10 Cara Mengirim Surat Lamaran Kerja Via Email, Wajib Teliti

2. Jangan lupa awali badan email dengan sapaan, nama, dan jabatan orang yang ingin dituju dengan benar

Ilustrasi mengetik (unsplash.com/Jealous Weekends)

Demi memberikan kesan pertama yang baik dalam melamar pekerjaan, sebaiknya awali pernyataan kerja yang ingin kamu kirim dengan salam atau sapaan terlebih dahulu. Jangan lupa juga berikan keterangan mengenai nama dan jabatan dari orang yang kamu sapa.

Jika kamu tidak mengetahuinya, kamu bisa mengungkapkan sapaan tersebut dengan, "Kepada Bapak/Ibu HRD di tempat". Bisa juga kamu menggunakan sapaan kak jika perusahaan incaranmu memiliki lingkungan yang santai.

3. Sebelum menuliskan pernyataan lamaran kerja, kamu harus memperkenalkan diri terlebih dahulu

ilustrasi melamar kerja (pexels.com/sora-shimazaki)

Setelah memberikan sapaan, kamu perlu memperkenalkan dirimu terlebih dahulu dengan baik. Tidak perlu terlalu panjang, cukup sebutkan profil singkatmu saja kok.

Profil singkat ini bisa kamu mulai dengan nama lengkap dan jelaskan apa tujuanmu mengirim email kepada PIC yang bersangkutan. Selain itu, cantumkan juga sedikit dari mana kamu mengetahui lowongan tersebut.

4. Jabarkan pengalamanmu

ilustrasi membaca (unsplash.com/@studiorepublic)

Tidak ada salahnya untuk menjabarkan kembali pengalaman dan kemampuan apa yang kamu punya. Jelaskan saja secara singkat mulai dari pengalaman organisasi, relawan, magang, dan lain-lainnya.

Kamu juga bisa mencantumkan soft skill yang menjadi kelebihanmu. Contohnya, dapat bekerja di bawah tekanan, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan masih banyak lagi. Usahakan sesuai dengan posisi yang kamu lamar, ya!

5. Tuliskan alasan kamu melamar

Unsplash.com/Emma Dau

Nah, salah satu hal penting yang sering dilupakan oleh pelamar adalah mencantumkan alasan mengapa kamu ingin melamar pekerjaan di perusahaan tersebut. Memang pertanyaan tersebut nantinya akan ditanyakan saat wawancara.

Namun, tidak ada salahnya jika kamu juga menuliskannya dalam body email secara singkat. Hal tersebut bisa membuatmu tampak meyakinkan di mata perekrut.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Mengajukan Pertanyaan Balik saat Wawancara Kerja

6. Siapkan berkas yang diminta

ilustrasi mengecek berkas (pexels.com/Ivan Samkov)

Kelihatannya sepele, tetapi masih banyak orang yang gagal dalam tahap administrasi ini. Alangkah baiknya, sebelum kamu menekan tombol kirim, coba cek lagi terlebih dahulu apakah semua berkas-berkas yang diminta oleh perusahaan sudah kamu penuhi.

Selain itu, jangan pernah menambahkan berkas yang tidak diminta oleh perusahaan. Nah, jika kamu masih bingung kamu boleh menanyakan hal tersebut kepada pihak perekrut.

7. Kirim email lamaran di jam kerja

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Jangan pernah mengirim email di luar jam kerja karena kamu bisa dinilai tidak sopan bahkan tidak profesional. Lebih baik kirimkan emailmu di jam kerja, yakni sekitar pukul 09.00-16.00.

Oh iya, usahakan kamu mengirim lamaran kerjamu satu jam sebelum jam kantor berakhir, ya. Hal tersebut lebih meningkatkan potensi emailmu dibaca oleh tim perekrut.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini 5 Waktu Tepat Kirim Surat Lamaran Kerja

8. Pastikan kamu menggunakan bahasa yang formal

pixabay.com/kaboompics

Sama halnya dengan membuat surat lamaran kerja, dalam mengirimkan lamaran kerja via email juga sangat penting menggunakan bahasa yang formal. Hal ini karena kamu harus memberikan kesan profesional dan menunjukkan jika kamu memang serius melamar pekerjaan.

Biasanya, kemampuanmu dalam menulis lamaran kerja juga dinilai lho oleh pihak perekrut. Jadi, jangan pernah menggunakan bahasa santai jika kamu berniat serius mendapatkan pekerjaan ya!

9. Jangan pernah mengirim lamaran kerja dengan alamat email yang tidak jelas

ilustrasi mengetik (pexel.coms/Artem Podrez)

Sebelum benar-benar mengirimkan surat lamaran yang telah kamu buat, pastikan terlebih dahulu alamat email yang kamu gunakan. Lebih amannya lagi, kamu bisa membuat email baru jika merasa emailmu kurang profesional.

Jangan sampai kamu mengirimkan surat lamaran tersebut dengan alamat email yang alay dan tidak jelas. Sebab, hal tersebut bisa langsung membuat lamaranmu ditolak oleh pihak perusahaan.

10. Jangan lupa follow up

ilustrasi follow up lamaran kerja (pexels.com/Antoni Shkraba)

Eits, siapa bilang pelamar tidak boleh menanyakan kelanjutan proses perekrutan? Menanyakan proses perekrutan merupakan salah satu hak yang dimiliki oleh pelamar.

Kamu bisa menanyakan lamaran selang seminggu setelah kamu mengirim surat lamaran ke perusahaan yang kamu incar. Tentunya, jangan lupa menggunakan bahasa formal yang santun, ya!

Nah, itu dia cara mengirim lamaran kerja. Jangan sampai salah ya. Sebab, kesalahan kecil pun bisa berakibat fatal dan membuatmu tidak diterima kerja. 

Baca Juga: Ini 5 Waktu Terbaik untuk Mengirim Surat Lamaran Kerja