5 Tips Mengenalkan Anak Konsep Keuangan Sesuai Usia

Bantu anak raih kebebasan finansial di masa mendatang!

Manajemen finansial sebaiknya dikenalkan sejak dini agar anak tumbuh menjadi pribadi yang pandai mengelola keuangan saat dewasa. Sayangnya, konsep keuangan cukup abstrak sehingga sulit dimengerti anak-anak.

Namun gak perlu khawatir, orangtua bisa pelan-pelan menanamkan literasi keuangan sesuai tahapan usia anak dengan tips berikut. Dengan demikian, anak bisa memahaminya dengan mudah serta mampu menerapkan kebiasaan keuangan yang baik sejak kecil.

1. Perkenalkan konsep uang kepada anak usia 2 dan 3 tahun menggunakan permainan

5 Tips Mengenalkan Anak Konsep Keuangan Sesuai Usiailustrasi anak memegang uang (unsplash.com/@bermixstudio)

Usia 2 hingga 3 tahun masih terbilang cukup belia sehingga anak masih kesulitan memahami soal konsep uang. Namun, ini bukan berarti orangtua gak bisa mengenalkan konsep uang di usia ini. Agar lebih mudah dipahami, orangtua bisa menggunakan permainan yang seru untuk mengenalkan uang kepada anak.

Salah satu permainan yang bisa dilakukan ialah roleplay sebagai penjual dan pembeli. Di sini, orangtua berpura-pura menjadi kasir yang menjual berbagai barang di toko. Anak akan diberikan berbagai jenis uang, baik kertas maupun koin dengan nominal berbeda, dan dipersilakan untuk membeli barang di toko sesuai dengan jumlah uang yang dimilikinya.

Tentu ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam hal ini, yakni memberikan label harga pada barang-barang yang hendak "dijual", uang kertas dan koin, dan mesin kasir mainan. Jangan lupa juga untuk selalu mengawasi si Kecil agar tidak memakan uang yang dipegangnya.

2. Libatkan anak usia 4 hingga 5 tahun saat berbelanja kebutuhan

5 Tips Mengenalkan Anak Konsep Keuangan Sesuai Usiailustrasi anak berbelanja (freepik.com/pvproductions)

Semakin bertambah usia, semakin kompleks tantangan dan tugas yang bisa diberikan. Kalau sebelumnya anak diajak berbelanja fiktif, kali ini orangtua bisa benar-benar melibatkan anak saat berbelanja kebutuhan. Caranya, berikan sejumlah uang dan daftar belanja yang harus dibeli oleh si kecil dan minta mereka untuk membayarnya di kasir.

Dalam hal ini, orangtua bisa memberikan sedikit tantangan seperti memberi uang dalam jumlah sedikit serta kupon belanja untuk digunakan saat bertransaksi di kasir. Orangtua juga bisa memberikan uang berlebih dan meminta anak untuk menyimpan uang kembaliannya.

Selain mengenalkan konsep uang, ini juga sekaligus bertujuan untuk mengasah soft skill si Kecil. Di sini, si Kecil diharuskan berinteraksi dengan petugas kasir sehingga komunikasinya bisa semakin terlatih. Selain itu, ini juga dapat melatih daya konsentrasi dan membiasakan mereka untuk teliti.

Baca Juga: 5 Tips Mengelola Keuangan buat Pasangan Baru Menikah

3. Membiasakan anak usia 6 hingga 7 tahun untuk menabung

5 Tips Mengenalkan Anak Konsep Keuangan Sesuai Usiailustrasi menabung (unsplash.com/Damir Spanic)
dm-player

Setelah dikenalkan dengan konsep uang melalui aktivitas transaksi jual beli, baik fiktif maupun nyata, anak sudah mulai siap untuk menerima uangnya sendiri saat berusia 6 hingga 7 tahun. Terlebih, anak-anak sudah mulai bersekolah di usia ini. Karenanya, orangtua dapat memberikan uang sekaligus mengajarkan anak konsep menabung.

Ini menjadi sedemikian penting karena akan memberikan fondasi pengelolaan keuangan bagi anak. Di sini, orangtua dapat mengajarkan pentingnya membedakan kebutuhan dan keinginan, pentingnya memiliki skala prioritas, serta pentingnya menabung.

Ini bisa dimulai dengan tidak selalu memenuhi semua keinginan anak dan sebagai gantinya meminta mereka menabung dari uang yang selama ini diberikan. Seiring waktu, anak akan menyadari bahwa uang yang mereka miliki bersifat terbatas sehingga mereka harus menyusun prioritas. Agar anak makin bersemangat, orangtua bisa membelikan celengan dengan karakter favorit mereka.

4. Belajar membandingkan harga dengan anak usia 9 hingga 12 tahun

5 Tips Mengenalkan Anak Konsep Keuangan Sesuai Usiailustrasi ibu dan anak berbelanja (freepik.com/senivpetro)

Sekarang anak sudah mulai memahami soal fungsi uang sebagai alat pembayaran. Mereka juga mulai paham bahwa uang bersifat terbatas. Saat anak mencapai usia 9 hingga 12 tahun, ini menjadi waktu yang tepat untuk menanamkan mindset bahwa uang sangat berharga sehingga berhemat adalah pilihan yang tidak bisa dihindari.

Salah satu cara yang bisa dilakukan selain menyusun daftar prioritas adalah membandingkan harga barang. Sampaikan pada anak bahwa harga yang mahal tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas. Dengan harga yang lebih miring, kita tetap bisa mendapat barang dengan kualitas yang baik. 

Orangtua juga bisa mengenalkan konsep diskon dan mengajak anak untuk berpikir kritis ketika melihat barang yang sedang promo. Sebagai contoh, apakah promo beli satu gratis satu benar-benar membuat harga barang lebih murah ketimbang membelinya satuan. Sebab, ada banyak promo yang bersifat scam karena bertujuan menarik pelanggan semata.

5. Melakukan budgeting dengan anak usia 13 hingga 15 tahun

5 Tips Mengenalkan Anak Konsep Keuangan Sesuai Usiailustrasi memberikan uang pada anak (pexels.com/Karolina Grabowska)

Budgeting merupakan aspek penting dalam mengelola keuangan. Ketika anak telah berusia 13 hingga 15 tahun, orangtua bisa mulai mengajak anak untuk melakukan budgeting secara rutin untuk mengatur uang yang ia miliki. 

Ini bisa dilakukan di awal bulan atau pun minggu. Caranya, orangtua bisa memberikan uang kepada anak untuk digunakan selama waktu yang disepakati. Uang tersebut harus bisa mencukupi kebutuhannya. Lebih bagus jika tersisa. Agar anak semakin bersemangat dalam menabung, orangtua bisa memberikan reward berupa uang jajan tambahan.

Bahkan, di usia ini juga orangtua bisa mulai mengenalkan konsep investasi. Sampaikan bahwa investasi bisa memberikan pendapatan pasif atau passive income sehingga membantunya mencapai kebebasan finansial di masa depan.

Namun tentunya orangtua bisa mengenalkan anak dengan instrumen investasi dengan risiko terendah seperti reksa dana. Seiring bertambahnya usia, orangtua bisa mengizinkan anak untuk mengeksplorasi instrumen lainnya sesuai dengan uang yang ia miliki.

Mengenalkan konsep keuangan sejak belia menjadi fondasi penting bagi anak agar memiliki literasi dan kemampuan yang baik dalam mengelola finansial. Dengan demikian, anak bisa menjadi lebih mandiri dan mampu mencapai kebebasan finansial di masa mendatang.

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan agar Siap Pensiun di Usia Muda 

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya