IWF 2020: 6 Kiat Jitu Meniti Karier Sebagai Penulis ala Nadhifa Tsana

#IWF2020 Setiap penulis punya cara menulis sendiri

Pada hari kedua penyelenggaraan IWF 2020, Nadhifa Tsana, pendiri akun @rintiksedu sekaligus top podcaster hadir memeriahkan kelas “Aksara, Sketsa dan Suara” sebagai narasumber. Dalam sesi tersebut, Tsana, sapaan akrabnya, membagikan beberapa kiat bagi para millennials yang ingin meniti karier sebagai penulis seperti dirinya. Apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini.

1. Tentukan terlebih dahulu genre tulisan yang ingin kamu buat

IWF 2020: 6 Kiat Jitu Meniti Karier Sebagai Penulis ala Nadhifa TsanaYoutube.com/IDN Times

Meniti karier sebagai penulis memang bukan perihal mudah. Meski saat ini sudah banyak tersedia platform menulis, namun menulis tetap bukan perkara mudah yang dapat dilakukan dalam waktu singkat.

Hal ini juga disampaikan oleh Tsana ketika ditanya perihal kiat untuk mengawali karier sebagai penulis dalam sesi pertama IWF 2020 di hari kedua.

"Menulis itu bukan perkara membuat satu buah karya kemudian langsung bisa jadi best seller. Melainkan proses dengan waktu yang panjang," tegas Tsana.

Namun dalam kasus ini dirinya memberikan tips untuk mengenali tulisan seperti apa yang ingin kamu tulis terlebih dahulu.

"Kalau mau benar-benar mau menulis, cari tahu dahulu mau menulis apa, tujuannya apa, dan bisa gak bertanggung jawab untuk menyelesaikan hal yang mau dimulai tersebut," ujarnya.

Selain itu, untuk mendapatkan ide penulisan Tsana menyarankan untuk lebih peka lagi dengan cerita-cerita yang sangat dekat dengan keseharian kita.

"Cari cerita yang paling melekat dan paling dekat dengan diri kamu. Penting atau tidaknya cerita tersebut bukan kamu yang menilai. Setiap orang punya perspektif berbeda. Hal yang kamu anggap tidak menarik belum tentu dipandang sama oleh orang lain, begitu pun sebaliknya," tutur perempuan yang menyandang top podcaster tersebut.

2. Konsistensi, yakin, dan harus memiliki tekad yang kuat

IWF 2020: 6 Kiat Jitu Meniti Karier Sebagai Penulis ala Nadhifa TsanaYoutube.com/IDN Times

Menurut Tsana penulis merupakan pekerjaan paling menyendiri yang terdapat di dunia. Kamu gak bisa meminta pertolongan ke orang lain mengenai tulisan yang kamu buat karena itu adalah buah pemikiran dirimu sendiri.

Oleh karenanya, Tsana menegaskan untuk menjadi seorang penulis harus konsisten dengan apa yang ia sudah mulai dan memiliki tekad serta keyakinan yang kuat.

"Penulis itu pekerjaan paling menyendiri di dunia. Kamu harus bertanggung jawab dengan tulisan kamu dan menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Kalau cuma latah, mending jangan jadi penulis," terangnya.

3. Gak boleh capek untuk mencoba hal baru

IWF 2020: 6 Kiat Jitu Meniti Karier Sebagai Penulis ala Nadhifa TsanaYoutube.com/IDN Times

Untuk para millennials yang ingin menjadi seorang penulis, Tsana pun berpesan untuk jangan pernah merasa lelah untuk mencoba hal baru. Terlebih, saat ini sudah banyak terdapat tutorial yang tersebar di internet.

"Eksplor lagi kemampuan yang dimiliki. Gak boleh capek untuk mencoba hal baru. Sekarang sudah ada banyak tutorial di internet. Jadi, sekarang bukan tentang kamu punya laptop atau tidak, tetapi berusahalah untuk memanfaatkan apa yang kamu punya," ujar pendiri akun @rintiksedu itu.

Baca Juga: IWF 2020: Gunakan 5 Teknik SEO Ini agar Artikelmu Dibaca Banyak Orang

4. Pelajari platform yang ingin digunakan untuk menulis

IWF 2020: 6 Kiat Jitu Meniti Karier Sebagai Penulis ala Nadhifa TsanaYoutube.com/IDN Times
dm-player

Meski terdapat banyak sekali platform untuk menulis, Tsana mengungkapkan jika dirinya pernah mengalami momen buruk saat menulis di salah satu platform yang ada. Menurutnya, hal ini terjadi akibat dirinya yang kurang memahami tentang fungsi dan kegunaan dari setiap platform yang ada.

