6 Cara Menyikapi Rekan Kerja yang Toxic, Jangan Buru-buru Resign!

Karena mencari pekerjaan bukan hal yang gampang

Istilah toxic people merujuk pada orang yang gemar menebarkan pemikiran negatif pada orang di sekitarnya. Toxic people gak hanya ada di pertemanan atau hubungan asmara, melainkan juga bisa ditemui di lingkungan kerja. 

Bekerja dalam sebuah tim dengan orang toxic tentu sangat gak menyenangkan. Sikap beracunnya ini bisa membuat suasana kantor menjadi gak nyaman. Gak sedikit orang yang akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaannya karena terjebak pada iklim kerja toxic.

Padahal, saat ini mencari pekerjaan bukanlah hal yang gampang. Jangan buru-buru resign, berikut ini enam cara bijak untuk menghadapi rekan kerja yang toxic.

1. Jangan ikuti sikap negatifnya

6 Cara Menyikapi Rekan Kerja yang Toxic, Jangan Buru-buru Resign!pexels.com/@fauxels

Bayangkan kamu baru bergabung di sebuah perusahaan, lalu harus bekerja satu tim dengan rekan yang toxic. Keadaan ini tentu sangat gak memotivasimu, bukan? Sikap negatif rekan kerja pasti berpengaruh pada kondisi tim. 

Pepatah mengatakan, "Kapal tidak tenggelam karena dikelilingi air, kapal hanya tenggelam apabila air masuk ke dalamnya". Dengan kata lain, jangan sampai sifat toxic rekanmu ini membebanimu dan akhirnya mempengaruhi cara kerjamu.

2. Bersikap tegas terhadap opini dan idemu

6 Cara Menyikapi Rekan Kerja yang Toxic, Jangan Buru-buru Resign!pexels.com/@ron-lach

Kamu mungkin berada di posisi pekerjaan yang mengharuskanmu mengeluarkan ide baru atau mengambil sebuah keputusan. Di beberapa kasus, kamu bisa bertemu dengan rekan kerja yang gemar mempertanyakan idemu di depan orang lain.

Gak bisa dimungkiri, mereka mungkin melakukan ini dengan tujuan untuk menjatukanmu, atau membuatmu terlihat gak kompeten. Jangan merasa gak percaya diri saat rekan kerja melakukan hal ini. 

Ambil jalan keluar dengan menanyakan pendapat rekan kerja yang lain terhadap idemu. Kamu juga harus menjelaskan sudut pandangmu dengan cara yang jelas. Langkah ini bisa menunjukkan sikap tegas dan jiwa kepemimpinanmu.

3. Ketahui job desk-mu dan berani berkata "tidak"

6 Cara Menyikapi Rekan Kerja yang Toxic, Jangan Buru-buru Resign!pexels.com/@yankrukov

Di beberapa kasus, rekan kerja yang toxic gemar melimpahkan tugasnya pada orang lain. Padahal, setiap karyawan telah memiliki job desk dan deadline masing-masing. Jika kamu mengalaminya, pasti kamu merasa sangat terganggu, bukan? 

Sesekali membantu pekerjaan rekan memang gak masalah. Namun, apabila kamu selalu membantunya, bisa saja ia merasa keenakan dan terus memintamu mengerjakan tugasnya.

Kamu harus memahami dengan baik apa saja kewajibanmu dan ruang lingkup pekerjaanmu. Saat ia memintamu untuk mengerjakan apa yang bukan bagianmu, katakan dengan tegas bahwa kamu gak bisa melakukannya karena kamu juga memiliki prioritas lain.

dm-player

Baca Juga: Bahaya, Jangan Umbar Rahasia! Ini 5 Tanda Rekan Kerja Gak Menyukaimu

4. Coba sesekali membalikkan keadaan

6 Cara Menyikapi Rekan Kerja yang Toxic, Jangan Buru-buru Resign!pexels.com/@ron-lach

Lingkungan kerja yang toxic bisa saja tercipta karena didorong rasa cemburu. Mungkin saja ia merasa iri karena kinerjamu lebih baik, atau kamu memiliki hubungan yang lebih bersahabat dengan rekan yang lain. Hal ini membuatnya merasa tercancam akan kehadiranmu di kantor.

Jika terjadi indikasi seperti ini, ada baiknya untuk memahami mengapa ia bersikap negatif. Cobalah memulai pendekatan untuk mengajarinya beberapa keterampilan. Kamu bisa sesekali memuji beberapa hal baik yang ia miliki di depan orang lain.

Sikap ini bisa membuatnya berhenti berpikir bahwa kamu adalah sebuah ancaman. Namun, perlu kamu ingat, kamu harus melakukannya dengan hati-hati. Sebab, orang yang sifatnya toxic gemar bermuka dua.

5. Membuat batasan interaksi

6 Cara Menyikapi Rekan Kerja yang Toxic, Jangan Buru-buru Resign!pexels.com/@yankrukov

Salah satu tipe toxic people yang harus dihindari adalah penggosip. Gosip di lingkungan kerja adalah hal yang sering terjadi. Terlebih lagi, masalah yang digosipkan gak hanya persoalan kantor. Biasanya juga merembet ke hal pribadi yang gak menyangkut pekerjaan. 

Jika kamu berada di lingkungan rekan kerja yang gemar bergosip, segeralah menjauh. Buatlah sebuah batasan yang jelas. Hindari obrolan yang sifatnya gak perlu. Cukup bahas persoalan kantor atau obrolan yang bermuatan positif.

6. Jangan memaksakan diri dengan cara kerja orang lain

6 Cara Menyikapi Rekan Kerja yang Toxic, Jangan Buru-buru Resign!pexels.com/@yankrukov

Kamu mungkin bertemu dua tipe toxic people di lingkungan kerja. Pertama, rekan yang pesimis. Kedua, rekan yang menggampangkan pekerjaan. 

Rekan kerja yang pesimis umumnya kerap mengeluh. Misalnya, ia sering berkata "Ini pekerjaan berat, gak mungkin selesai dalam satu hari". Sementara tipe kedua gemar berkata, "Ini pekerjaan gampang, dalam beberapa menit juga selesai". 

Jika diikuti, tipe pertama akan membuatmu tertular terhadap kecemasannya. Sedangkan tipe kedua membuatmu mengulur pekerjaan. Padahal, setiap orang mempunyai keterampilan dan cara kerja yang berbeda-beda. Kenali kemampuanmu dan lakukan pekerjaan sesuai caramu sendiri.

 

Itu dia enam cara bijak untuk menghadapi rekan kerja yang toxic. Semoga tulisan ini bermanfaat!

Baca Juga: Ini 5 Caranya Mengakrabkan Diri dengan Rekan Kerja Barumu

Ratumas Ovvy Photo Verified Writer Ratumas Ovvy

Find me on Instagram @ratumasovvy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya