5 Lika-liku Kehidupan Karyawan Ibu Kota, Bikin Ngenes?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibu kota menjadi wilayah yang banyak diincar oleh berbagai kalangan untuk mengejar karir impian. Bukan tanpa sebab karena memang wilayah tersebut adalah pusat perekonomian. Banyak orang yang datang untuk merantau dan bekerja di wilayah ibu kota, bahkan untuk jangka waktu yang lama.
Meski demikian, suatu tempat tentu memiliki plus minus-nya sendiri. Banyak lika-liku yang kadang cukup mengenaskan untuk mencari sesuap nasi. Apa saja?
1. Masuk kerja pukul 09.00, tapi berangkat lebih pagi dan masih terkena macet
Kerja di ibu kota, tentu saja harus melewati banyak kemacetan atau setidaknya jalanan rapat saat berada di persimpangan jalan. Macetnya jalan yang dipuncaki pada waktu pagi hari saat berangkat kerja inilah yang membuat banyak orang berangkat lebih pagi, bahkan 1-2 jam lebih awal.
Namun kenyataannya, meski bangun dan berangkat lebih pagi, macet selalu saja terjadi dan berakhir dengan masuk kerja pas di jam mepet. Belum lagi, rasa lelah karena macet-macetan pas berangkat membuat tangan terasa pegal, tapi tetap harus dipaksakan untuk bekerja.
2. Terlalu sering rapat sampai kerjaan utama terbengkalai dan berakhir lembur
Sepertinya, rapat menjadi aktivitas yang selalu dikerjakan setiap harinya di kantor. Entah pagi, siang, atau sore, dalam satu hari pasti ada satu rapat yang dilakukan.
Banyaknya rapat inilah yang kadangkala, bahkan sering menganggu aktivitas kerja. Pekerjaan utama jadi gak selesai dan terbengkalai.
Akhirnya, jam kerja menjadi bertambah demi menyelesaikan pekerjaan utama dan berakhir dengan lembur. Tentunya, dari kita semua setidaknya dari 5 hari kerja, ada beberapa hari yang dihabiskan untuk lembur.
3. Lembur dianggap sebagai loyalitas
Editor’s picks
Yang paling mengenaskan dari semua aktivitas kerja adalah lembur yang gak di bayar. Bekerja di ibu kota sendiri, terutama di perkantoran, jika kerjaanmu belum beres dan akhirnya memilih lembur, maka waktu tersebut gak akan dibayar dengan uang.
Lemburmu dianggap sebagai loyalitas kepada perusahaan. Gak peduli apakah kamu sedang butuh uang atau gak, tapi waktu tersebut bagaikan waktu kerjamu di jam-jam biasa. Cukup mengenaskan, bukan?
Baca Juga: 5 Ketakutan yang Kerap Dirasakan Karyawan Baru di Awal Bekerja
4. Kerjaan cuma duduk, tapi sering ngeluh badan pegal-pegal
Karyawan ibu kota yang bekerja di kantoran memang kebanyakan hanya duduk sembari jarinya mengetik di atas keyboard. Tentunya ini terlihat seperti pekerjaan yang nyantai, kan?
Namun, gak demikian dengan yang merasakannya. Keluhan punggung sakit, lengan pegal dan jari jemari yang nyeri menjadi makanan sehari-hari.
Belum lagi pinggang yang rasanya encok. Gak heran bila julukan ‘muda-muda jompo’ kerap disematkan. Kamu merasakannya? Jangan lupa jaga kesehatan, ya!
5. Setiap hari adalah rutinitas yang sama
Berangkat pagi, pulang malam, makan, dan tidur, kemudian mengulangi aktivitas yang sama adalah hal yang membosankan. Dan, hal ini terjadi pada mereka yang statusnya karyawan yang ada di ibu kota.
Gak heran bila banyak yang menginginkan work life balance. Pasalnya, hampir 80, bahkan 90 persen kehidupan berputar di kerjaan saja. Belum lagi rekan kerja di kantor kadang gak bisa dianggap teman.
Dilihat dari luar, sebutan karyawan ibu kota tentu menjadi hal yang menakjubkan dan dijadikan banyak impian bagi orang-orang di luar sana. Kenyataannya, kehidupan karyawan di ibu kota kadang gak seenak apa yang dilihat orang lain. Bagaimana menurutmu?
Baca Juga: 6 Kebiasaan Karyawan Pulang Kantor yang Unik, Ada Si Tenggo
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.