5 Strategi Mengatasi Konflik di Tempat Kerja, Jangan Dihindari!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan tak mungkin kita menghadapi konflik bersama rekan kerja di kantor. Ini bisa berupa persilangan pendapat ketika rapat atau tidak sinkronnya aktivitas dalam tim. Tak jarang konflik ini berkembang menjadi masalah personal yang akan menghambat kerja sama tim.
Akibatnya, produktivitas individu dan performa tim secara keseluruhan menurun. Jelas ini menyulitkan tim untuk menggapai tujuan dan target yang akan diraih. Karenanya, manajemen konflik dibutuhkan agar tak kunjung berlarut-larut. Berikut ini strategi yang bisa dilakukan saat menemukan konflik di tempat kerja.
1. Hadapi konflik, jangan dihindari
Banyak orang membiarkan konflik yang ada dan berpura-pura seolah tak ada yang terjadi. Dalam jangka panjang, ini akan menciptakan ketegangan sehingga situasi kembali memanas. Alih-alih menghindar, hadapi konflik dan ambil inisiatif untuk mencari solusi bersama-sama.
Jika konflik terjadi pada sesama anggota tim, dorong semua pihak untuk duduk bersama dan memecahkan permasalahan. Dalam hal ini, fokus bahas masalah yang tersaji di depan meja sehingga diskusi tak melebar ke mana-mana.
2. Bicarakan bersama-sama
Komunikasi merupakan aspek penting dalam segala hubungan, termasuk hubungan profesional. Ketika konflik muncul ke permukaan, segera konfirmasi dan bahas masalah secara keseluruhan dengan pihak yang bersangkutan.
Sebisa mungkin berikan instruksi dengan jelas dan mudah dipahami untuk menghindari kesalahpahaman. Dengarkan penjelasan rekan kerja lain dengan baik sehingga kita bisa memahami situasi. Jadi, jangan buru-buru berkomentar atau menyanggah sebelum mereka selesai berbicara.
Baca Juga: Capek Cari Kerja? Ini 5 Tips Melamar Kerja Agar Mental Tetap Aman
3. Capai kesepakatan bersama
Editor’s picks
Perbedaan pendapat di antara rekan sesama tim merupakan hal lumrah. Bahkan boleh dibilang ini menjadi makanan sehari-hari dalam tim sebab tak bisa dihindari. Karenanya, kemampuan negosiasi dan pengambilan keputusan dibutuhkan dalam hal ini.
Untuk mencapai kesepakatan, kita perlu menganalisis setiap opsi yang ada. Pertimbangkan semua alasan berdasarkan bukti valid. Jika perlu, kita bisa menyusun SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat) masing-masingnya untuk mendapat analisis yang komprehensif. Hasil analisis ini kemudian dapat menjadi dasar untuk mengambil keputusan akhir.
4. Berikan arahan yang jelas
Jika kamu menempati posisi leader di perusahaan, kamu perlu menjadi penengah antara anggota tim yang sedang mengalami konflik. Dalam hal ini, kepekaan sangat dibutuhkan untuk menyadari masalah yang bisa mengganggu kinerja tim secara keseluruhan.
Tetapkan waktu untuk memediasi pihak yang terlibat. Dengarkan dengan saksama dan utamakan pemikiran rasional dalam menangani masalah yang ada. Ingat, tunjukkan bahwa kamu memiliki komitmen dan tanggung jawab yang tinggi dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan inklusif.
5. Tetap menjunjung tinggi profesionalitas
Perasaan marah, kecewa, sedih, cemas, dan sakit hati merupakan hal yang wajar kamu rasakan ketika terlibat dalam konflik. Kamu harus memvalidasi atau mengakui kehadiran perasaan itu alih-alih mengabaikannya. Namun jangan biarkan perasaan ini hinggap berlarut-larut dalam diri.
Bagaimanapun, kamu perlu menunjukkan sikap profesional dalam bekerja. Istilahnya ialah no hard feelings. Ketika mendapat teguran dari rekan kerja lain misalnya, terima dengan lapang dada dan tak perlu dimasukkan ke hati. Sebagai gantinya, kamu perlu segera memperbaiki kesalahan dan meningkatkan hasil kinerjamu.
Konflik merupakan hal yang tak terhindarkan di tempat kerja. Oleh karena itu, pengelolaan konflik dengan baik perlu diterapkan agar masalah bisa segera rampung dan performa tiap anggota tim tetap optimal. Ingatlah untuk bersikap profesional dalam menghadapi permasalahan di tempat kerja, ya!
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Jarak dari Rekan Kerja Manipulatif, Hindari Drama!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.