduran Diri

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya