8 Skill Presentasi Wajib Dikuasai Fresh Graduate, Bekal Buat Kerja

2. Active listening

ilustrasi seseorang presentasi (pexels.com/fauxels)

Kemampuan mendengarkan aktif sangat dibutuhkan bagi tenaga profesional saat bekerja, termasuk saat presentasi. Skill ini memungkinkan kamu lebih memahami audiens yang hadir dengan mendeteksi tanda-tanda verbal maupun nonverbal yang terlihat dari mereka. Sehingga kamu bisa menilai apakah mereka benar-benar terlibat dan memahami apa yang kamu sampaikan.

Perlu diingat bahwa presentasi bukan hanya kegiatan satu arah dimana kamu hanya berbicara sendiri tanpa henti. Maka, kamu sangat perlu untuk mempelajari active listening skill seperti ini agar ide atau gagasan yang ingin kamu sampaikan bisa diterima sesuai dengan rencana.

3. Bahasa tubuh dan ekspresi wajah

ilustrasi seseorang presentasi (pexels.com/ThisIsEngineering)

Bahasa tubuh dan ekspresi wajah juga termasuk skill yang sangat penting untuk dikuasai. Kamu harus bisa menampilkan gerak tubuh yang sesuai dengan isi materi yang sedang kamu sampaikan. Terutama jika kamu sedang mempresentasikan sebuah topik yang bersifat motivasional.

Hindari menyilangkan kedua tangan, menaruh tangan di belakang, atau di dalam kantong sepanjang presentasi. Jika presentasi sambil berdiri, maka posisikan tubuh tegak lurus, tidak membungkuk karena bisa memberikan kesan tidak bersemangat atau seperti sedang sakit.

Ekspresi wajah juga harus selalu terlihat ramah dan terbuka. Sering tersenyum menunjukkan bahwa kamu menikmati dan percaya diri dengan topik yang kamu presentasikan.

Baca Juga: 5 Tips untuk Fresh Graduate agar Cepat Dapat Kerja, Simak Baik-Baik

4. Penguasaan panggung

ilustrasi seseorang presentasi (pexels.com/ICSA)

Penguasaan panggung disini tidak harus selalu bermakna literal saat kamu presentasi di atas panggung. Namun, saat kamu menyampaikan materi di dalam ruang kecil pun tetap diperlukan penguasaan panggung. Artinya kamu harus bisa memahami kekuatan dan kebutuhan audiens di sekeliling kamu.

Skill ini melibatkan kemampuan menemukan gaya komunikasimu sendiri. Manfaatkan kelebihan yang kamu punya, misalnya dengan menyelipkan humor, atau melemparkan pertanyaan secara langsung kepada audiens sehingga presentasi terasa lebih hidup.

Dengan menguasai panggung, kamu juga bisa memberikan respon yang lebih tepat dan tanggap seandainya terjadi suatu hal yang tidak terduga.

5. Storytelling

ilustrasi seseorang presentasi (unsplash.com/ Matthew Osborn)

Presentasi sama halnya dengan bercerita, hanya saja bentuknya lebih formal dan kadang melibatkan data. Maka, kemampuan kamu untuk menyampaikan sebuah informasi, data, atau bahkan hasil riset menjadi sebuah cerita yang menarik sangatlah penting. Kamu harus bisa menjaga fokus para audiens agar mendengarkan materi yang kamu sampaikan hingga selesai. 

Di dunia profesional, kamu mungkin diharuskan untuk mempresentasikan ide kepada calon klien, atau calon investor. Kamu bisa memulai dengan menceritakan contoh permasalahan yang relevan, lalu perkenalkan kepada mereka bagaimana produk atau perusahaan kamu bisa membantu menyelesaikan masalah semacam itu.

Selain itu, kamu juga bisa menyisipkan anekdot berdasarkan kehidupan pribadi atau profesional yang kamu alami agar sesi presentasi bisa lebih menarik dan dua arah. 

6. Proyeksi suara

ilustrasi seseorang presentasi (unsplash.com/Product School)

Pertama, kamu harus pastikan tidak sedang mengalami sakit tenggorokan atau gangguan pita suara. Lalu, mungkin akan cukup sulit untuk memproyeksikan suara kalau kamu termasuk orang yang berbicara lembut. Akan tetapi, ingatlah untuk menegakkan tubuhmu dan tarik napas yang dalam sebelum berbicara. Ini bisa membantu suara jadi lebih keras dan bisa memenuhi ruangan. 

Selain itu, menjaga intonasi suara tetap stabil sepanjang presentasi juga penting. Kamu bisa bertanya langsung kepada audiens yang hadir apakah suaramu bisa terdengar oleh mereka.

Perhatikan suaramu sendiri, sebab tanpa disadari kamu mungkin berbicara lebih cepat saat merasa gugup. Jadi, cobalah untuk lebih pelan dan pastikan artikulasi juga jelas agar setiap kata yang kamu ucapkan bisa dimengerti oleh audiens.

7. Komunikasi verbal

ilustrasi seseorang presentasi (unsplash.com/Teemu Paananen)

Di sini yang perlu kamu perhatikan adalah kemampuan komunikasi verbal yang tepat. Artinya, kamu harus memperhatikan siapa orang yang sedang kamu presentasikan. Ini akan berdampak pada pemilihan kata dan gaya bahasa yang akan kamu gunakan. 

Cara kamu berbicara dengan kolega atau rekan kerja mungkin akan berbeda dengan cara kamu berkomunikasi dengan pimpinan. Saat presentasi di depan kolega mungkin kamu bisa menggunakan gaya bahasa yang lebih kasual seperti percakapan sehari-hari atau menggunakan banyak jokes yang menyenangkan. Sementara di depan atasan, kamu akan menggunakan pemilihan kata yang lebih formal, sopan, dan serius.

8. Penggunaan media pendukung

ilustrasi seseorang presentasi (pexels.com/RDNE Stock project)

Media seperti whiteboard, hardcopy materi, laptop, dan alat penunjang presentasi lainnya mungkin diperlukan sewaktu-waktu. Maka, kamu harus bisa menilai media seperti apa yang sesuai dan paling diperlukan untuk dibawa saat presentasi.

Kamu bisa saja menyampaikan materi tanpa menggunakan media apapun, namun kamu akan terlihat lebih siap dan percaya diri jika ada media yang melengkapinya.

Penggunaan media yang berbeda-beda juga bisa membantu menarik perhatian audiens dan mencegah presentasi terlihat monoton dan membosankan. Kamu bisa menggabungkan video dengan flipchart, menulis di whiteboard, atau mempraktikkan cara kerja produk secara langsung jika diperlukan. 

Presentasi tidak selalu mudah. Wajar saja jika kamu tidak sempurna di awal, terutama sebagai seorang fresh graduate yang minim pengalaman. Namun, kamu pasti akan bisa jika sering melatih delapan skill ini secara berkala. Hadapi ketakutan yang kamu rasakan, agar kehidupan di dunia kerja juga bisa berjalan lebih lancar kedepannya. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: 3 Strategi Ampuh Hadapi Gelisah Sebelum Presentasi