"Ketika saya membuat buku KATA di Wattpad, saya sempat dihujat karena menurut pembaca tulisan saya tidak sesuai dengan platform yang ada. Saya harus lapang dada karena tiap platform itu ternyata fungsi dan kegunaannya berbeda-beda," tuturnya.

Selain itu, berdasarkan pengalamannya hingga saat ini ternyata platform seperti instagram dan twitter pun memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Sebab, terkadang saat tulisan yang ia buat diunggah di instagram, belum tentu orang-orang yang bermain twitter mengetahui tulisan tersebut.

"Kadang aku post karya di instagram, orang twitter gak bakal tahu. Sebaliknya pun demikian. Jadi, sebelum terjun ke platform penulisan yang diinginkan, pelajari dulu platform tersebut," ucapnya.

5. Jangan dengarkan pendapat negatif dari orang lain

IWF 2020: 6 Kiat Jitu Meniti Karier Sebagai Penulis ala Nadhifa TsanaYoutube.com/IDN Times

Selanjutnya, ketika ditanya seputar menghadapi rasa insecure terhadap tulisan yang dibuat, Tsana menjawab jika pada dasarnya seseorang menulis bukanlah untuk menyenangkan orang lain. Bahkan, dirinya menegaskan untuk tidak mementingkan pendapat buruk dari orang lain.

"Kalau ingin berkarya jangan pernah mementingkan pikiran orang lain. Waktu aku buat @rintiksedu, aku tanamin mindset untuk bodo amat dengan pendapat orang lain. Mau mereka suka atau tidak, ya suka-suka mereka. Ini kan karya aku yang aku buat untuk menyenangkan diri aku sendiri," tegas Tsana.

Selain itu merasa insecure dengan hasil tulisan sendiri, tidak jarang beberapa penulis pemula pun merasa insecure dengan hasil tulisan orang lain yang lebih baik. Dalam hal ini, Tsana mengatakan jika menulis bukan perihal penilaian bagus atau buruk.

"Menulis itu personal dari diri kita untuk diri kita sendiri. Kalau tulisan orang lain lebih bagus, ya memang seperti itu kenyataannya. Kan menulis bukan perihal tulisan aku nilainya sekian, tulisan dia nilainya sekian," ucap penulis buku berjudul KATA tersebut.

6. Nikmati setiap anak tangga dalam meniti karier sebagai penulis

IWF 2020: 6 Kiat Jitu Meniti Karier Sebagai Penulis ala Nadhifa TsanaYoutube.com/IDN Times

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, menulis bukanlah perihal mudah yang dapat dilakukan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, Tsana pun memberikan pesan terhadap para penulis muda di luar sana untuk lebih bertanggung jawab dan berusaha menyelesaikan tulisan yang sudah dimulai.

Selain itu, kamu juga harus menghargai setiap anak tangga yang dilalui karena menulis bukan pekerjaan yang dapat selesai dalam satu waktu. Oleh karenanya, sebagai penulis kamu harus sadar bahwa setiap cerita memiliki waktunya sendiri.

"Teman-teman harus menghargai setiap anak tangga yang dilalui. Jangan memaksakan diri untuk duduk di depan laptop sampat tulisan yang ingin dibuat selesai dikerjakan. Sebab, setiap cerita itu punya waktunya sendiri," tuturnya.

Itu dia beberapa kiat jitu meniti karier yang disampaikan langsung oleh Nadhifah Tsana. Pada akhir sesi, Tsana pun mengungkapkan betapa senang dirinya karena setelah tujuh bulan mendekam di rumah dan tidak bepergian ke mana-mana, IWF 2020 menjadi acara pertama yang ia hadiri.

"After seven months, aku gak keluar rumah, gak ke mana-mana, dan ini acara pertama yang aku hadiri. Akhirnya bisa ngomong lagi. It’s always a great time kalau untuk cerita-cerita seperti ini," ungkapnya.

 

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesia Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui zoom dan Youtube channel IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 30 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

Jangan lupa untuk terus mengikuti terus perkembangan IWF 2020 di situs kami, ya!

Baca Juga: IWF 2020: Menyentuh Pembaca dengan Menulis Biografi, Ini 5 Kuncinya!

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya