IWF 2021: Perubahan Sosial dari Medsos ala Kalis Mardiasih

Hashtag media sosial untuk bersuara #IWF2021

Dengan makin berkembangnya era digital, kemudahan dalam berbagai hal pun turut dirasakan. Salah satunya adalah kebebasan menyampaikan pendapat dan bersuara melalui media sosial. Media sosial dianggap sebagai sebuah tempat yang bisa menjangkau banyak orang dan dinilai lebih cepat dalam mengampanyekan sesuatu hal.

Dalam salah satu sesi di Indonesia Writers Festival 2021 yang bertajuk "Being Vocal Properly Through Social Media", penulis kawakan Kalis Mardiasih mengemukakan banyak hal terkait kekuatan dari tulisan di media sosial.

Tak hanya jadi keyboard warrior, ternyata media sosial juga bisa menjadi penggerak perubahan dan struktur sosial lho! Yuk, simak alasannya sebagai berikut!

1. Hashtag activism sebagai satu cara untuk melakukan perubahan 

IWF 2021: Perubahan Sosial dari Medsos ala Kalis Mardiasihilustrasi penggunaan hashtag (unsplash.com/janbaborak)

Dunia maya pasti tak bisa lepas dari yang namanya penggunaan hashtag atau tagar. Tagar digunakan untuk memberi atensi pada sesuatu hal secara khusus. Sebagian orang mungkin berpendapat jika hashtag activism hanyalah aktivitas mudah yang bisa dilakukan siapa saja.

Hal ini dikarenakan kurang terlihatnya aksi nyata di lapangan terhadap isu yang sedang disuarakan. Namun, sebenarnya hashtag activism bisa menjadi satu hal yang sangat berdampak bagi perubahan. Selain bisa menggerakkan sensitivitas sosial, menggoyang struktur kekuasaan juga bisa memberikan keadilan bagi kelompok yang lemah.

2. Media sosial bisa menjangkau segmen audiens tertentu 

IWF 2021: Perubahan Sosial dari Medsos ala Kalis Mardiasihilustrasi penggunaan media sosial (unsplash.com/austindistel)

Dalam bermedia sosial, terkadang kita membuat sebuah unggahan yang tujuannya agar dibaca oleh kelompok orang tertentu. Media sosial bisa dijangkau dan diakses oleh siapa saja. Oleh karenanya, kamu harus bisa menentukan siapa target audiens dan pembaca yang kamu inginkan.

Internet bisa menjangkau orang dari berbagai tempat di belahan dunia mana pun. Ketika kamu ingin speak up terhadap isu tertentu, kamu bisa membuat materi di media sosial yang sesuai dengan segmen orang yang kamu tuju tersebut. Sehingga, kamu harus menyesuaikan gaya bahasa dan juga isi dari konten yang disesuaikan dengan target audiens.

Baca Juga: IWF 2021: Menghipnotis Calon Pembeli dengan Copywriting

3. Jenis pesan apa yang ingin disampaikan melalui media sosial 

IWF 2021: Perubahan Sosial dari Medsos ala Kalis MardiasihIndonesia Writers Festival 2021 (youtube.com/IDN Times)
dm-player

Kamu bisa saja mengemukakan berbagai isu yang menurutmu layak untuk diketahui oleh banyak orang melalui media sosial. Namun, kamu perlu untuk tetap mengedepankan informasi yang tak melanggar UU ITE, menghindari hoaks, atau juga informasi palsu.

Artinya, semakin valid dan lengkap informasi yang kamu sampaikan, maka akan semakin kredibel dan terpercaya pula informasinya. Kamu bisa menggunakan beberapa jenis pesan seperti pesan informatif, storytelling, dan juga pesan humor. Kamu bisa sesuaikan dengan yang paling cocok denganmu.

4. Sesuaikan dengan platform digital yang ingin digunakan  

IWF 2021: Perubahan Sosial dari Medsos ala Kalis Mardiasihilustrasi menggunakan medsos twitter (unsplash.com/purzlbaum)

Media sosial tentu ada banyak macamnya, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan sebagainya. Kamu harus bisa untuk mengenali keunggulan dan kekurangan dari tiap platform tersebut. Hal ini dikarenakan tidak semua kampanye cocok diterapkan di semua platform.

Contohnya saja Twitter yang sangat membatasi penggunaan kata dalam setiap unggahan atau cuitannya. Biasanya kampanye yang lebih cepat memberi efek dan tindakan datangnya dari media sosial Twitter. Sehingga, kamu perlu lebih bijak dalam membaca situasi dan jangkauan pembacanya.

5. Media sosial bisa menjadi gerakan solidarisme untuk korban ketidakadilan 

IWF 2021: Perubahan Sosial dari Medsos ala Kalis Mardiasihilustrasi masalah solidaritas (unsplash.com/timmarshall)

Pengguna media sosial pasti sudah tidak asing lagi dengan kalimat "Twitter, please do your magic". Bukan tanpa alasan, pasalnya telah banyak kasus dan persoalan bisa diselesaikan berkat ramainya orang memberi atensi pada sebuah unggahan di Twitter.

Kebanyakan dari kasus tersebut kurang mendapat perhatian dan keadilan, sehingga meminta bantuan warganet adalah jalan yang dirasa paling sesuai. Berkat warganet, telah banyak kasus yang kini terselesaikan dan ditangani secara serius. Tak hanya perkara kecil, bahkan masalah besar yang menyangkut negara lain pun warganet siap untuk bersuara.

Media sosial memang tidak bisa disepelekan kalau sudah membahas persoalan menyuarakan keadilan dan kampanye sosial. Jangan ditanya dampaknya, siapa pun akan gentar jika warganet sudah beraksi. Wah, luar biasa ya!

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2021. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2021 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 25 hingga 30 Oktober 2021 melalui Zoom dan YouTube channel IDN Times.

IWF 2021 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang, seperti Gina S. Noer, AULION, Zarry Hendrik, Kevindra Soemantri, Sri Izzati, dan masih banyak lainnya.

Baca Juga: IWF 2021: 8 Tips Gunakan IG Story untuk Melatih Keterampilan Menulis

It's Me, Sire Photo Verified Writer It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya